Cellcolabs Ingin Menekan Biaya dan Kontroversi tentang Produksi Sel Induk

Rahmat Jiwandono
Kamis 07 Maret 2024, 15:20 WIB
Startup Cellcolabs yang bergerak di bidang bioteknologi asal Swedia. (Sumber: istimewa)

Startup Cellcolabs yang bergerak di bidang bioteknologi asal Swedia. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Dengan adanya berita bahwa 'organ mini' telah dikembangkan untuk pertama kalinya menggunakan sel induk (stem cell) manusia, bidang biomedis yang futuristik ini jelas mengalami percepatan yang sangat pesat.

Namun demikian, pengambilan sel induk merupakan proses yang kontroversial, karena metode utamanya melibatkan pengambilan sel induk selama kehamilan.

Baca Juga: MeshBio Raih Pendanaan Rp55 Miliar, Digunakan untuk Kembangkan Digital Twin

Kini sebuah perusahaan startup di Swedia telah meningkatkan investasi Venture Capital (VC) guna mengambil proses baru dalam menghasilkan sel induk (dari sumsum tulang dewasa yang disumbangkan oleh sukarelawan), yang dianggap sebagai alat revolusioner untuk meringankan dan mencegah berbagai macam kondisi medis, hingga tingkat skala industri.

Dilansir dari Techcrunch, Cellcolabs yang berbasis di Stockholm mengungkapkan bahwa mereka kini telah mengumpulkan US$8,7 juta atau sekitar Rp136,12 miliar, menjadikan jumlah total yang telah dikumpulkan menjadi US$2,5 juta sejak didirikan pada 2021.

Sampai saat ini, sebagian besar sel induk diambil dari sel induk dewasa atau jaringan janin pasca terminasi.

Startup bioteknologi tahap klinis ini mendapatkan dukungan dari sejumlah investor, termasuk investor Swedia yaitu Fredrik Österberg dan Jens von Bahr. Investor sebelumnya termasuk Norrsken Launcher, dan pendiri Avito, Jonas Nordlander dan Filip Engelbert.

Baca Juga: Tomoro Coffee Buka Gerai Pertamanya di Singapura, Saingi Fore?

Pendanaan tersebut akan digunakan Cellcolabs untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan, operasi, dan ekspansi bisnis.

ilustrasi memproduksi stem cell

Cellcolabs bermula dari penelitian sel induk perintis oleh Profesor Katarina Le Blanc di Institut Karolinska yang terkenal di dunia di Stockholm, Swedia, yang paling terkenal karena memperoleh Nobel Prize dalam bidang kedokteran.

Pendirinya adalah Per Båtelson dan Maria Rankka, serta impact investor Norrsken, bergabung dengan Profesor Le Blanc untuk mendirikan Cellcolabs, dan merekrut Mattias Bernow yang terlatih secara medis sebagai Chief Executive Officer (CEO) Cellcolabs. Cellcolabs akan mengkhususkan diri pada sel induk mesenkim (MSC), yang langka dan mahal.

Menurut pernyataan perusahaan, ini adalah jenis sel induk dengan sifatnya anti-inflamasi, regeneratif, dan imunomodulator, yang dapat "meningkatkan penyembuhan jaringan yang rusak dan mengatur respons imun untuk mengurangi peradangan – penyebab banyak penyakit."

Baca Juga: Kecanduan Medsos Bisa Menyebabkan Depresi, Anxiety dan OCD?

MSC juga digunakan dalam bidang umur panjang, karena peradangan berkontribusi terhadap penuaan.

Cellcolabs mengklaim bahwa proses pengambilan sel dari sumsum tulang sukarelawan donor yang sehat dapat memangkas harga MSC hingga 90 persen dalam dekade berikutnya melalui produksi skala besar.

Bernow mengatakan, janji mengenai sel induk atau apa yang dimilikinya, sungguh membingungkan. Menurut dia, sebagai seorang dokter, yang menarik tentu saja kita bisa memanfaatkan sel untuk mencegah penyakit.

“Dalam banyak kasus, saya pikir kita akan mampu meringankan sebagian beban penyakit,” kata Bernow.

“Kami benar-benar ingin membuat sel-sel tersebut tersedia. MSC sangat mahal dan sangat sulit didapat. Kami telah diberikan kesempatan untuk bekerja dengan salah satu profesor paling terkenal di dunia dalam bidang ini, dan sampai batas tertentu, ini merupakan keuntungan yang tidak adil dan merupakan berkah,” lanjutnya.

Baca Juga: Drama TV The Pirate Bay: Kisah Nyata Situs Web Pembajakan yang Dibuat 3 Pria Asal Swedia

Bernow jug amengatakan perusahaannya tidak memiliki pesaing sejauh pengetahuannya, setidaknya pada skala industri. Namun, dia mengakui sangat sulit mengetahui apa yang dilakukan China di bidang ini.

Startup Perancis, TreeFrog Therapeutics juga mengerjakan pembuatan sel induk, namun pendekatannya adalah mengambil sel dari kulit atau darah dan 'memprogram ulang' menjadi sel induk. Perusahaan telah mengumpulkan dana total US$75 juta pada September 2021 lalu.

“Kami telah membangun fasilitas ini, yang kami yakini merupakan salah satu fasilitas terbesar di dunia, yang khusus didedikasikan untuk produksi sel induk jenis ini. Kami berjumlah lebih dari 45 orang di Stockholm, dan kami telah mengajukan permohonan ke FDA versi Swedia,” kata Bernow.

“Kami dapat menyediakannya kepada siapa saja yang serius melakukan penelitian yang baik dan menyediakannya bagi pasien,” tambahnya.

Baca Juga: Alodokter Kini Mempermudah Pemberian Asuransi Kesehatan untuk Karyawan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno27 April 2024, 17:09 WIB

Berantas Judi Online, Butuh Komunikasi dengan Negara yang Melegalkan Perjudian

Berantas Judi Online, Butuh Komunikasi dengan Negara yang Melegalkan Perjudian
ilustrasi judi online (Sumber: freepik)
Startup27 April 2024, 16:54 WIB

Maka Motors: Kisah Startup yang Berasal dari Garasi Kebanjiran

Ramah Lingkungan Bukan Satu-satunya Alasan Konsumen Membeli Motor Listrik
CEO and Founders Maka Motors Raditya Wibowo (kiri). (Sumber: Dok. Maka Motors)
Startup27 April 2024, 15:48 WIB

Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah

Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah
Beberapa perusahaan yang merupakan portofolio Starventure (Sumber: Starventure)
Startup27 April 2024, 15:15 WIB

TransTRACK Gandeng We+, Wujudkan Manajemen Keselamatan Kerja dan Kompensasi Kecelakaan Kerja

TransTRACK Bersama We+ Ajak Terapkan Sistem Manajemen Keselamatan untuk Perjalanan Lebih Aman
TransTRACK bekerja sama dengan We+, untuk Personal Accident yang berupa kompensasi kecelakaan We Care (Sumber: TransTRACK)
Startup27 April 2024, 14:42 WIB

Fitur 'tiket Green' dari tiket.com, Respon Tingginya Kesadaran Green Tourism

tiket.com Punya Fitur 'tiket Green'
tiket Green (Sumber: tiket.com)
Techno27 April 2024, 14:00 WIB

Internet Indonesia Lambat, Begini Kata Kominfo

Internet Indonesia Lambat, Kominfo Lakukan Ini
ilustrasi jaringan internet (Sumber: freepik)
Techno26 April 2024, 20:26 WIB

Sah! UU yang Mengharuskan ByteDance Menjual TikTok

Sah! UU yang Mengharuskan ByteDance Menjual TikTok di Amerika
Amerika sahkan UU yang mewajibkan ByteDance menjual TikTok (Sumber: Shopify)
Startup26 April 2024, 19:52 WIB

PLans: Aplikasi Pemantau Kesehatan Reproduksi Perempuan, Pengguna Bisa Terhubung dengan Layanan Kesehatan

PLans: Aplikasi Pemantau Kesehatan Reproduksi Perempuan, Pengguna Terhubung dengan Profesional dan Layanan Kesehatan
PLans, aplikasi digital pemantau kesehatan reproduksi (Sumber: PLans)
Techno26 April 2024, 19:27 WIB

Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya

Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya
(ilustrasi) menggunakan media sosial dengan bijak (Sumber: freepik)
Lifestyle26 April 2024, 17:08 WIB

Taman Hiburan Peppa Pig akan Dibangun di China, Dibuka pada 2027

Taman hiburan luar ruang Peppa Pig di Shanghai segera menjadi atraksi unggulan di kota tersebut.
Ilustrasi taman hiburan Peppa Pig yang akan dibuka di Shanghai, China. (Sumber: istimewa)