Startup Pengolahan Sampah 'Rekosistem' Raih Pendanaan Rp75 Miliar, Simak Daftar Langkah Strategis Mereka

Uli Febriarni
Rabu 09 Agustus 2023, 15:18 WIB
manajemen Rekosistem (Sumber : Rekosistem)

manajemen Rekosistem (Sumber : Rekosistem)

Rekosistem, startup teknologi iklim Indonesia, telah mendapatkan investasi sebesar USD 5 Juta atau sekitar Rp75 miliar dalam putaran investasi yang dipimpin oleh Skystar Capital.

Laman perusahaan menyebut, pendanaan itu didukung pula oleh East Ventures, Provident, dan investor lainnya. Pada hari-hari awal, Rekosistem mendapat dukungan dari Bali Investment Club, East Ventures, dan berbagai angel investor.

"Melalui pendanaan ini, Rekosistem berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah menjadi lebih dari 20.000 Metrik Ton sampah per bulan dalam 2 tahun ke depan," ungkap perusahaan, seperti dikutip Techverse.Asia, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga: Jahe Bisa Membantu Mengatasi Jerawat dan Mencegah Penuaan Dini, Begini Cara Menggunakannya

Baca Juga: Bisa Merusak Rumah Tangga dan Menyasar Anak-Anak, Kominfo Tak Segan Blokir Rekening Influencer yang Mempromosikan Judi Online

Target tersebut akan dicapai melalui serangkaian langkah strategis, mulai dari pengembangan sistem pengelolaan sampah, perluasan penerapan teknologi IoT (Internet of Things) dan Machine Learning, pengalokasian sumber daya untuk pengembangan teknologi daur ulang, dan peningkatan fasilitas pemulihan material ( Stasiun Sampah Reko dan Reko Hub). 

"Tujuannya agar mengolah lebih banyak sampah, lebih dari 70% jenis, menjadi bahan daur ulang dan sumber daya terbarukan. Ini memperluas cakupan pengelolaan sampah ke lebih banyak kota, dan menyediakan program Extended Producer Responsibility, yang mendorong pemilik bisnis untuk bertanggung jawab atas dampak bisnis mereka terhadap lingkungan," lanjut Rekosistem.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rekosistem berencana untuk melibatkan lebih dari 5.000 pekerja dan mitra bisnis dalam ekosistem digital mereka.

Diluncurkan pada 2021, Rekosistem berkomitmen untuk mendorong penerapan ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah, dengan memanfaatkan sistem pengelolaan limbah terintegrasi menggunakan IoTdan Machine Learning. Gabungan kedua sistem itu dapat menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi pengumpulan limbah hingga 49%.

Produk Rekosistem, Reko Waste Station dan Reko Hub, berfungsi sebagai tempat pengumpulan dan fasilitas pemulihan material. Keduanya secara efisien mengolah limbah campuran menjadi bahan baku berkualitas tinggi. Fasilitas ini dilengkapi dengan sensor IoT, yang memungkinkan pengumpulan dan pemantauan data secara real-time.

CEO dan Co-Founder Rekosistem, Ernest Layman, mengatakan bahwa di Rekosistem, mereka bertekad membangun bisnis yang mahir menghadapi tiga tantangan terbesar, yaitu 3P; profit, people, dan planet.

Baca Juga: Spotify Memberikan Fitur DJ Bagi Pengguna di Lebih Banyak Negara

Baca Juga: Pangu Weather: Aplikasi Prakiraan Cuaca Bisa Memprediksi dalam Hitungan Detik

Rekosistem menggunakan model bisnis B2B dan B2B2C untuk menjangkau bisnis dan konsumen akhir melalui aplikasi seluler dan web.

"Aplikasi ini menawarkan layanan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk perumahan, gedung, dan pemerintah daerah. Dalam bentuk kemitraan dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah, baik individu maupun sektor bisnis," tuturnya.

Melalui Rekosistem, sampah dapat dikumpulkan dan diangkut secara efisien ke pusat pengolahan untuk diolah menjadi bahan dan sumber daya berharga di pabrik, sehingga mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

COO dan Co-Founder Rekosistem, Joshua Valentino, model bisnis B2B merupakan pendekatan yang tepat untuk diterapkan dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Karena permasalahan rantai pasok sampah di Indonesia bersifat sistematis.

"Model bisnis ini memungkinkan kami mengubah rantai pasokan limbah yang saat ini terfragmentasi, menjadi ekosistem yang lebih sirkular, dengan cara yang paling efisien dan optimal, bersama dengan semua mitra bisnis kami," jelasnya. 

Pada paruh pertama tahun 2023, Rekosistem berhasil meningkatkan produktivitas sampah hingga 523% untuk daur ulang, upcycling, dan mengubah sampah menjadi energi (waste to energy), sekaligus meningkatkan pendapatan pekerja sampah sebesar 117%.

Saat ini, Rekosistem memiliki 300+ pekerja limbah dan mitra bisnis, 10 Reko Hub, dan 33 Reko Waste Station. Rekosistem juga melayani lebih dari 100+ pelanggan bisnis dan 20.000+ rumah tangga, menjangkau 100.000+ orang dan mengelola 2.500+ Metrik Ton sampah per bulan.

Peningkatan itu tercermin dari kinerja Rekosistem selama 12 bulan terakhir, mencapai peningkatan pendapatan tahunan tujuh kali lipat.

Hingga saat ini, Rekosistem telah menghemat 12.615 Metrik Ton CO2 dengan mengganti bahan baru dengan bahan daur ulang, dan mencegah pencemaran limbah di lingkungan.

Managing Partner Skystar Capital, Abraham Hidayat, mengaku optimistis terhadap pertumbuhan sektor pengelolaan sampah di Indonesia. Menurutnya, sektor pengelolaan sampah menawarkan banyak peluang pertumbuhan, bagi para pemain yang dapat beroperasi secara efektif, di industri yang terfragmentasi ini.

Dengan keahlian dan pengalaman mendalam yang dimiliki Rekosistem di sektor ini, Skystar Capital melihat bahwa Rekosistem memiliki posisi yang baik, untuk mengatasi beberapa masalah mendasar di bidang ini dan memanfaatkan banyak peluang yang belum dimanfaatkan.

Senada dengan itu, Partner di East Ventures, Avina Sugiarto, mempercayai Rekosistem sebagai contoh nyata bisnis yang sejalan dengan misi East Ventures.

"Khususnya dalam hal menjalankan praktik bisnis dengan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang kuat, namun tetap kompetitif dan menarik di pasar," lanjutnya.

Baca Juga: Apple Music Rilis Fitur Discovery Station untuk Membantu Pengguna Menemukan Lagu Baru

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive02 Mei 2024, 19:26 WIB

Volta Mandala Kini Punya 2 Varian Warna Baru, Dipamerkan di PEVS 2024

Kedua warna tersebut untuk memberikan pilihan warna bagi konsumen yang hendak membeli Volta Mandala.
Volta Mandala hadir dalam dua warna baru yaitu Yellow dan Brilliant White. (Sumber: dok. volta)
Techno02 Mei 2024, 19:06 WIB

Samsung Experience Store Pertama Hadir di Pondok Indah Golf, Gandeng Blibli

Grand Opening Samsung Experience Lounge Pertama di Indonesia.
Samsung Experience Lounge kini hadir di Pondok Indah Golf, Jakarta. (Sumber: istimewa)
Startup02 Mei 2024, 18:33 WIB

Alodokter x Kementerian Kesehatan: Upayakan Layanan Kesehatan yang Mudah dan Murah

Menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Alodokter. (Sumber: istimewa)
Techno02 Mei 2024, 17:01 WIB

Nospace Bakal Rilis Juni 2024, Media Sosial yang Menyasar Gen Z

Nospace adalah aplikasi media sosial baru yang sudah memiliki daftar tunggu hingga 500 ribu orang.
Media sosial Nospace yang digagas oleh Tiffany Zhong. (Sumber: Nospace)
Hobby02 Mei 2024, 15:16 WIB

Festival 5 Honor of Kings akan Melewati Babak Baru pada Tahun Ini

Hadiah melimpah, Hero baru, dan skin akan menanti pemain yang bergabung dalam perayaan ini.
Honor of Kings Festival High 5 akan berlangsung sampai 24 Mei 2024. (Sumber: Honor of Kings)
Techno02 Mei 2024, 14:54 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme C65 yang Meluncur di Indonesia, Gratis Ganti Baterai

Dapatkan penawaran spesial khusus gratis proteksi ganti baterai jika performa baterai di bawah 80% selama 4 tahun pemakaian.
Realme C65 resmi diluncurkan di Indonesia, Kamis (2/5/2024). (Sumber: Realme)
Travel02 Mei 2024, 14:35 WIB

Bali Spirit Festival 2024 Digelar Selama 5 Hari, Bisa Lakukan Yoga

Event Tahunan Menarik di Bali yang Cocok Untuk Tenangkan Hati dan Pikiranmu.
Bali Spirit Festival 2024 diselenggarakan mulai 1-5 Mei. (Sumber: istimewa)
Techno02 Mei 2024, 13:16 WIB

Godox Magic XT1: Mikrofon Nirkabel yang Memiliki Layar Sentuh OLED

Mikrofon nirkabel dijual dalam dua versi kabel yang berbeda.
Godox rilis mikrofon Magic XT1. (Sumber: Godox)
Techno01 Mei 2024, 18:37 WIB

Microsoft Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia

Microsoft Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia
Ilustrasi kantor Microsoft (Sumber: Pexels)
Techno01 Mei 2024, 18:31 WIB

ByteDance Bantah akan Jual Saham Mayoritas TikTok di Amerika Serikat

ByteDance menyangkal laporan bahwa mereka sedang mempertimbangkan menjual aplikasi TikTok di AS.
ByteDance. (Sumber: Istimewa)