Techverse.asia - Media The Washington Post, yang dimiliki oleh pendiri Amazon yakni Jeff Bezos, telah menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan kecerdasan buatan OpenAI. Ya, keduanya bermitra agar chatbot ChatGPT meringkas dan menautkan ke laporan berita asli The Washington Post dalam jawabannya.
Baca Juga: Anker Soundcore Liberty 5 Masa Pakainya Mencapai 12 Jam
Namun, keduanya enggan untuk mengungkapkan ketentuan keuangan atas perjanjian tersebut, tetapi ChatGPT akan menampilkan ringkasan, kutipan, dan tautan ke karya jurnalistuj dari The Washington Post sebagai tanggapan atas permintaan pencarian yang relevan.
Dengan begitu, ChatGPT akan menampilkan konten media tersebut di seluruh kanal politik, urusan global, bisnis, teknologi, dan masih banyak lagi.
Menurut The Washington Post, kemitraan dengan OpenAI mencerminkan komitmen bersama untuk membuat informasi yang andal dan faktual lebih mudah ditemukan dan dipahami, terutama pada topik yang kompleks atau bergerak cepat, di mana pelaporan yang tepat waktu dan bersumber baik.
Baca Juga: OpenAI Umumkan GPT-4.5: Model Bahasa AI Terbesarnya Sejauh Ini
"Kami semua ingin memenuhi kebutuhan audiens kami di mana pun mereka berada. Memastikan pengguna ChatGPT memiliki laporan kami yang berdampak di ujung jari mereka merupakan komitmen kami untuk menyediakan akses di mana, bagaimana, dan kapan pun audiens kami menginginkannya," kata Peter Elkins-Williams selaku Kepala Kemitraan Global The Washington Post.
Peter mengatakan, medianya akan mendapatkan keuntungan dari audiens ChatGPT yang luas, dengan chatbot tersebut kini memiliki lebih dari 500 juta pengguna. Sementara itu, OpenAI akan mendapatkan keuntungan dari jawaban berkualitas tinggi berdasarkan pelaporan The Washington Post.
"Dengan berinvestasi dalam jurnalisme berkualitas tinggi oleh mitra seperti The Washington Post, kami membantu memastikan pengguna kami mendapatkan informasi yang tepat waktu dan tepercaya saat mereka membutuhkannya," terang Varun Shetty selaku Kepala Kemitraan Media OpenAI.
Baca Juga: Gemini Live Kini Mendukung Percakapan Bahasa Indonesia
The Washington Post sebenarnya sudah tidak asing dengan teknologi AI generatif. Pada November 2024, penerbit tersebut mulai menggunakan teknologi itu guna menawarkan ringkasan artikel. Saat itu, perushaaan meluncurkan eksperimen AI generatif 'yang dibangun oleh berita untuk berita,' termasuk Ask the Post AI dan Climate Answers.
Mereka juga telah memperluas aksesibilitas liputannya bagi pengguna melalui ringkasan dan audio yang didukung kecerdasan buatan. The Washington Post terus menjadi LLM-agnostik karena merangkul dan membangun rangkaian solusi bertenaga AI-nya sendiri untuk bisnis dan penggunanya.
Lalu pada Februari tahun ini, Jeff Bezos mengumumkan bahwa perubahan signifikan dalam strategi editorial penerbit. Langkah ini bertepatan dengan tersedianya ChatGPT Search bagi semua orang tanpa harus mempunyai akun atau masuk, yang tujuannya dapat memasukkan artikel-artikel The Washington Post.
Baca Juga: Penyebab Elon Musk Tangguhkan Akun Twitter Milik Jurnalis Washington Post
Di sisi lain, sebagai bagian dari perombakan, surat kabar tersebut telah menerbitkan cerita opini harian 'untuk membela dua pilar,' kebebasan pribadi dan pasar bebas. Mengingat fokus tersebut dan investasi Amazon sendiri dalam kecerdasan buatan, tidak mengherankan melihat The Washington Post dan OpenAI menandatangani kemitraan strategis.
Menurut OpenAI, kesepakatan ini serupa dengan kemitraan yang telah dibentuknya dengan lebih dari 20 penerbit berita, yang membawa teknologinya ke lebih dari 160 outlet dan ratusan merek konten dalam lebih dari 20 bahasa.
Mitra tersebut termasuk News Corp, Associated Press, Axel Springer, The Atlantic, Dotdash Meredith, Financial Times, LeMonde, Prisa Media, Time, Vox Media, dan Condé Nast.
Di kubu lain ada The New York Times dan surat kabar lain, yang telah menggugat OpenAI serta Microsoft, dengan menuduh perusahaan teknologi tersebut terlibat dalam pelanggaran hak cipta dengan menggunakan konten penerbit untuk melatih sistem kecerdasan buatan mereka.
Baca Juga: The New York Times Menggugat Microsoft dan OpenAI Atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta