Techverse.asia - Startup biofarmasi asal Indonesia, Etana dilaporkan akan mendapat investasi dari International Finance Corporation (IFC) - anggota World Bank Group - yang nominalnya mencapai US$30 juta atau setara dengan Rp495,6 miliar. Hal ini terungkap melalui keterbukaan di laman resmi IFC.
Baca Juga: Ikan Tuna Hasil Tangkapan Nelayan Binaan Aruna Diekspor ke Luar Negeri
Pendanaan tersebut akan digunakan Etana untuk mendukung rencana ekspansinya dalam meningkatkan kapasitas produksi vaksin lokal dan obat biologis. Proyek ini membutuhkan dana sebesar US$60 juta atau hampir Rp1 triliun, dengan sisa kekurangannya dari pemodal lain.
Etana juga akan mengembangkan fasilitas produksi, transfer teknologi, dan proses perizinan yang dibutuhkan. Menurut IFC, investasi tersebut tak hanya memberi dukungan dari segi finansial jangka panjang untuk Etana yang saat ini sedang dalam fase ekspansi, namun juga membawa nilai tambahan non-finansial.
IFC pun akan berbagi praktik terbaik global serta membuka jejaring kemitraan internasional untuk memperkuat posisi startup biotech tersebut di wilayah Asia Tenggara.
Baca Juga: VaccarBio, Kotak Vaksin Berteknologi Pendingin Aktif Karya Akademisi UII
Etana sebelumnya juga mendapat pendanaan dari perusahaan modal ventura termasuk East Ventures, Yunfeng Capital, Legend Capital, DEG, Highlight Capital, hingga UOB Venture Management. Etana sendiri didirikan pada 2014 lalu oleh Nathan Tirtana yang merupakan pemain kunci dalam pengembangan terapi penyakit tak menular seperti ginjal dan kanker, sekaligus penyakit menular.
Pada awal 2025 ini, Etana berkomitmen mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi vaksin dalam negeri sebagai salah satu upaya guna mencapai ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional.
Hal tersebut direalisasikan melalui pencapaian perusahaan pada tahun lalu yang sukses mendapat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Nomor Izin Edar (NIE) untuk memproduksi vaksin PCV-13 yang sekarang ini jadi integral dari program imunisasi rutin nasional.
Baca Juga: Mayoritas Kasus Disebabkan Perilaku Seksual Berisiko, Vaksin Mpox Diprioritaskan Bagi Kontak Erat
Director of Anti Infectious Business Unit Etana Indra Lamora mengatakan, vaksin PCV-13 yang dibuat secara lokal oleh Etana diharapkan bisa memberi solusi terhadap keperluan vaksin yang aman, harganya terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat.
"Di samping itu, juga untuk menurunkan ketergantungan kita terhadap vaksin impor," paparnya.
Dengan memproduksi vaksin lokal, sambungnya, juga turut membuka peluang ekspor ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Etana juga fokus pada dua prioritas utama. Pertama, meneruskan pengembangan vaksin yang inovatif dalam negeri seperti vaksin HPV dan T yang menjadi bagian dari perluasan imunisasi pemerintah. Kedua, memastikan ketersediaan stok vaksin dalam negeri.
Baca Juga: Menyerang Perempuan Maupun Laki-Laki, Langkah Apa Saja untuk Mencegah Kanker Serviks?
"Khususnya untuk ketersediaan vaksin PCV-13 untuk mendukung program imunisasi rutin dari pemerintah," kata Indra.
Vaksin PCV-13 serta HPV dan T tersebut, menurutnya, adalah pencanangan perluasan imunisasi rutin oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang tujuannya untuk mengeliminasi kejadian kanker serviks serta mencegah penularan penyakit tuberkulosis (TBC) di Tanah Air.
Etana pada April lalu juga telah menghadirkan dua produk terapi kanker anyarnya yakni Brukinsa (zanubrutinib) dan Etapidi (tislelizumab) di acara Etana Oncology Summit di DKI Jakarta. Kedua produk tersebut dikembangkan bersama mitra globalnya yakni BeiGene, dan diharapkan bisa memperluas akses terapi kanker inovatif yang terjangkau bagi pasien di Indonesia.
"Peluncuran Brukinsa dan Etapidi tersebut jadi tonggak penting bagi kami dalam menyediakan solusi terapi kanker yang inovatif. Kami percaya bahwa kedua produk ini akan membawa harapan baru untuk pasien penderita kanker yang ada di Indonesia," ungkap Direktur Utama Etana Nathan Tirtana.
Baca Juga: Sah! Startup Healthtech Good Doctor Indonesia Diakuisisi oleh WhiteCoat Global