Mayoritas Kasus Disebabkan Perilaku Seksual Berisiko, Vaksin Mpox Diprioritaskan Bagi Kontak Erat

Uli Febriarni
Jumat 27 Oktober 2023, 12:58 WIB
Ilustrasi monkeypox. (Sumber : freepik)

Ilustrasi monkeypox. (Sumber : freepik)

Baca Juga: Infinix Zero 30 Meluncur ke Indonesia, Punya 3 Pilihan Warna

Kasus konfirmasi Mpox di Indonesia, sudah mencapai 14 kasus, terhitung hingga 26 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan, sebagian besar dari kasus tersebut dialami oleh laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan selain 14 kasus konfirmasi tersebut, ada 2 kasus probable atau memiliki gejala dan kontak dengan orang positif Mpox tetapi saat ini sudah sembuh.

Kemudian ada sembilan kasus suspek atau ada gejala, dan sudah ambil sampel tinggal menunggu hasilnya.

Gejala Cacar Monyet (Mpox)

Dari total 14 pasien terkonfirmasi positif, dapat dirinci sebanyak 13 pasien bergejala dan hanya 1 asimptomatis.

Gejala paling banyak berupa lesi pada kulit (ruam merah, krusta, bernanah) disertai demam atau ada pembengkakan kelenjar, terutama di bagian paha. Sakit menelan, nyeri tenggorokan, sakit otot, menggigil, badan sakit, kelelahan, mual, bahkan ada yang sampai diare.

Baca Juga: Galaxy Z Fold5 dan Z Flip5 Edisi Sumpah Pemuda, Hadirkan Gaya Tenun Ikonis IKAT Indonesia

"Ini gejala-gejala yang umumnya ada pada penderita Mpox. Tapi yang spesifik untuk membedakan Mpox dengan cacar air adalah adanya limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening," ucap dr. Maxi.

Penularan Terbanyak Cacar Monyet Disebabkan Perilaku Seksual Berisiko Tinggi

Indonesia melaporkan kasus Mpox kali pertama pada 20 Agustus 2022 sebanyak 1 kasus. Kemudian pada 13 Oktober 2023 Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox.

"Karakteristik dari 14 kasus konfirmasi paling banyak berusia 25-29 tahun sebanyak 64%, sisanya 30–39 tahun sebanyak 36%. Semua pasien konfirmasi adalah laki-laki dan tertular melalui perilaku seks berisiko," tuturnya, seperti dilansir Jumat (27/10/2023).

Masih dari 14 kasus konfirmasi, 12 dilaporkan dari DKI Jakarta dan 2 kasus dari Tangerang. 12 kasus diketahui merupakan laki-laki seks dengan sejenis, 1 biseksual, dan 1 heteroseksual. Kondisi penyakit penyerta dari 14 pasien itu, 12 di antaranya ODHIV dan di samping itu ada 5 pasien dengan penyakit Sifilis.

dr. Prasetyadi Mawardi, Sp. D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, mengatakan bahwa Mpox berhubungan erat dengan perilaku dan sebagian besar terjadi pada kelompok yang berisiko, yaitu pada komunitas tertentu.

"Dari 14 kasus yang terjadi keseluruhannya berkaitan dengan seksual," ucapnya. 

"Mpox ini meskipun disebut penyakit menular tapi risiko penularannya tidak mudah. Berbeda dengan cacar air yang penularannya sangat cepat, Mpox ini relatif lambat. Ini juga tergantung dari daya tahan tubuh setiap orang," lajut dia.

Tangani Mpox, Kemenkes Perkuat Surveilans dan Penemuan Kasus Aktif

Upaya penanggulangan Mpox, Kementerian Kesehatan RI memperkuat surveilans atau penemuan kasus aktif di seluruh fasilitas kesehatan.

Kemenkes juga bekerja sama dengan komunitas atau relawan, untuk menjangkau kelompok-kelompok tertentu untuk bisa melakukan deteksi, terutama mencari kontak erat.

"Kami dalami setiap kasus, langsung lakukan penyelidikan epidemiologi dan juga penyiapan laboratorium rujukan," ucap dr. Maxi.

Sejumlah laboratorium seperti Balai Besar Laboratorium Kesehatan milik Kemenkes mempunyai kemampuan untuk memeriksa Mpox. Sehingga Kemenkes tinggal mendistribusikan reagen.

Kemenkes juga tengah menunggu pemeriksaan whole genome sequencing terhadap kasus konfirmasi Mpox, untuk menentukan jenis varian dari Mpox.

Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy Tab A9 Series, Tablet Multitasking dan Seamless

Pihaknya meminta pasien melakukan isolasi dan memberikan terapi. Rata-rata pasien diisolasi di rumah sakit dan pengobatan lebih banyak berbentuk suportif.

"Pasien juga diberi obat antivirus dan antibiotik kalau gejalanya parah," terangnya. 

Maxi menambahkan, semua pasien saat ini dalam kondisi stabil. Diperkirakan lesi pada kulit pasien menghilang dalam kurun waktu satu sampai dua pekan. Bila kondisinya baik, mereka juga bisa dipulangkan. 

Vaksin Cacar Monyet (Monkeypox) Diprioritaskan untuk Kontak Erat

Dalam upaya pencegahan, Kemenkes melakukan vaksinasi.

Stok vaksin saat ini baru tersedia 1000 dosis untuk jumlah sasaran 477 orang dengan pemberian 2 dosis dengan rentang empat pekan.

Dengan perkiraan jumlah kasus Mpox yang cukup tinggi yang mencapai 3.600 kasus, pemerintah telah menyiapkan vaksin tambahan. Setidaknya sebanyak 2.000 dosis vaksin telah didapatkan dari bantuan ASEAN.

"Pemberian vaksin diprioritaskan pada kontak erat dengan penderita Mpox dan ODHIV," tegas Maxi. 

dr. Robert Sinto, Sp.PD, K-PTI, FINASIM dari Perhimpunan Kedokteran Tropis dan Penyakit Infeksi Indonesia, mengungkap bahwa berdasarkan penelitian di luar negeri tidak semua pasien monkeypox mendapatkan antivirus.

Hanya sekelompok kecil pasien yang mendapatkan antivirus, yaitu kelompok dengan gejala berat atau pasien yang sudah datang dalam keadaan sakit parah.

Lewat pantauan mereka atas 14 orang yang sudah positif Mpox saat ini, semuanya belum dalam keadaan membutuhkan antivirus tersebut. Vaksinasi juga bisa dilakukan sebagai pencegahan pasca pajanan.

"Jadi dalam 4 hari kalau memang ada kontak erat dengan pasien yang sudah konfirmasi Mpox, maka kami bisa memberikan juga vaksinasi ini sebagai proses pencegahan," tutur dr. Sinto.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.