Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya

(ilustrasi) menggunakan media sosial dengan bijak (Sumber: freepik)

Jagat media sosial (medsos) digemparkan ulah seorang konten kreator bernama Galih Loss.

Galih Loss yang merupakan konten kreator asal Bekasi ini, membuat konten berupa prank yang merugikan orang lain dan sempat viral di media sosial; salah satu korban konten Galih merupakan pengendara Ojek Online.

Alih-alih mendapat pujian dari konten-konten yang diunggah di Instagram dan Tiktok, Galih justru banyak menuai cibiran dan komentar pedas dari para netizen. Bahkan, akibat konten pranknya itu, Galih Loss yang sudah memiliki puluhan ribu pengikut di Instagram dan Tiktok akhirnya harus menghapus video yang ia unggah. Kemudian secara terbuka meminta maaf kepada para netizen atas ulahnya tersebut.

Baca Juga: The Death of Slim Shady Bakal Jadi Album Eminem yang ke-12

Baca Juga: Converse Hadir Bertabur Berlian Swarovski Pada Model Chuck 70 De Luxe Squared

Tak selesai dengan masalah itu, ia kembali menghebohkan media sosial dengan unggahan video yang kemudian menyeretnya sebagai tersangka 'penistaan agama'.

Berkaca pada apa yang terjadi, Humas Unisa Yogyakarta, Adi Sasmito, menjelaskan bahwa media sosial sedianya digunakan sebagai wadah menyalurkan suatu kreatifitas, edukasi, menebar kebermanfaatan dan dapat menginspirasi bagi penggun maupun pengikutnya.

Apalagi, semua generasi saat ini dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan media sosial, hanya sekedar untuk hiburan semata, atau bahkan mencari informasi.

"Generasi saat ini harus bijak dalam menggunakan medsos dengan membuat konten yang positif, tanpa berharap agar viral. Karena apabila tujuanya hanya ingin viral dengan banyak mendapatkan like dan komentar, maka nilai etika dalam bermedia sosial akan dikesampingkan," ujarnya, ketika dihubungi, Jumat (26/4/2024).

Etika dalam bermedia sosial perlu diutamakan, lanjut dia. Selain itu, membuat konten dengan menggunakan bahasa dalam copywrite yang tepat, tidak menyebarkan informasi yang kurang jelas sumbernya, menghargai dan menjaga privasi orang lain maupun diri sendiri.

Sebagai pengikut akun selebgram ataupun konten kreator, kita pun tetap bisa memilah dan memilih; mana selebgram atau konten kreator yang patut ditonton, bahkan dijadikan panutan dan yang menginspirasi.

Baca Juga: Literasi Keuangan Penting untuk Dimiliki Supaya Tak Terjebak Pinjol Ilegal

"Tetaplah bijak dalam bermedia sosial, jadilah contoh bagi generasi penerus bangsa ini dengan memberikan suguhan konten kreatif dan bermanfaat, agar nantinya mereka bisa lebih baik dan lebih bijak bermedia sosial," terangnya.

Sebelumnya diketahui, TikToker Galih Loss ditangkap polisi dengan dugaan menistakan agama Islam. Video yang ia unggah perihal 'hewan mengaji', disebut Galih sebagai konten hiburan sekaligus konten endorsement.

Dalam video tersebut, Galih mulai dengan mengajukan tebak-tebakan mengenai hewan yang mampu mengaji kepada seorang anak kecil.

Awalnya, anak itu menjawab ikan paus dan kemudian menyebut pak ustaz sebagai jawaban. Tapi, Galih kemudian meminta anak tersebut mencari jawaban lainnya.

Setelah anak itu tak mampu memberikan jawaban, Galih menyebut hewan yang dimaksud sambil mengucapkan kalimat ta'awudz yang dimodifikasi auman hewan. "Auuuuudzubillahiminasyaitonirojim. Bener gak? Hewan apa itu berarti?" tanya Galih Loss.

Baca Juga: vivo V30e: Punya Desain Slim dan Layar Curved, Meluncur ke Indonesia 2 Mei 2024

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar, mengatakan bahwa Galih hanya berusaha untuk mendapat endorsement. Namun, Galih tidak berpikir panjang dan membuat satu video yang mengarah kepada adanya dugaan penistaan agama.

Dikutip dari sejumlah media, Hendri mengimbau agar masyarakat hati-hati dalam membuat konten di media sosial termasuk menerima endorse yang berbau SARA.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI