Gubernur Florida Larang Anak Berusia Di Bawah 14 Tahun Punya Akun Media Sosial

Uli Febriarni
Rabu 27 Maret 2024, 16:24 WIB
(ilustrasi) Di Florida, anak berusia di bawah 14 tahun dilarang punya akun media sosial (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Di Florida, anak berusia di bawah 14 tahun dilarang punya akun media sosial (Sumber: freepik)

Gubernur Florida, Amerika Serikat, Ron DeSantis, telah menandatangani undang-undang yang melarang anak-anak di bawah 14 tahun untuk memiliki akun media sosial.

Ketika resmi berlaku, maka anak-anak berusia 14 dan 15 tahun harus memerlukan izin orang tua, jika mereka ingin membuat akun media sosial.

Undang-undang baru ini merupakan prioritas legislatif utama bagi ketua DPR dari Partai Republik, Paul Renner. Ini mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

Baca Juga: Feedloop dan Telkom University Jalin Kerjasama untuk Kemajuan Pendidikan dan AI

Baca Juga: Canva Resmi Mengakuisisi Affinity, Siap Berkompetisi dengan Adobe

Paul Renner mengatakan, seorang anak dalam masa perkembangan otak, tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui mereka sedang tersedot ke dalam teknologi yang membuat ketagihan ini. Mereka juga tidak dapat melihat bahaya serta menjauh darinya.

"Oleh karena itu, kita harus mengambil tindakan untuk menggantikannya," kata Renner, di sela upacara penandatanganan RUU itu, dikutip dari The Guardian, Rabu (27/3/2024).

Beberapa negara bagian telah mempertimbangkan undang-undang serupa. Di Arkansas, seorang hakim federal pada Agustus 2023 mewajibkan izin orang tua bagi anak di bawah umur untuk membuat akun media sosial baru.

Para pendukung di Florida berharap, rancangan undang-undang tersebut dapat bertahan dari tantangan hukum.

Baca Juga: TikTok Bentuk Dewan Kaum Muda Global, Apa yang Akan Mereka Lakukan?

Sementara itu, sang Gubernur, DeSantis, juga mengakui undang-undang tersebut akan ditentang, terkait hak kebebasan berpendapat yang tercantum dalam amandemen pertama konstitusi Amerika Serikat.

Direktur kebijakan negara bagian untuk Asosiasi Industri Komputer & Komunikasi, Khara Boender, menyebut dirinya memahami kekhawatiran terhadap keamanan online, tetapi sekaligus menyatakan keraguan bahwa undang-undang tersebut akan 'secara bermakna mencapai tujuan, tanpa melanggar hak amandemen pertama pengguna yang lebih muda.'

Dia juga mengantisipasi tantangan hukum.

"Undang-undang ini dapat menciptakan hambatan besar bagi generasi muda dalam mencari akses terhadap informasi online, sebuah hak yang diberikan kepada semua orang Amerika tanpa memandang usia," kata Bonder, dalam sebuah keterangan.

Baca Juga: Realme 12 Series 5G Pop-up Event Digelar pada 27-31 Maret, Ada Iqbaal Ramadan

Baca Juga: National University of Singapore Mendirikan AI Institute

RUU tersebut disetujui oleh kedua majelis legislatif Florida, dengan beberapa anggota Partai Demokrat bergabung dengan mayoritas anggota Partai Republik yang mendukung tindakan tersebut.

Para penentang berpendapat bahwa hal tersebut inkonstitusional dan pemerintah tidak boleh mencampuri keputusan orang tua terhadap anak-anak mereka.

Perwakilan DPR dari Partai Demokrat, Anna Eskamani, misalnya. Ia menilai RUU yang ditandatangani oleh DeSantis ini terlalu jauh dalam merampas hak-hak orang tua.

"Daripada melarang akses media sosial, akan lebih baik untuk memastikan peningkatan alat pengawasan orang tua, peningkatan akses terhadap data untuk menghentikan pelaku kejahatan, di samping investasi besar dalam sistem dan program kesehatan mental Florida," jelasnya.

Baca Juga: 7 Jenis Anjing yang Cocok Masuk Tim K-9

Soal bahaya di media sosial juga telah membuat lima orang CEO perusahaan media sosial terkemuka dipanggil oleh senat Amerika Serikat.

Lima CEO itu yakni CEO X Linda Yaccarino, Jason Citron dari Discord, Evan Spiegel dari Snap. Selanjutnya, turut hadir di hadapan Komite Kehakiman Senat yaitu pendiri Meta Mark Zuckerberg dan Shou Zi Chew dari TikTok.

"Dalam sidang itu, Snap dan Discord mendapat kecaman karena memfasilitasi kejahatan pemerasan seks dan perdagangan narkoba yang mematikan. Sementara itu, Meta telah terlibat dalam daftar skandal berisiko tinggi terkait kesehatan mental remaja di platformnya," tulis laporan TechCrunch, bulan lalu.

Masalah lain yang dikuak adalah feed algoritma TikTok, disebut telah menampilkan konten yang berkaitan dengan tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. Sedangkan X dianggap telah menjadi tempat berkembang biaknya supremasi kulit putih dan ekstremisme.

Tech Policy Press menunjukkan, saat ini terdapat lebih dari setengah lusin rancangan undang-undang yang berkaitan dengan keamanan online anak-anak yang telah diusulkan oleh para senator. Termasuk regulasi yang akan melarang perusahaan mengumpulkan atau memonetisasi data anak-anak tanpa izin.

Misalnya, Undang-Undang Keamanan Daring Anak atau Kids Online Safet Act (KOSA), yang mewajibkan platform untuk menciptakan lebih banyak fitur kontrol dan keselamatan orang tua, serta tunduk pada audit independen dan COPPA 2.0, versi revisi Undang-undang Perlindungan Privasi Daring Anak dan Remaja tahun 1998.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle18 Juli 2025, 17:57 WIB

Hearts2Hearts Resmi Menjadi Duta Merek untuk Barenbliss Indonesia

Ada promo menarik bagi setiap pembelian produk tertentu selama masih berlangsung di e-commerce Shopee.
Hearts2Hearts menjadi duta merek untuk Barenbliss. (Sumber: dok. barenbliss)
Lifestyle18 Juli 2025, 16:46 WIB

Quiet Quitting: Cermin Krisis Budaya Kerja, Bukan Sekadar Trend Generasi Z

Adanya perbedaan pola pikir antara Gen X dan Gen Z bisa memicu terjadinya quiet quitting.
(ilustrasi) karyawan generasi Z resign dari perusahaan (Sumber: freepik)
Techno18 Juli 2025, 16:31 WIB

TikTok Memikat Para Penulis Lagu dengan Fitur Promosi Baru

Ini akan memungkinkan para penulis lagu dan produser untuk menyoroti lagu-lagu yang mereka tulis atau yang mereka tulis bersama.
Deskripsi pekerjaan sebagai seorang penulis lagu di akun TikTok. (Sumber: TikTok)
Techno18 Juli 2025, 16:07 WIB

Spesifikasi Wacom MovinkPad 11, Tablet Kreatif All-in-One

Alat ini merupakan papan tulis kreatif portabel terobosan yang mendefinisikan ulang apa itu perangkat gambar digital.
Wacom MovinkPad 11. (Sumber: Wacom)
Automotive18 Juli 2025, 15:22 WIB

Jeep Resmi Memperkenalkan 2 Model Wagoneer Edisi Khusus Baru

Jeep hadirkan kemampuan off-road legendaris, teknologi canggih, dan fleksibilitas bagi mereka yang mencari petualangan.
Jeep Wagoneer Super. (Sumber: Jeep)
Automotive18 Juli 2025, 15:07 WIB

Ford Mustang Segera Meluncur di GIIAS 2025

Nantikan kolaborasi Ikonik hingga debut sang legenda.
Deretan mobil Ford yang akan ditampilkan di gelaran GIIAS 2025. (Sumber: Ford)
Techno18 Juli 2025, 14:28 WIB

LG Bawa Teknologi AI ke Laptop LG Gram Pro Terbarunya

Model LG Gram Pro 16 dan 17 inci terbaru menggabungkan performa AI hibrida dengan portabilitas ultra.
LG Gram Pro. (Sumber: LG)
Techno18 Juli 2025, 14:09 WIB

Sony LinkBuds Fit Kini Tersedia Dalam Warna Pink

Menambah opsi warna yang sudah ada sebelumnya pada earbud tersebut.
Sony LinkBuds Fit hadirkan warna pink. (Sumber: Sony)
Techno17 Juli 2025, 19:44 WIB

Telkomsel x TikTok x GoPay Luncurkan Kartu Perdana Simpati TikTok Edisi Khusus

Ini menjadi wujud nyata dalam mendorong inklusi digital yang bermakna dan memperkuat pertumbuhan ekonomi kreatif digital.
Telkomsel x TikTok x GoPay hadirkan kartu perdana Simpati edisi khusus. (Sumber: istimewa)
Travel17 Juli 2025, 19:06 WIB

Kementerian Pariwisata Perkenalkan Event By Indonesia: Akun Resmi Penyedia Informasi Event

Platform ini akan mempermudah dalam Masyarakat Dapatkan Informasi Event di Seluruh Indonesia
Event By Indonesia mempermudah masyarakat mendapatkan informasi event di seluruh Indonesia. (Sumber: Kementerian Pariwisata)