Techverse.asia - Setelah mengisyaratkan pengalaman pencarian baru yang didukung dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam panggilan pendapatan terbarunya, Netflix secara resmi meluncurkan fitur tersebut di acara teknologi dan produknya pada minggu lalu.
Pengalaman pencarian baru bertenaga AI ini akan memanfaatkan chatbot ChatGPT milik OpenAI untuk memberikan pengalaman penemuan percakapan kepada pengguna Netflix.
Baca Juga: Samsung Beli Perusahaan Audio Sound United Senilai Rp5 Triliun Secara Tunai
Dengan fitur baru itu, pengguna juga dapat memasukkan preferensi mereka menggunakan frasa alami seperti 'Saya ingin sesuatu yang lucu dan ceria' atau bahkan permintaan yang lebih terperinci, seperti 'Saya ingin sesuatu yang menakutkan, tetapi tidak terlalu menakutkan, dan mungkin sedikit lucu, tetapi tidak haha lucu.'
Fitur tersebut telah diluncurkan bagi pengguna perangkat iOS sebagai beta opt-in. Beberapa pelanggan Netflix di Australia dan Selandia Baru sekarang telah memiliki akses ke fitur tersebut.
Sementara itu, belum jelas apakah pengguna perangkat Andorid akan dapat mengaksesnya. Padahal Netflix punya riwayat meluncurkan fitur baru untuk pengguna Android terlebih dahulu sebelum membuatnya tersedia di iOS.
Saat ini, pencarian yang didukung oleh OpenAI hanya tersedia di kedua negara tersebut, tetapi Netflix dilaporkan memiliki rencana untuk memperluas pengujiannya ke lebih banyak pasar, termasuk Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: The Washington Post x OpenAI: Hadirkan Beragam Kontennya ke ChatGPT
Bulan lalu, Netflix telah menguji fitur pencarian baru ini yang didukung oleh OpenAI yang dapat membantu pelanggan menemukan film dan acara untuk ditonton. Layanan streaming tersebut menjajalnya kepada pengguna di Negeri Kangguru dan Aotearoa untuk menggunakan alat tersebut.
Fitur pencarian bertenaga AI akan memungkinkan pengguna untuk mencari istilah selain judul acara tertentu, nama aktor, atau genre yang ingin mereka tonton. Dengan demikian, akan memberi pengguna cara untuk mencari konten menggunakan istilah yang lebih spesifik.
Netflix sejatinya telah menggunakan kecerdasan buatan untuk beberapa fiturnya yang sudah ada, seperti mempelajari preferensi pengguna berdasarkan riwayat tontonan mereka untuk merekomendasikan judul yang kemungkinan besar akan mereka tonton. Dan Netflix tengah mencari lebih banyak cara untuk menggunakan teknologi tersebut.
Baca Juga: Amazon Terbangkan 27 Satelit Internet Project Kuiper, Menyaingi Starlink?
Pesaing streaming lainnya juga memanfaatkan teknologi AI generatif untuk pencarian. Misalnya, Amazon memiliki pengalaman pencarian suara AI di Fire TV yang menanggapi pertanyaan terbuka tentang acara TV dan film.
Perbandingan yang lebih dekat adalah alat pencarian di platform Tubi yang juga didukung ChatGPT, yang menjawab pertanyaan terkait konten dan menyarankan film berdasarkan permintaan khusus pengguna.
Namun begitu, Tubi kemudian menghentikan fitur tersebut, mungkin karena rendahnya adopsi. Masih harus dilihat apakah fitur baru Netflix akan menghadapi tantangan yang serupa.
Selain itu, pada acara teknologi dan produk, Netflix mengumumkan rencana mereka untuk menggunakan AI generatif guna memperbarui kartu judul dalam bahasa pilihan pelanggan. Fitur lain yang diungkapkan termasuk umpan video berdurasi pendek untuk pengguna seluler dan desain ulang beranda TV-nya.
Baca Juga: Berikut Cuplikan Pertama Squid Game Season 3, Rilis 27 Juni 2025
Ya, fitur baru ini diluncurkan bersamaan dengan dua fitur itu. Pertama, Netflix mulai menguji umpan (feed) video vertikal seperti TikTok di aplikasi selulernya guna membantu menemukan sesuatu yang baru untuk ditonton. Pengujian akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang.
Umpan vertikal khusus seluler baru Netflix memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menggulir klip judul aslinya. Jika uji coba telah selesai dilakukan, maka fitur itu akan diluncurkan secara global di perangkat iOS dan Android.
Netflix juga mengumumkan ubahan desain baru untuk aplikasi televisinya. Di samping tampilan yang segar dan lebih bersih, pengguna akan melihat rekomendasi yang beradaptasi dengan aktivitasnya saat Netflix mencoba mengukur dengan lebih baik apa yang mungkin ingin ditonton.