Hanya 12 Jam Ditutup, Donald Trump 'Selamatkan' Aplikasi TikTok di Amerika Serikat

Rahmat Jiwandono
Senin 20 Januari 2025, 14:56 WIB
Ilustrasi TikTok.

Ilustrasi TikTok.

Techverse.asia - TikTok telah ditutup sementara di Amerika Serikat (AS) pada Minggu (19/1/2025) sebagai akibat dari UU federal yang melarang aplikasi video pendek itu bagi jutaan warga AS. Kemarin, aplikasi itu telah dihapus dari toko aplikasi Apple dan Google, tidak tersedia di web, dan pengguna yang membuka aplikasi itu diblokir dari menonton video.

Penutupan itu pun berdampak mengejutkan dengan menutup jaringan sosial yang digunakan oleh 170 juta orang di AS, menurut data internal TikTok sendiri.

“Maaf, TikTok tidak tersedia saat ini. UU yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini,” bunyi pesan perusahaan itu kami kutip, Senin (20/1/2025).

Namun, pesan itu juga mengisyaratkan bahwa ini mungkin hanya penghilangan sementara. Kemudian bunyi pesan tersebut berubah di mana TikTok memuji Presiden AS Donald Trump karena mengindikasikan dia akan bekerja sama dengan TikTok untuk menemukan solusi guna mengembalikan TikTok begitu dia menjabat.

Baca Juga: Spek Lengkap Laptop ASUS ExpertBook B3, Ganti Baterai Jadi Lebih Mudah

Lantas, hanya dalam waktu kurang dari 12 jam setelah TikTok ditutup di AS, aplikasi berbagi video itu kembali online. “Sesuai dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan,” tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan.

“Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan TikTok bagi lebih dari 170 juta orang Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang,” lanjut bunyi pernyataan tersebut.

Di sisi lain, selama penutupan TikTok di AS, beberapa aplikasi lain milik perusahaan induk TikTok yakni ByteDance, juga telah dinonaktifkan, termasuk editor video CapCut dan platform sosial Lemon8.

Trump yang menangguhkan pelarangan TikTok di negaranya tidak begitu mengejutkan lantaran sebelum TikTok ditutup, dia telah menyatakan bahwa ia akan memberikan perusahaan itu perpanjangan waktu selama 90 hari.

Meski TikTok bisa kembali diakses dan beroperasi di AS, tapi Trump ingin penyedia layanan seperti Apple dan Google untuk mengembalikan TikTok di AS, dan ia mengusulkan untuk membuat usaha patungan di mana pemerintah AS memiliki 50 persen aplikasi tersebut.

"Saya meminta perusahaan untuk tidak membiarkan TikTok tetap beroperasi!" tulis Trump di platform Truth Social.

Baca Juga: Donald Trump Bilang akan Mempertahankan TikTok di AS untuk Sementara Waktu

Dia pun telah mengeluarkan perintah eksekutif pada hari ini untuk memperpanjang jangka waktu sebelum larangan hukum tersebut berlaku, sehingga mereka dapat membuat kesepakatan untuk melindungi keamanan nasionalnya.

"Perintah tersebut juga akan menegaskan bahwa tidak akan ada tanggung jawab bagi perusahaan mana pun yang membantu mencegah TikTok tetap beroperasi sebelum perintah saya," tulisnya.

Merespons permintaan Trump tersebut, TikTok dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa pihaknya 'akan bekerja sama dengan Trump guna mencari solusi jangka panjang yang akan membuat TikTok tetap beroperasi di Amerika Serikat.'

Mengenai usaha patungan tersebut, mayoritas bipartisan di kedua majelis Kongres AS meloloskan UU pada 2024 lalu yang akan memaksa ByteDance untuk menjual TikTok atau melarangnya di negara ini; UU tersebut telah ditandatangani oleh mantan Presiden Joe Biden.

Baca Juga: Sah! UU yang Mengharuskan ByteDance Menjual TikTok

Banyak calon pembeli telah mengajukan diri dalam usaha patungan ini, berharap dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan 170 juta pengguna TikTok, mulai dari miliarder Frank McCourt yang mengajukan 'tawaran dari rakyat' hingga Perplexity AI yang mengusulkan penggabungan.

Bahkan ada laporan yang menyebutkan bahwa Pemerintah China sedang mempertimbangkan penjualan ke Elon Musk sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas dengan pemerintahan Trump. Tapi, TikTok segera membantah laporan ini.

Permainan politik yang tidak jelas, di mana tidak seorang pun ingin dianggap bertanggung jawab atas pelarangan TikTok, menunjukkan bahwa aplikasi tersebut mungkin tidak akan hilang untuk selamanya.

Baca Juga: Mengapa Negara-negara Barat Mencoba untuk Melarang Penggunaan Aplikasi TikTok?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Februari 2025, 20:33 WIB

Nubia Z70 Ultra Punya True Full-Screen Display 1,5K Ultra-clear Pertama di Dunia

nubia Z70 Ultra Diluncurkan Secara Global: Mendefinisikan Ulang Tampilan, AI, dan Pencitraan.
Nubia Z70 Ultra. (Sumber: ZTE)
Startup12 Februari 2025, 20:05 WIB

Laporan AI Prancis Sebut Pendanaan Startup AI Mencapai 8 Miliar Dolar

Nominal tersebut adalah catatan pendanaan startup di sektor kecerdasan buatan sepanjang tahun 2024.
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Sumber: istockphoto)
Techno12 Februari 2025, 19:23 WIB

Beats Powerbeats Pro 2 Kini Punya Fitur Pemantauan Denyut Jantung

Earbud ini ditawarkan dalam empat pilihan warna menarik.
Beats Powerbeats Pro 2. (Sumber: Beats)
Automotive12 Februari 2025, 18:10 WIB

Ratusan Merek Berpartisipasi di IIMS 2025, Ini Harga Tiket dan Cara Belinya

IIMS tahun ini areanya lebih luas dibandingkan IIMS 2024.
Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 akan digelar pada 13-23 Februari. (Sumber: istimewa)
Techno12 Februari 2025, 17:31 WIB

OnePlus 13R dan Earbud Buds Pro 3 Meluncur Global, Cek Speknya

Dua produk ini diluncurkan secara bersamaan.
OnePlus 13R. (Sumber: OnePlus)
Startup12 Februari 2025, 17:09 WIB

Lewat Inisiatif KINETIK, AC Ventures Jalin Kemitraan dengan Australian Development Investments

Kolaborasi ini bertujuan untuk membuka pendanaan bagi bisnis berdampak tinggi dan berskala besar.
AC Ventures jalin kemitraan bersama Australian Development Investment (ADI). (Sumber: AC Ventures)
Techno12 Februari 2025, 16:50 WIB

Garmin Instinct 3 Dilansir di Indonesia, Segini Harganya

Smartwatch ini memiliki dua model yaitu layar AMOLED dan Solar.
Garmin Instinct 3 Series. (Sumber: null)
Techno11 Februari 2025, 20:07 WIB

Spesifikasi Lengkap OnePlus 13, Kameranya Didukung oleh Hasselblad

OnePlus 13 resmi dipasarkan secara global, utamanya di pasar Amerika Utara.
OnePlus 13. (Sumber: OnePlus)
Startup11 Februari 2025, 19:41 WIB

East Ventures dan SV Investment Mengumumkan Penutupan Pertama Dana Gabungannya

Kedua investor mengumumkan penutupan pertama dana koridor investasi Asia Tenggara dan Korea Selatan.
East Ventures x SV Investment. (Sumber: East Ventures)