Mengenal Planet Carbon: Startup yang Menerapkan Teknologi Carbon Removal

Rahmat Jiwandono
Selasa 12 November 2024, 16:18 WIB
Planet Carbon. (Sumber: istimewa)

Planet Carbon. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Saat ini bumi yang kita tinggali sedang menghadapi ancaman yang serius karena terjadi pemanasan global (global warming) yang kian mengkhawatirkan. Sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia, berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission, dengan target global pada 2050.

Baca Juga: Platform Dekarbonisasi Real Estate Accacia Mengumpulkan Putaran Pra-seri A Sebesar 6,5 Juta Dolar AS

Sedangkan, Indonesia menetapkan targetnya pada 2060 mendatang sebagai batas waktu untuk mencapainya. Namun faktanya, upaya global agar bisa mencapai net zero emission tersebut, yang sejatinya telah dicanangkan sejak Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) di Paris, Prancis, pada 2015 lalu, belum menghasilkan suatu dampak yang tergolong signifikan.

Bahkan pada tahun lalu, planet bumi memecahkan rekor emisi karbon dan gas rumah kaca tertinggi sebanyak 45,1 miliar ton atau setara dengan 40,9 miliar metrik ton hingga beragam laporan yang menyebutkan bahwa tahun itu merupakan 'tahun terpanas dalam sejarah manusia.'

Dalam menghadapi tantangan iklim, ada sebuah konsep bernama Avoidance seperti contoh diantaranya ialah adaptasi energi terbarukan, pemakaian kendaraan elektrik (EV) maupun praktik pertanian yang berkelanjutan sudah diupayakan secara serius. Tapi, butuh upaya yang lebih cepat dan efektif guna mengurangi jejak karbon secara drastis, salah satunya melalui teknologi Carbon Removal.

Baca Juga: Startup Greentech 'Suryanesia' Dapat Suntikan Investasi Rp31 Miliar Dari Intudo Ventures, Bakal Dipakai Untuk Apa?

Dalam konteks tersebut, PT. Planet Karbon Teknologi (Planet Carbon) yang merupakan perusahaan startup (rintisan) teknologi hijau (green-tech) hadir di Indonesia. Startup climate tech ini fokus pada penerapan teknologi Carbon Removal dengan cara mengonversi limbah organik (biomassa) menjadi biochar.

"Produk tersebut terbukti enggak cuma meningkatkan kesehatan lahan pertanian serta perkebunan, namun juga mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca secara signifikan," jelas Co-founder sekaligus Managing Director Planet Carbon Kiagus Andre Zailani melalui keterangan tertulisnya kami kutip pada Selasa (12/11/2024).

Dia mengatakan, Planet Carbon hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap planet bumi dan lingkungan hidup, sekaligus ingin mendukung para pelaku industri utamanya di bidang pertanian dan perkebunan dalam memberikan dampak yang signifikan pada lingkungan.

"Proyek biochar kami juga menawarkan nilai ekonomi yang tinggi lewat Carbon Credit yang dihasilkan," paparnya.

Baca Juga: CARDS Galang Dana Guna Merevolusi Manajamen Sekolah di Indonesia

Beragam jurnal ilmiah baik nasional dan internasional telah mempublikasikan bahwa biochar diklaim sangat efektif kaitannya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Saat diaplikasikan di lahan pertanian atau perkebunan, karbon yang terserap di biochar bisa bertahan dalam tanah selama ratusan bahkan sampai ribuan tahun.

"Dengan begitu, tidak menguap kembali ke atmosfer," katanya.

Sebagai perusahaan rintisan yang anyar, Planet Carbon memiliki komtimen guna membantu mengakselerasi langkah pengurangan karbon di Tanah Air, di mana saat ini belum banyak perusahaan rintisan sejenis yang beroperasi di dalam negeri.

"Salah satu keunggulan layanan kami adalah pada teknologi yang diusung oleh dukungan tim ilmuwan baik dari dalam dan luar negeri," imbuh dia.

Baca Juga: CarbonEthics Dapat Pendanaan Awal Sebesar Rp32 Miliar, Bakal Libatkan Banyak Pakar

Teknologi dan sistem operasional yang ditawarkan oleh startup Planet Carbon ini memungkinkan produk biochar yang dihasilkan bukanlah biochar yang standar, melainkan tailor-made, sehingga pada penerapannya bisa memberikan dampak maksimal terhadap peningkatan produktivitas tanaman.

Menurutnya, hal itu sekaligus menutup dengan harapan supaya kehadiran Planet Carbon bisa ikut serta mendukung pelaku industri guna mencapai kesuksesan bisnis, sekaligus memastikan praktik usaha yang berkelanjutan bagi planet bumi kita ini, dan pastinya mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi krisis iklim sebagai bagian dari komunitas global.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup06 Desember 2024, 19:15 WIB

Nex-BE Fest 2024: Mempertermukan Puluhan Startup dengan BUMN

Event ini juga termasuk upaya untuk menyinergikan startup dan BUMN.
Nex-BE Fest 2024. (Sumber: istimewa)
Automotive06 Desember 2024, 18:27 WIB

Dukung Elektrifikasi Pasar, Geely Auto Bermitra dengan Diler Indonesia

Kolaborasi ini menjadi langkah penting Geely dalam mengelektrifikasi pasar otomotif Indonesia.
Geely Auto resmi menjalin kerja sama dengan beberapa diler di Indonesia. (Sumber: dok. geely)
Startup06 Desember 2024, 18:13 WIB

Ringkas Resmi Berkantor di BSD City Tangerang, Perkaya Ekosistem Teknologi di Digital Hub

Kantor baru Ringkas di Biomedical Campus akan mendukung kantor pusat di Jakarta.
Ringkas kini berkantor di BSD City. (Sumber: istimewa)
Automotive06 Desember 2024, 17:59 WIB

New Honda PCX160 Mengaspal di Indonesia, Punya 3 Model

New Honda PCX160 mampu meningkatkan rasa percaya diri sekaligus menghadirkan kenyamanan kelas atas.
New Honda PCX160. (Sumber: Honda)
Techno06 Desember 2024, 16:55 WIB

Spotify Wrapped 2024 Sudah Tersedia, Siniarnya Kini Ditenagai NotebookLM

Hal ini akan merinci artis, lagu, podcast favorit, dan banyak lagi.
Spotify Wrapped 2024. (Sumber: Spotify)
Techno06 Desember 2024, 16:24 WIB

Samsung One UI 7 Beta Resmi Dilansir, Tawarkan Fitur-fitur Canggih

One UI 7 menawarkan platform dengan AI yang memiliki kontrol paling intuitif.
Samsung One UI 7. (Sumber: Samsung)
Techno06 Desember 2024, 15:17 WIB

Bitcoin Tembus Rp1 MIliar Lebih untuk Pertama Kalinya, Berlanjut Hingga 2025?

Yang terjadi saat ini bukan merupakan akhir dari siklus bullish yang terjadi.
ilustrasi bitcoin.
Techno06 Desember 2024, 14:37 WIB

Microsfot 365 Copilot Kini Dapat Memahami Konten dalam Bahasa Indonesia

Percepat Transformasi AI Nasional, Microsoft 365 Copilot Dukung Bahasa Indonesia.
Microsoft 365 Copilot kini tersedia dalam Bahasa Indonesia. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 Desember 2024, 20:17 WIB

Toko Pop-Up Pertama Autry di Singapura di Bandara Jewel Changi

Pengalaman Berbelanja yang Berkelanjutan dan Imersif.
Ilustrasi sepatu Autry. (Sumber: autry)
Techno05 Desember 2024, 18:15 WIB

Hitachi Vantara dan Virtana Merevolusi Cloud Hibrid dengan Otomatisasi yang Didukung AI

Integrasi Alat yang Didukung AI: Peningkatan efisiensi infrastruktur dan optimalisasi biaya.
Ilustrasi komputasi awan hybrid. (Sumber: null)