Dituding Jadi Biang Keladi Pemadaman Listrik, Kuwait Tindak Tegas Penambang Kripto

Rahmat Jiwandono
Senin 12 Mei 2025, 21:19 WIB
Kuwait. (Sumber: istimewa)

Kuwait. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Awal bulan ini, Kuwait telah melakukan tindakan keras terhadap para penambang mata uang kripto yang dituding sebagai penyebab 'utama' atas terjadinya krisis listrik yang menyebabkan pemadaman listrik.

Baca Juga: Netflix Memperkenalkan Alat Pencarian Bertenaga Kecerdasan Buatan

Negara tersebut memulai tindakan tersebut tepat sebelum dimulainya musim panas, yang menurut para ahli dapat mencapai suhu yang sangat panas hingga 51 derajat Celcius.

Kementerian Dalam Negeri Kuwait menegaskan bahwa pihak berwenang sudah memulai operasi keamanan secara luas baru-baru ini, yang menargetkan rumah-rumah yang digunakan untuk melakuan penambangan mata uang kripto - suatu kegiatan yang menurut pemerintah ilegal.

Kegiatan penambangan kripto merupakan eksploitasi daya listrik yang melanggar hukum dan dapat menyebabkan pemadaman yang memengaruhi area perumahan, komersial, hingga layanan, yang dapat menimbulkan ancaman langsung terhadap keselamatan publik.

Baca Juga: Honda Indonesia Jadi Sponsor untuk Tim Liquid Indonesia

Badan pemerintah tersebut melanjutkan dengan menyatakan bahwa aktivitas penambangan kripto adalah ilegal, karena Otoritas Pasar Modal Kuwait sebelumnya telah melarang praktik ini sejak dua tahun lalu. Perdagangan kripto juga dilarang pada saat itu.

Pelarangan penambangan kripto itu telah menargetkan rumah-rumah di wilayah Al-Wafrah, Kuwait, yang terletak di bagian selatan negara tersebut.

Otoritas listrik di wilayah ini menyebutkan bahwa sekitar 100 rumah digunakan untuk operasi penambangan kripto, yang sering kali menghabiskan daya hingga 20 kali lipat dari tingkat daya normal. Untuk tujuan itu, konsumsi energi di wilayah tersebut pun turun hingga 55 persen setelah operasi tersebut.

"Mereka melihat subsidi pemerintah, melihat tidak adanya pengawasan, dan tidak melihat adanya UU yang berlaku, sehingga mereka memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan mereka," terang Saud Al-Zaid, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota dewan eksekutif Otoritas Regulasi Komunikasi dan Teknologi Informasi di Kuwait.

Baca Juga: Komdigi Bekukan Izin Operasional Kripto Worldcoin dan World ID

Di samping itu, bank sentral Kuwait juga telah memperingatkan agar tidak berinvestasi dalam kripto. Pendekatan Kuwait terhadap sektor tersebut berbeda dengan beberapa negara tetangganya yang telah merangkul industri kripto.

Penambangan mata uang kripto, meskipun merupakan penyebab utama krisis listrik, bukanlah satu-satunya faktor. Kuwait juga bukanlah satu-satunya negara yang mengatur atau melarang praktik tersebut.

Penambangan kripto menggunakan daya komputasi dalam jumlah besar dan telah mendorong otoritas dari Kosovo hingga Rusia untuk mengekang penggunaannya guna mencegah kekurangan listrik. Rusia telah melarang penambangan kripto di beberapa wilayah di seluruh negeri.

Kosovo melarang praktik tersebut pada 2022 dan Angola melakukan hal yang sama pada 2024. Sementara itu, negara-negara Eropa seperti Islandia dan Norwegia telah mengatur industri kripto secara ketat karena kekurangan energi.

Baca Juga: Nilai Bitcoin Tembus Rp1,55 Miliar di Tengah Ketegangan India dan Pakistan

Para penambang kripto cenderung mendasarkan diri mereka di tempat yang listriknya murah, dan sering kali di daerah beriklim dingin yang lebih mudah untuk mendinginkan server mereka.

Para peneliti di Universitas Cambridge Inggris memperkirakan bahwa pada 2022, Kuwait hanya bertanggung jawab atas 0,05 persen penambangan Bitcoin dunia saat itu. Meskipun tidak ada data yang jelas tentang berapa banyak daya yang digunakan penambang kripto di Kuwait.

"Hanya dibutuhkan sebagian kecil dari total jaringan penambangan bitcoin untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap total konsumsi listrik Kuwait yang relatif kecil," ujar pendiri Digiconomist Alex de Vries-Gao, sebuah proyek penelitian yang melacak penggunaan energi kripto.

Di sisi lain, data terbaru menunjukkan bahwa penambangan kripto menyumbang hampir 2,5 persen dari total konsumsi energi di Amerika Serikat (AS). Jumlah ini setara dengan setengah dari energi yang digunakan oleh seluruh sektor komersial ekonomi Negeri Paman Sam.

Baca Juga: 5 Aset Kripto Potensial di 2025

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle16 Juni 2025, 21:09 WIB

Survei Kawula17: Harga Serba Naik dan Pengangguran Meningkat

Transparency International Indonesia beranggapan bahwa upaya pengungkapan kasus korupsi oleh pemerintah belum menyelesaikan persoalan korupsi dari akarnya.
(ilustrasi) pertumbuhan ekonomi (Sumber: freepik)
Techno16 Juni 2025, 20:43 WIB

Bose Meluncurkan QuietComfort Ultra Generasi Kedua, Cek Speknya

Performa ikonik yang sama, kini dengan peredam bising adaptif yang ditingkatkan, pengambilan suara yang lebih baik, dan pengisian daya nirkabel.
Bose QuietComfort Ultra generasi kedua. (Sumber: Bose)
Techno16 Juni 2025, 16:11 WIB

Berbekal Dual Cip, iQOO Neo 10 Mendukung Multitasking Berat dan Render Grafis Tinggi

Neo 10 Meraih Top 1 GMV dan jumlah unit terjual terbanyak di berbagai platform e-commerce selama kampanye 6.6
iQOO Neo 10. (Sumber: dok. iqoo)
Culture16 Juni 2025, 15:35 WIB

Chapter Jogja x GIK UGM Berlangsung Selama 10 Hari, Ini 7 Partisipannya

DIY merayakan lebaran seni dengan babak baru melalui acara tersebut.
Konferensi pers Chapter Jogja Art Fair di GIK UGM, Sleman, DIY, Senin (16/6/2025). (Sumber: techverse.asia)
Automotive16 Juni 2025, 15:14 WIB

Honda CB650R Neo Sport Cafe Terbaru, Harga Mulai Rp300 Jutaan

Siap memberikan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan bagi para pengendara motor sport premium.
Honda CB650R warna Matte Gunpowder Black Metallic. (Sumber: Honda)
Techno16 Juni 2025, 14:14 WIB

Spek dan Harga Fujifilm X-E5, Ada Opsi Warna Hitam dan Perak

Kamera seri X pertama perusahaan dengan pelat atas aluminium berpotongan presisi.
Fujifilm X-E5. (Sumber: Fujifilm)
Techno16 Juni 2025, 13:37 WIB

Garmin Venu X1 Rilis Global, Pesaing Apple Watch Ultra 2?

Jam tangan pintar yang ramping dengan bahan ringan dan speaker internal, mikrofon, dan senter LED.
Garmin Venu X1. (Sumber: Garmin)
Automotive13 Juni 2025, 21:25 WIB

Harga dan Spek Lengkap SUV Listrik Geely EX5 di Indonesia

Geely EX5 juga didukung oleh berbagai inovasi terbaru yang membuatnya unggul di kelasnya.
Geely EX5. (Sumber: geely)
Techno13 Juni 2025, 19:36 WIB

Edifier Hadirkan ES Series Baru: Perpaduan Desain Elegan dan Suara Mantap

ES juga merupakan singkatan dari Edifier Sound.
Edifier ES Series. (Sumber: Edifier)
Culture13 Juni 2025, 17:45 WIB

ARTJOG 2025 Dibuka Mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di JNM Kota Jogja

ARTJOG juga menawarkan berbagai cara menikmati dan merayakan seni melalui serangkaian program pendukung.
ARTJOG 2025 digelar mulai 20 Juni sampai 31 Agustus 2025.