Upaya Masjid Jogokariyan dan Masjid Diponegoro Kota Jogja Kurangi Volume Sampah: Beri Takjil Pakai Piring

Rahmat Jiwandono
Jumat 31 Maret 2023, 14:22 WIB
Suasana takjil di Masjid Jogokariyan Kota Jogja. (Sumber : Pemkot Jogja)

Suasana takjil di Masjid Jogokariyan Kota Jogja. (Sumber : Pemkot Jogja)

Techverse.asia - Bulan Ramadan identik dengan berbagai macam sajian takjil. Baik itu yang dimasak sendiri, beli di pusat jajanan rakyat, atau menikmati sajian takjil bersama-sama di masjid.

Namun, di tengah semarak hidangan takjil Ramadan, sering kali volume sampah juga ikut meningkat. Inilah kenapa beberapa masjid di Kota Jogja menggunakan alas piring dan gelas keramik dalam menghidangkan takjil, bukan menggunakan kemasan sekali pakai.

Salah satunya adalah Masjid Jogokariyan, yang sudah memiliki tradisi bagi-bagi takjil saat Ramadan menggunakan alas piring sejak tahun 1980-an. Pada mulanya, dikatakan Takmir Masjid Jogokariyan Enggar Haryo Panggalih, pembagian takjil dalam bentuk makanan ringan, tapi seiring waktu berjalan, mulai dihidangkan makanan berat.

Masjid Jogokariyan mulai difungsikan pada 20 Agustus 1967, pada waktu itu takjil belum dalam bentuk makanan berat, ya seperti roti, kemudian seiring dinamika dakwah yang terjadi baru kami mulai sediakan makanan berat,” kata Enggar belum lama ini. 

Penggunaan piring dalam membagikan takjil, pada dasarnya bertujuan untuk menyempurnakan puasa dengan berbuka dan melanjutkan ibadah salat berjamaah di masjid, juga untuk mengurangi produksi sampah kemasan sekali pakai.

“Kalau dikasih nasi bungkus nanti mereka akan bawa pulang, dan enggak salat berjamaah di masjid. Tapi kalau dengan piring kan otomatis dimakan di masjid, dan mereka juga ikut salat berjamaah di masjid seperti itu. Jadi tujuannya ya agar jemaah menyempurnakan buka puasanya,” tuturnya.

Menurutnya, pemanfaatan piring dalam menyajikan takjil, juga menekan produksi sampah anorganik. Apalagi pada Ramadan 2023 kali ini takjil yang dibagikan oleh Masjid Jogokariyan mencapai 3.000 hingga 3.500 porsi setiap harinya.

“Kami sempat koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta terkait dengan pengelolaan sampah, kalau anorganik kami tidak ada ya karena takjil itu dibagikan pakai piring dan gelas dari sini. Untuk sampah organik sisa makanan, sudah ada pengelolanya, ya warga sekitar sini nanti ada yang menjadikan sebagai kompos dan pakan ternak, untuk residu ya ke TPS” jelasnya.

Tidak hanya Masjid Jogokariyan, Masjid Pangeran Diponegoro Balai Kota Yogyakarta, juga menggunakan alas piring dan gelas keramik untuk menghidangkan takjil buka puasa, kepada lebih dari 700 jemaah dalam sehari selama Ramadan sebulan penuh.

Ketua Harian Takmir Masjid Pangeran Diponegoro, Syamsul Azhari mengatakan, penggunaan alas piring dalam menyajikan takjil ini juga bagian dari komitmen bersama agar para takmir masjid di Kota Jogja semakin peduli terhadap lingkungan.

“Kami bekerja sama dengan Baznas dan DLH Kota Yogyakarta, untuk mengajak masjid-masjid di Kota Jogja ikut terlibat dalam mengurangi produksi sampah. Kami sudah lakukan sosialisasi secara langsung, memang belum semua tapi beberapa sudah mulai lakukan,” ungkapnya.

Terutama saat Ramadan, sambung Syamsul, selain menyediakan takjil buka puasa beberapa masjid juga membagikan hidangan sahur untuk jemaah. Seperti halnya yang dilakukan di Masjid Pangeran Diponegoro, untuk itulah produksi sampah ini harus ditekan.

“Pengelolaan sampah ini dimulai dengan pemilahan, mana yang anorganik, organik, dan residu. Setelah itu kami bekerja sama dengan Bank Sampah Balai Kota untuk pengolahannya. Kalau sampah anorganik tidak ada ya, karena alat makan dari sini, minum juga dengan gelas atau jemaah bawa tempat minum sendiri yang diisi ulang di galon yang sudah kami sediakan,” katanya.

Penggunaan alas piring dalam penyajian takjil Ramadan, sejalan dengan Gerakan Zero Sampah Angorganik Kota Jogja yang diterapkan sejak awal tahun 2023. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui DLH mendorong agar masjid-masjid di wilayah juga menerapkah hal serupa.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menjelaskan, sebelum memasuki bulan Ramadan, sudah berikan arahan kepada para takmir masjid di Kota Jogja, untuk ikut berkontribusi dalam Gerakan Zero Sampah Anorganik.

“Kami ajak agar bagaimana ketika kegiatan buka puasa atau sahur di masjid, dapat mengurangi produksi sampah anorganik. Hal ini bisa diwujudkan melalui konversi pembungkus makanan, dengan menggunakan wadah tetap yang bisa dipakai berulang kali,” jelas dia. 

Kalau sampah organik, terang Sugeng, menjadi kebijakan dari jemaah itu sendiri, jangan sampai ada banyak sisa-sisa makanan yang kemudian menjadi sampah. Beberapa masjid seperti Masjid Gede Kauman, Masjid Jogokariyan, dan Masjid Pangeran Diponegoro sudah menggunakan piring, untuk mengurangi produksi sampah.

“Ketika bicara soal volume sampah itu tidak hanya soal kenaikannya pada momen tertentu, tapi bagaimana perilaku untuk mengurangi sampah harus dilakukan oleh semuanya. Kalau kita tidak bisa menangani sampah, hendaknya kita berkontribusi bagaimana upaya kita mengurangi sampah,” katanya. 

Dalam upaya ini, diwujudkan melalui bentuk yang baik, misalnya tidak gunakan stirofoam atau mika sebagai pembungkus, menggunakan bahan-bahan yang memang bisa diurai oleh alam, tidak menggunakan kemasan sekali pakai.

“Mari kita semua bijak dalam mengurangi sampah di tempat kita masing-masing, dengan harapan setiap warga di Kota Jogja agar berkontribusi dengan cara masing-masing, sesuai dengan kondisi wilayahnya,” tambahnya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Automotive26 Juli 2024, 20:36 WIB

Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya

Dua mobil listrik ini termasuk kategori BEV.
Nissan Ariya dan Sakura debut di GIIAS 2024. (Sumber: Nissan)
Automotive26 Juli 2024, 19:19 WIB

GIIAS 2024: Isuzu Meluncurkan MU-X dan D-Max Single Cabin 2024

Dua mobil ini mumpuni untuk melintasi berbagai wilayah off-road.
Isuzu mengumumkan MU-X dan D-Max SC di GIIAS 2024. (Sumber: isuzu)
Techno26 Juli 2024, 18:17 WIB

Google Update Play Store dengan Ulasan Aplikasi Bertenaga Kecerdasan Buatan

Pembaruan fitur ini sudah tersedia untuk semua pengguna Android.
Google Play Store kini ditenagai dengan kecerdasan buatan. (Sumber: Google)
Techno26 Juli 2024, 16:48 WIB

Butuh Kolaborasi dan Tindak Lanjut dari Pemerintah untuk Transformasi Digital Indonesia

Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi digital yang menggiurkan.
Ilustrasi transformasi digital. (Sumber: freepik)
Startup26 Juli 2024, 16:29 WIB

Koltiva Dukung Pemkab Aceh Singkil: Tandatangani MoU Tata Kelola Kelapa Sawit

Kolaborasi ini juga ditandai dengan peluncuran dasbor Multi Stakeholder Forum (MSF) Aceh Singkil
Koltiva dan Pemkab Aceh Singkil tandatangani MoU tentang tata kelola kelapa sawit.
Lifestyle26 Juli 2024, 16:04 WIB

Lisa BLACKPINK Resmi Menjadi Duta Merek Terbaru Louis Vuitton

Rapper dan penyanyi itu sebelumnya berafiliasi dengan Celine milik LVMH.
Lisa BLACKPINK resmi menjadi duta global merek Louis Vuitton. (Sumber: null)
Techno26 Juli 2024, 14:37 WIB

Ethereum ETF Resmi Diluncurkan di Amerika Serikat, Bakal Berpengaruh pada Kripto?

Setidaknya diharapkan berdampak positif bagi industri cryptocurrency.
ETF. (Sumber: istimewa)
Techno26 Juli 2024, 13:59 WIB

Realme Payday Sale, Ini Daftar Smartphone yang Dapat Diskon Harga

Program Realme Payday Sale akan berlangsung mulai tanggal 25-31 Juli 2024.
Realme Payday Sale.
Lifestyle25 Juli 2024, 18:30 WIB

Venzha Gagas Kampung UFO di Kota Jogja, Beri Edukasi Gratis tentang Luar Angkasa

Kampung UFO Gedongkiwo jaga kelestarian bumi dengan cara unik.
Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) Venzha Christ. (Sumber: istimewa)
Lifestyle25 Juli 2024, 18:23 WIB

Bank Neo Commerce Garap Segmen Individual, Korporasi & UMKM

Dalam enam bulan terakhir, loyalitas nasabah bank neo commerce menguat.
BNC lengkapi layanan bagi nasabah individu, koperasi dan UMKM (Sumber: bank neo commerce)