Sudah Mulai Malas Sahur? Ini Efek Buruk Jika Sengaja Melewatkan Sahur

menjalankan sahur saat berpuasa Ramadan (Sumber: freepik)

Salah satu aktivitas umat Islam yang dianjurkan selama Ramadan adalah makan sahur. Sebagian orang mungkin menganggap sahur adalah rutinitas makan biasa, mengisi perut sebagai bekal puasa seharian. Tak ayal banyak di antara kita yang makan sahur ala kadarnya. Bahkan, memasuki pertengahan bulan Ramadan seperti saat ini, banyak orang yang mulai malas untuk sahur.

Jika kamu adalah salah satu orang yang mulai melewatkan sahur, maka kamu perlu tahu beberapa efek yang bisa dirasakan oleh tubuh. Ada apa saja? Coba kita simak bersama.

Baca Juga: THR Sudah Turun? Hati-Hati Jebakan Belanja Impulsif

Pakar Gizi Klinis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Setyaningrum Rahmawaty, mengatakan sahur sangat penting bagi orang yang berpuasa agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari.

Sahur membantu tubuh terhindar dari beberapa masalah kesehatan akibat kurangnya asupan gizi selama berpuasa. Gangguan pada tubuh dapat terjadi jika kita mengabaikan sahur selama bulan Ramadan.

Setyaningrum menjelaskan, kebutuhan energi tubuh saat puasa dapat diperoleh dari proses katabolisme atau pemecahan simpanan tubuh. Jika simpanan energi dan zat gizi tidak mencukupi, tubuh akan mengalami penurunan imunitas dan mudah terserang penyakit.

"Risiko hipoglikemia dapat terjadi pada tubuh, sebab kadar glukosa darah dalam tubuh mengalami penurunan akibat tidak sahur. Hal ini akan berdampak pada menurunnya produktivitas seseorang," ungkapnya, dalam sebuah pernyataan, dikutip Kamis (28/3/2024).

"Jika seseorang mengalami hipoglikemia, maka harus segera mengonsumsi sumber glukosa sederhana, agar tidak menimbulkan akibat yang lebih fatal. Artinya kan puasanya malah jadi batal," lanjut Setyaningrum.

Ia kemudian merinci penyakit atau gangguan yang dapat muncul akibat tidak sahur, yaitu:

  • Risiko peningkatan asam lambung

  • Gula darah menurun

  • Dehidrasi

  • Susah berkonsentrasi

  • Kurang bertenaga

  • Penurunan daya tahan tubuh

Baca Juga: Gubernur Florida Larang Anak Berusia Di Bawah 14 Tahun Punya Akun Media Sosial

Baca Juga: Feedloop dan Telkom University Jalin Kerjasama untuk Kemajuan Pendidikan dan AI

Sahur yang cukup dan memenuhi kebutuhan gizi seseorang yang berpuasa, akan membawa manfaat baik bagi kesehatan dan menjaga produktivitas orang yang berpuasa. Maka, orang yang berpuasa harus mengonsumsi gizi seimbang seperti kebutuhan orang normal saat tidak berpuasa.

"Pola tersebut sesuai dengan pesan Isi Piringku yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pesan ini mengatur proporsi jenis makanan dalam satu piring," tuturnya.

Baca Juga: Merek-Merek Insurgent Kini Menguasai Pasar dan Berpotensi Terus Bertumbuh

Ia kemudian merekomendasikan beberapa tips sahur yang sehat.

  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah

Sayur dan buah merupakan sumber utama serat yang bisa memberikan volume sehingga tidak mudah lapar. Kandungan vitamin dan mineral di dalamnya, baik untuk mendukung metabolisme tubuh dan diperlukan saat berpuasa.

  • Pilih bahan makana dengan indeks glikemik rendah

Bahan makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi akan lebih cepat diserap tubuh, meningkatkan kadar glukosa darah dan pelepasan energi, hingga lebih cepat lapar saat berpuasa.

Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, biasanya adalah makanan manis seperti gula dan semua produk olahan dari gula. Selain itu, produk makanan yang diolah dari bahan pangan yang melalui proses penghalusan/menghilangkan seratnya, misal tepung-tepungan yang diolah dengan menghilangkan kulit ari/sekamnya.

  • Pilih menu karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks dapat mengatur pelepasan energi secara perlahan.

Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain: beras merah, oat, gandum utuh, umbi-umbian, apel, pisang, dan alpukat.

  • Minum air yang cukup

Untuk memastikan kebutuhan air terpenuhi, orang yang berpuasa dapat menerapkan pola dua gelas ketika berbuka, empat gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur (satu gelas sebelum sahur dan satu gelas setelah sahur).

Air diperlukan untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik dan melancarkan pencernaan makanan.

  • Konsumsi protein yang cukup dan jadikan prioritas saat sahur

Protein akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan, dan dapat memberikan sumber energi yang konsisten bagi tubuh.

Baca Juga: TikTok Bentuk Dewan Kaum Muda Global, Apa yang Akan Mereka Lakukan?

Baca Juga: Canva Resmi Mengakuisisi Affinity, Siap Berkompetisi dengan Adobe

  • Hindari konsumsi gorengan/terlalu pedas/memakai banyak minyak dan santan

Jenis-jenis makanan seperti disebut di atas, jika dikonsumsi saat sahur akan memicu tenggorokan kurang nyaman.

Walaupun lemak lebih lama berada dalam saluran pencernaan, efek negatifnya lebih banyak bagi kesehatan.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI