Media Sosial Bawa Dampak Negatif, Youtube Akan Batasi Rekomendasi Video ke Remaja

Rahmat Jiwandono
Jumat 03 November 2023, 15:42 WIB
Ilustrasi Youtube. (Sumber : Unsplash)

Ilustrasi Youtube. (Sumber : Unsplash)

Techverse.asia - Penelitian eksternal dan laporan internal berulang kali menunjukkan akan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja, sehingga mengarah pada serangkaian tindakan pencegahan keamanan di seluruh platform.

Menanggapi hal tersebut, mulai tanggal 2 November 2023, Youtube akan memberlakukan pembatasan seberapa sering remaja menerima rekomendasi video berulang terkait topik sensitif seperti bentuk tubuh, termasuk batasan rekomendasi pada video yang dapat membahayakan mereka.

Youtube menyatakan bahwa perlindungan baru ini merupakan hasil kemitraannya dengan Komite Penasihat Pemuda dan Keluarga (Youth and Families Advisory Committee) di Amerika Serikat (AS), yang terdiri dari psikolog, peneliti, dan pakar lain di bidang perkembangan anak, media anak-anak, dan pembelajaran digital.

Baca Juga: Polar Vantage V3 Meluncur Global, Smartwatch Khusus untuk Atlet

Mereka akan mencoba mengidentifikasi jenis video yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental remaja jika ditonton berulang kali. Kategori ini mencakup video yang mengidealkan berat badan, fitur, dan tingkat kebugaran tertentu, atau menunjukkan agresi sosial. Namun, video ini masih dapat ditelusuri (dan dapat direkomendasikan setidaknya satu kali).

Selama bertahun-tahun, komite tersebut telah memberi masukan kepada Youtube tentang potensi dampak buruk dari media sosial terhadap kesehatan mental, utamanya remaja jika mereka terpapar konten tertentu secara online secara berulang-ulang.

“Frekuensi konten yang lebih tinggi yang mengidealkan standar atau perilaku tidak sehat dapat menekankan pesan-pesan yang berpotensi bermasalah dan pesan-pesan tersebut dapat memengaruhi cara sebagian remaja memandang diri mereka sendiri,” jelas Allison Briscoe-Smith selaku Dokter, peneliti, dan anggota Komite Penasihat Pemuda dan Keluarga dalam pernyataan resminya.

“Pagar pembatas dapat membantu remaja mempertahankan pola hidup yang sehat karena mereka secara alami membandingkan diri mereka dengan orang lain dan mengukur bagaimana mereka ingin tampil di dunia,” katanya.

Baca Juga: Google Membuka Pengalaman Pencarian yang Dihasilkan AI Generatif untuk Remaja

Bersamaan dengan ini, Youtube juga mengumumkan pembaruan produk lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan remaja, termasuk pengingat waktu tidur dan “istirahat” yang lebih sering dan lebih nyata, yang secara otomatis diatur agar muncul di video setiap jam untuk pemirsa berusia di bawah 18 tahun. Ini dapat disesuaikan dalam pengaturan oleh pengguna atau orang tua.

Istirahat bisa bermanfaat, mengingat laporan Pew Research pada Agustus 2022 menemukan bahwa 95 persen remaja AS menggunakan Youtube, dan hampir seperlima dari mereka "hampir selalu" menggunakannya. Sementara itu, TikTok adalah platform terpopuler kedua, dengan 67 persen responden menggunakannya – hampir sepertiga lebih sedikit dibandingkan Youtube.

Youtube pun telah mengubah panel sumber daya krisisnya, yang menghubungkan pengguna yang mencari pertanyaan seperti gangguan makan dengan dukungan langsung dari mitra layanan krisis, menjadi pengalaman satu halaman penuh.

Panel-panel tersebut kini juga akan menampilkan sumber daya yang lebih menonjol secara visual untuk hotline krisis pihak ketiga, sekaligus mencoba mengalihkan kueri penelusuran dengan saran untuk topik seperti “kepedulian pada diri sendiri” atau “latihan yang membumi”.

Baca Juga: 4 Gadis Remaja di Amerika Serikat Alami Depresi Klinis, TikTok Tambahkan Fitur Pusat Kesadaran Mental

Selain itu, Youtube mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Common Sense Networks untuk mengembangkan sumber daya pendidikan bagi orang tua dan remaja. Panduan ini mencakup panduan tentang cara membuat video online dengan aman dan penuh empati serta cara menanggapi komentar dan banyak lagi.

Dengan meluncurkan pembaruan ini sekarang, Youtube mungkin mencoba melindungi dirinya sendiri setelah puluhan negara bagian di AS mengajukan gugatan terhadap sesama media sosial seperti Meta pada minggu lalu karena berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental remaja.

Dalam pengaduannya, negara-negara bagian tersebut menuduh Meta dengan sengaja meluncurkan fitur-fitur yang mendorong perilaku berbahaya, termasuk gagal menyingkirkan konten yang terkait dengan gangguan makan dan penindasan.

Baca Juga: Aplikasi Ini Gunakan AI untuk Bantu Pulihkan Kesehatan Mental Remaja Korban Bullying

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

YouTube Makin Ketat Memblokir Ad Blocker

Rabu 01 November 2023, 12:19 WIB
YouTube Makin Ketat Memblokir Ad Blocker
Berita Terkini
Lifestyle29 April 2024, 17:08 WIB

Drake Gunakan AI Generatif Suara Tupac Shakur untuk Mengejek Kendrick Lamar

Pihak Tupac mengancam akan menuntut Drake atas 'olokannya' terhadap Kendrick Lamar yang mengandung AI.
2Pac Shakur.
Techno29 April 2024, 16:46 WIB

DJI x Fujifilm Adakan Program Motion Creative, Dukung Videografer Berkarya

Dalam kolaborasi antar dua brand ini menghadirkan gimbal kamera seri RS DJI dan kamer X Fujifilm.
Erajaya Active Lifestyle resmikan kolaborasi DJI x Fujifilm dengan kampanye Motion Creativity. (Sumber: istimewa)
Lifestyle29 April 2024, 16:16 WIB

Cosrx Ultra-light Invisible Sunscreen SPF50: Tekstur Ringan dan Mudah Menyerap ke Kulit

Sunscreen ini juga teksturnya ringan dan mudah untuk di-layering.
Cosrx menghadirkan ultra-light invisble sunscreen SPF50. (Sumber: COSRX)
Techno29 April 2024, 15:49 WIB

ADVANCE.AI dan OJK Bahas Strategi Mengatasi Penipuan di Sektor Keuangan

ADVANCE.AI, penyedia solusi verifikasi identitas digital dan manajemen risiko di Asia Tenggara.
Rinto Teguh Santoso, Director of APU PPT Otoritas Jasa Keuangan. (Sumber: istimewa)
Startup29 April 2024, 15:33 WIB

Saingan OpenAI, xAI Telah Mengumpulkan Pendanaan Mencapai 6 Miliar Dolar AS

Dalam pendanaan ini, media sosial miliknya yaitu X/Twitter menjadi salah satu pemegang sahamnya.
xAI.
Techno29 April 2024, 15:16 WIB

Acer Chromebook Plus 514: Laptop 14 Inci Bertenaga Prosesor Intel Core

Acer memperluas lini laptop Chromebook Plus dengan ukuran 14 Inci yang memakai chip Intel Core.
Acer Chromebook Plus 514. (Sumber: Acer)
Lifestyle29 April 2024, 13:12 WIB

HYBE Audit Label ADOR, Desak Min Hee-Jin untuk Mundur dari CEO

NewJeans dan artis HYBE lainnya dijadwalkan untuk merilis musik baru di tengah bentrokan kekuatan K-pop.
Label HYBE yang menaungi sejumlah grup K-pop ternama di Korea Selatan. (Sumber: null)
Techno29 April 2024, 12:45 WIB

Realme C65 Rilis Awal Mei 2024, Punya Sertifikasi 4 Tahun Lag-Free

Menjadi satu-satunya smartphone di segmennya yang mendapat jaminan performa 48-month Fluency Certification rating A dari TÜV SÜD.
Realme C65. (Sumber: Realme)
Techno28 April 2024, 13:47 WIB

Sejumlah Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Mereka Logout Secara Misterius

Sejumlah Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Mereka Logout Secara Misterius
Pengguna Apple sempat mengeluhkan akun mereka keluar secara misterius (Sumber: 9to5Mac)
Tips28 April 2024, 13:15 WIB

Cara Simpel Menerapkan Green Tourism Waktu Jadi Turis

Cara Simpel Menerapkan Green Tourism
Ilustrasi wisatawan. (Sumber: freepik)