Kotoran Hewan di Ragunan Didaur Ulang Jadi Tenaga Listrik

Uli Febriarni
Rabu 20 September 2023, 21:17 WIB
ilustrasi Taman Margasatwa Ragunan (Sumber : taman margasatwa ragunan)

ilustrasi Taman Margasatwa Ragunan (Sumber : taman margasatwa ragunan)

PT Paiton Energy bekerja sama dengan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengolah kotoran hewan sebagai sumber energi terbarukan. 

Baca Juga: Apple Perpanjang Kontrak dengan Qualcomm sampai 2026, iPhone 17 Pakai Chip Buatan Sendiri?

Kotoran hewan masuk dalam jajaran sampah limbah organik dan merupakan masalah serius. Ini adalah salah satu sektor yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dalam bentuk emisi metana (CH4) dan karbondioksida (CO2), yang dihasilkan dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kerja sama keduanya dijalin, mengingat Taman Margasatwa Ragunan (TMR) memegang peranan penting sebagai kawasan konservasi, penelitian, edukasi, rekreasi alam. Taman Ragunan juga menjadi daerah resapan air, ruang terbuka hijau serta sebagai sumber oksigen atau paru-paru kota.

Chief Financial Officer Paiton Energy, Bayu Widyanto, mengatakan bahwa tahap pengolahan yang mengubah limbah organik -terutama kotoran hewan- yang dihasilkan di TMR menjadi sumber energi terbarukan, dilakukan melalui proses yang ramah lingkungan.

Ada Learning Center yang memperkenalkan mengenai pengolahan sampah, sambungnya. Learning Center ini menjadi sarana edukasi ke publik mengenai upaya mengurangi dampak negatif limbah, untuk menghadirkan energi terbarukan dan mitigasi perubahan iklim.

Baca Juga: Logitech Pasarkan Webcam Brio 100 Full HD di Indonesia, Dilengkapi Privacy Shutter

"Waste to Energy Project Paiton Energy mengembangkan solusi pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan pengembangan energi terbarukan. Berupa pemasangan dan pengoperasian delapan unit mesin Biodigester, yang berfungsi sebagai PLTSa Biogas, dan ditempatkan di Taman Margasatwa Ragunan," demikian kata Bayu, dalam laman Duta.co, dilansir Rabu (20/9/2023).

Mesin Biodigester tersebut berfungsi mengolah kotoran hewan dan sampah organik maksimal dua ton per hari untuk diubah menjadi biogas, yang dapat menggerakkan mesin pembangkit listrik.

Baca Juga: Ada-Ada Saja, Perempuan Ini Tak Sengaja Menelan AirPods Pro

Baca Juga: Bisnis Melek HAM: Startup Perikanan Terintegrasi Aruna Terpilih Mengikuti Pelatihan UNDP

Paiton Energy akan melakukan pemeliharaan mesin Biodigester proyek CSR Waste to Energy oleh vendor terkait pada tahap awal, sampai vendor dapat mentransfer pengetahuan kepada tim TMR. Sehingga TMR bisa secara mandiri bisa mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan. Setelah masa tersebut, bantuan teknis tetap akan tersedia apabila diperlukan.

Manfaat PLTSa Biogas PLTSa Biogas di TMR dapat menghasilkan listrik sebesar 234 kWh. Listrik akan dimanfaatkan untuk kebutuhan WTE dan Learning Center.

Selain menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan, PLTSa Biogas di TMR juga dapat memproduksi pupuk padat dan pupuk cair pertanian, yang dapat dimanfaatkan oleh Unit Pengelola dan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan.

Baca Juga: Trailer Perdana Dokumenter BECKHAM: Merekam Sisi Tangguh, Rentan, dan Romantika Seorang David Beckham

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati, menjelaskan mesin biodigester ini bisa mengelola dua ton sampah per hari yang terdiri dari kotoran hewan dan sampah organik lainnya.

Dua ton sampah ini merupakan sisa dari sampah yang belum bisa dikelola sebelumnya oleh TMR.

"Kami per hari bisa menghasilkan sembilan meter kubik sampah. Kalau sampah organik bisa sampai tujuh meter kubik. Sisanya sampah yang tidak bisa kita kelola," kata dia.

Kepada Antaranews, ​​​​​​Endah Rumiyati menjelaskan untuk pengolahan sampah plastik, TMR memiliki bank sampah yang pengelolaannya bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Sedangkan kotoran hewan diolah melalui Program Waste To Energy (WTE).

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)
Automotive15 Desember 2025, 14:31 WIB

Harga dan Spesifikasi Kawasaki Z900RS Series, Tawarkan 2 Model

Z900RS Series memadukan estetika klasik dan engineering modern.
Kawasaki Z900RS. (Sumber: Kawasaki)
Automotive15 Desember 2025, 13:56 WIB

Aksesori Resmi Honda Scoopy Bikin Tampilannya Tambah Retro

Yuk bikin motormu tampil beda.
Aksesori resmi Honda Scoopy.
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)