Cegah Penipuan Menggunakan Wajah Selebritis, Meta Uji Coba Teknologi Pengenalan Wajah di Platform Mereka

Uli Febriarni
Selasa 22 Oktober 2024, 19:00 WIB
Meta sedang mengujicoba teknologi pengenalan wajah di platform mereka, untuk mencegah penipuan bermodus iklan yang menggunakan wajah selebritis (Sumber: Meta)

Meta sedang mengujicoba teknologi pengenalan wajah di platform mereka, untuk mencegah penipuan bermodus iklan yang menggunakan wajah selebritis (Sumber: Meta)

Meta mengumumkan sedang menguji fitur pengenalan wajah baru. Ini dirancang untuk melindungi pengguna dari penipuan yang mengatasnamakan dan memajang wajah selebritis.

Bersamaan dengan itu, Meta juga meluncurkan fitur yang mampu mempercepat dan mempermudah semua pengguna dalam memulihkan akses jika akun mereka terkunci.

Pertama-tama, Meta menjelaskan, penipuan yang disebut 'celeb-bait' menggunakan gambar tokoh masyarakat, termasuk pembuat konten dan selebritis.

Caranya, penipu memancing pengguna media sosial menggunakan gambar tokoh pada sebuah iklan agar mereka mengklik iklan itu. Padahal, penipu sedang mengarahkan korban ke situs web penipuan, yang dirancang untuk mencuri uang atau informasi pribadi mereka.

Dalam sebuah unggahan di blognya, Meta mengatakan bahwa selama ini perusahaan sebetulnya sudah menggunakan teknologi machine learning. Ia bekerja secara otomatis meninjau jutaan iklan yang melintasi platformnya setiap hari, mencari konten penipuan.

Namun masalahnya, tidak jarang iklan sah juga menampilkan selebritis. Itulah sebabnya, terkadang sulit membedakan dan mengidentifikasi sebuah konten iklan itu merupakan celeb-bait. Demikian penjelasan Meta, dikutip Selasa (22/10/2024).

Wakil Presiden Kebijakan Konten Meta, Monika Bickert, mengungkap bahwa fitur pengenalan wajah dirancang untuk memberi semua pengguna kemampuan untuk membuktikan dengan cepat dan aman. Memungkinkan Meta untuk menemukan penipu, sebelum mereka dapat menipu orang.

"Kami berharap dengan menunjukkan bagaimana kami menggunakan teknologi ini untuk menjaga keamanan masyarakat, kami dapat membantu menginformasikan pendekatan industri yang lebih luas terhadap masalah yang sebenarnya merupakan masalah internet secara keseluruhan," ujar Bickert, dalam wawancara bersama CNet.

Baca Juga: Ray-Ban Meta Lebih Laris Ketimbang Kacamata Ray-Ban Konvensional

Cara kerja fitur pengenalan wajah, yakni membandingkan wajah selebritis dalam iklan yang diduga penipuan dengan gambar profil di halaman Facebook dan Instagram masing-masing selebritis. Jika ada kecocokan dan mesin berhasil mengonfirmasinya sebagai penipuan, Meta akan memblokir iklan tersebut.

"Kami segera menghapus data wajah yang dihasilkan dari iklan untuk perbandingan satu kali ini, terlepas dari apakah sistem kami menemukan kecocokan, dan kami tidak menggunakannya untuk tujuan lain," ungkap Meta.

Pengujian awal dengan sekelompok kecil selebritis dan figur publik, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan kecepatan dan keampuhan Meta dalam mendeteksi dan menindak penipuan celeb-bait.

Dalam beberapa pekan ke depan, Meta akan mulai menampilkan notifikasi dalam aplikasi kepada sekelompok figur publik yang lebih besar, yang telah terkena dampak dari celeb-bait, untuk memberi tahu mereka bahwa Meta mendaftarkan mereka ke dalam perlindungan ini.

Meski demikian, figur publik yang terdaftar dalam perlindungan ini dapat memilih untuk tidak ikut serta dan mengaturnya di Pusat Akun mereka.

Perusahaan juga berharap pada akhirnya dapat menggunakan fitur pengenalan wajah untuk mendeteksi akun penipuan yang dibuat dengan menyamar sebagai selebritis.

Baca Juga: Nike Zoom Fly 6 Tersedia Awal November 2024, Dirancang Buat Lari Jarak Jauh

Baca Juga: Jin BTS Resmi Didapuk Sebagai Duta Merek Global Baru untuk Alo Yoga

Sementara itu, teknologi pengenalan wajah juga akan digunakan untuk memberikan solusi lebih cepat kepada pengguna, bila akun Meta mereka terkunci.

Fitur itu memungkinkan pengguna mengambil dan mengirimkan video swafoto. Selanjutnya, ia membandingkan swafoto dengan gambar profil akun pengguna. Prosesnya akan memakan waktu sekitar satu menit.

Menurut Meta, metode verifikasi ini akan lebih sulit dirusak oleh penjahat dunia maya dibandingkan verifikasi tradisional yang berbasis pencocokan dokumen.

"Video tersebut tidak akan pernah terlihat di profil mereka, oleh teman atau orang lain di Facebook atau Instagram. Kami segera menghapus data wajah yang dihasilkan setelah perbandingan ini, terlepas dari apakah ada kecocokan atau tidak," demikian ditegaskan Meta.

Seperti kita pahami, orang-orang dapat kehilangan akses ke akun Facebook atau Instagram mereka ketika mereka lupa kata sandi, kehilangan perangkat, atau ditipu untuk menyerahkan kata sandi mereka kepada penipu.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby24 April 2025, 21:13 WIB

Delta Force Mobile Version dan Season Eclipse Vigil Resmi Rilis

Hadiah Pra-registrasi Baru Telah Dibuka dan menanti para pemain.
Gim Delta Force Mobile sudah resmi diluncurkan. (Sumber: istimewa)
Startup24 April 2025, 21:01 WIB

Laporan Tracxn: Pendanaan Startup D2C di Asia Tenggara Naik 208% pada 2024

Nominal investasinya sendiri mencapai US$32,5 juta atau setara dengan Rp547,1 miliar.
Ilustrasi pendanaan startup. (Sumber: freepik)
Techno24 April 2025, 19:24 WIB

WhatsApp Tambahkan Fitur yang Memblokir Peserta Obrolan agar Tidak Membagikan Konten

Fitur terbaru WhatsApp membuat pesan Anda lebih pribadi.
Fitur Advanced Chat Privacy. (Sumber: whatsapp)
Techno24 April 2025, 18:59 WIB

Samsung Odyssey 3D dan Odyssey G9 Kini Tersedia di Indonesia, Ini Harganya

Monitor gaming ini menawarkan pengalaman bermain gim yang imersif.
Samsung Odyssey 3D. (Sumber: Samsung)
Culture24 April 2025, 17:32 WIB

4 Film Pendek Terpilih dari Program Jogja Film Pitch an Fund 2024

Merayakan sinema yang berakar di Yogyakarta.
Jumpa pers Jogja Film Pitch and Fund di Hotel Grand Kangen, Jogja, Kamis (24/4/2025). (Sumber: Techverse.asia)
Automotive24 April 2025, 16:40 WIB

Laba Tesla Merosot hingga 71 Persen karena Penjualannya Lemah

Produsen mobil itu melaporkan pendapatannya turun 9%, dengan pendapatan dari sektor otomotif turun 20%. Pendapatan yang disesuaikan anjlok 39%.
mobil Tesla Y (Sumber: TESLA)
Techno24 April 2025, 15:05 WIB

Vivo V50 Lite Resmi Tersedia di Seluruh Indonesia Mulai Hari Ini

V50 Lite hadir sebagai smartphone yang memahami ritme hidup modern yang penuh aksi, ekspresif, dan selalu terkoneksi.
Vivo V50 Lite warna hitam.
Techno24 April 2025, 14:42 WIB

Realme 14 5G dan 14T 5G akan Rilis di Indonesia pada 6 Mei 2025

Kedua gawai ini menggunakan chipset yang berbeda.
Realme 14 5G. (Sumber: realme)
Lifestyle23 April 2025, 20:01 WIB

Alasan Orang Indonesia Mengikuti Akun Media Sosial Sebuah Merek

Ada beberapa faktor yang membuat masyarakat Indonesia mengikuti akun-akun brand di lintas media sosial.
Ilustrasi media sosial. (Sumber: null)
Techno23 April 2025, 19:00 WIB

Google Langgar UU Antimonopoli dengan Mempertahankan Monopoli Teknologi Iklan Digital

Departemen Kehakiman AS membuktikan Google secara sengaja terlibat dalam serangkaian tindakan anti persaingan usaha.
Google.