Arysun Dapat Pendanaan Awal Rp9,5 Miliar, Sediakan Tenaga Surya Terjangkau

Rahmat Jiwandono
Senin 12 Mei 2025, 19:58 WIB
Startup Arysun. (Sumber: istimewa)

Startup Arysun. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Arysun, perusahaan rintisan climate tech atau teknologi iklim, baru-baru ini mendapat pendanaan awal sebesar Rp9,5 miliar atau sekitar US$575 ribu, yang dipimpin oleh dua perusahaan ventura yaitu First Move Fund dan Wavemaker Impact.

Pendiri Arysun Ng Aik-Phong mengungkapkan, pendanaan awal itu akan dialokasikan untuk memperluas akses energi surya yang terjangkau dan mudah dipakai bagi rumah tangga yang memiliki penghasilan menengah di seluruh wilayah Asia Tenggara.

"Kami percaya bahwa tenaga surya harus dapat diakses oleh semua orang. Kuncinya ialah menciptakan solusi yang hemat biaya dan tepat sasaran. Setiap elektron hijau harus dimanfaatkan secara optimal," ujar Ng Aik-Phong.

Baca Juga: Ada Kesenjangan Gender dalam Akses Modal Startup, AC Ventures Berpartisipasi dalam We Fund Climate

Dana tersebut juga akan memungkinkan Arysun guna memperluas tim perintisnya, mengakselerasi pemasangan sistem tenaga surya di Indonesia yang kekinian adalah pasar utamanya, hingga membangun kemitraan dengan lembaga pembiayaan, tim pemasangan solar, dan pemasok lokal.

"Kami dalam jangkan menengah akan menguji dan mengembangkan platform digital untuk mendorong adopsi tenaga surya," paparnya.

Arysun berupaya membangun solusi yang cerdas, terjangkau, dan scalable guna menghadirkan energi bersih bagi jutaan penduduk Asia Tenggara - dengan pendekatan yang masuk akal secara finansial bagi keluarga berpenghasilan menengah.

"Juga untuk membantu kami dalam mencapai target jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon hingga 100 juta ton setiap tahunnya," ujar dia.

Baca Juga: AC Ventures Soroti Outlook Investasi Energi Surya di Asia

Kelas menengah yang saat ini tumbuh pesat di Asia Tenggara, baik dari segi demografi maupun ekonomi, diporyeksikan bakal menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. Di Indonesia, jumlah rumah tangga kelas menengah diproyeksikan bakal tumbuh dari 32 juta menjadi 54 juta pada 2035.

Pergeseran demografi ini mendorong lonjakan keperluan energi, dengan permintaan listrik rumah tangga di seluruh wilayah Asia Tenggara diproyeksikan akan berlipat ganda dari level tahun 2027 pada 2040 yang akan datang.

Berdasarkan laporan 8th ASEAN Energy Outlook, porsi kapasitas terpasangnya tenaga surya di Asia Tenggara akan melonjak dari 7,7 persen (25 GW) pada 2022 menjadi sekitar 27 persen (200 GW) pada 2040 atau meningkat sebanyak delapan kali lipat.

Semakin mahalnya biaya energi, akan membuat masyarakat semakin sadar tentang perubahan iklim dan semakin terjangkau harga perangkat tenaga surya. Atas dasar hal itu, Arysun melihat peluang guna mendorong transisi menuju energi yang terbarukan.

Baca Juga: Xurya Kembali Pasang PLTS Di Pusat Perbelanjaan, Plaza Kenari Mas Jadi Mall Ketiga

"Kami mau mengatasi kesenjangan akses energi terbarukan bagi pemilik rumah kelas menengah dengan menyediakan rangkaian solusi tenaga surya yang harganya ramah di kantong," ujarnya.

Oleh karenanya, Arysun berkomitmen untuk membuat model penerapan teknologi yang sifatnya hyper-lokal, yang membuat adopsi tenaga surya menjadi lebih mudah, lebih terjangkau, dan lebih punya dampak rumah tangga kelas menengah.

"Dengan menjawab kebutuhan sehari-hari dan memberi manfaat yang berarti bagi setiap keluarga, kami bertujuan untuk mempercepat transisi Asia Tenggara menuju ke arah masa depan energi yang lebih cerdas dan bersih," imbuhnya.

Para pemakai awal paket standar tenaga surya Arysun di Tanah Air melaporkan penghematan tagihan listrik lebih dari 50 persen, yang menandai titik balik penting yang mana menurunnya harga teknologi surya yang kian cepat tak cuma masuk akal dari segi finansial, namun juga membangkitkan antusiasme dari segmen target pelanggan Arysun.

Baca Juga: Climate Tech Hijau Raih Pendanaan dari ClimeCapital, Lewat SEACEF II

Di Indonesia sendiri kekinian tarif listrik ada kisaran Rp1.600 per kWh dan biaya energi rumah tangga untuk pelanggan non-subsidi telah meningkat lima persen sejak pertengahan 2022. Bagi rumah tangga berpenghasilan menengah, biaya listrik bisa mencapai 10 persen dari pendapatan bulanan.

"Hal itu menjadi beban yang terus bertambah seiring dengan kemungkinan kenaikan tarif listrik di masa depan," katanya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle16 Juni 2025, 21:09 WIB

Survei Kawula17: Harga Serba Naik dan Pengangguran Meningkat

Transparency International Indonesia beranggapan bahwa upaya pengungkapan kasus korupsi oleh pemerintah belum menyelesaikan persoalan korupsi dari akarnya.
(ilustrasi) pertumbuhan ekonomi (Sumber: freepik)
Techno16 Juni 2025, 20:43 WIB

Bose Meluncurkan QuietComfort Ultra Generasi Kedua, Cek Speknya

Performa ikonik yang sama, kini dengan peredam bising adaptif yang ditingkatkan, pengambilan suara yang lebih baik, dan pengisian daya nirkabel.
Bose QuietComfort Ultra generasi kedua. (Sumber: Bose)
Techno16 Juni 2025, 16:11 WIB

Berbekal Dual Cip, iQOO Neo 10 Mendukung Multitasking Berat dan Render Grafis Tinggi

Neo 10 Meraih Top 1 GMV dan jumlah unit terjual terbanyak di berbagai platform e-commerce selama kampanye 6.6
iQOO Neo 10. (Sumber: dok. iqoo)
Culture16 Juni 2025, 15:35 WIB

Chapter Jogja x GIK UGM Berlangsung Selama 10 Hari, Ini 7 Partisipannya

DIY merayakan lebaran seni dengan babak baru melalui acara tersebut.
Konferensi pers Chapter Jogja Art Fair di GIK UGM, Sleman, DIY, Senin (16/6/2025). (Sumber: techverse.asia)
Automotive16 Juni 2025, 15:14 WIB

Honda CB650R Neo Sport Cafe Terbaru, Harga Mulai Rp300 Jutaan

Siap memberikan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan bagi para pengendara motor sport premium.
Honda CB650R warna Matte Gunpowder Black Metallic. (Sumber: Honda)
Techno16 Juni 2025, 14:14 WIB

Spek dan Harga Fujifilm X-E5, Ada Opsi Warna Hitam dan Perak

Kamera seri X pertama perusahaan dengan pelat atas aluminium berpotongan presisi.
Fujifilm X-E5. (Sumber: Fujifilm)
Techno16 Juni 2025, 13:37 WIB

Garmin Venu X1 Rilis Global, Pesaing Apple Watch Ultra 2?

Jam tangan pintar yang ramping dengan bahan ringan dan speaker internal, mikrofon, dan senter LED.
Garmin Venu X1. (Sumber: Garmin)
Automotive13 Juni 2025, 21:25 WIB

Harga dan Spek Lengkap SUV Listrik Geely EX5 di Indonesia

Geely EX5 juga didukung oleh berbagai inovasi terbaru yang membuatnya unggul di kelasnya.
Geely EX5. (Sumber: geely)
Techno13 Juni 2025, 19:36 WIB

Edifier Hadirkan ES Series Baru: Perpaduan Desain Elegan dan Suara Mantap

ES juga merupakan singkatan dari Edifier Sound.
Edifier ES Series. (Sumber: Edifier)
Culture13 Juni 2025, 17:45 WIB

ARTJOG 2025 Dibuka Mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di JNM Kota Jogja

ARTJOG juga menawarkan berbagai cara menikmati dan merayakan seni melalui serangkaian program pendukung.
ARTJOG 2025 digelar mulai 20 Juni sampai 31 Agustus 2025.