Atasi Sampah, UGM Kenalkan Teknologi Pengolahan Sampah Organik Pada Masyarakat

Rahmat Jiwandono
Selasa 08 Agustus 2023, 11:02 WIB
Pelatihan pengolahan sampah. (Sumber : Istimewa)

Pelatihan pengolahan sampah. (Sumber : Istimewa)

Techverse.asia - Sampah masih menjadi persoalan besar bagi masyarakat. Pengelolaan sampah pun menjadi sangat penting untuk mengurai persoalan tersebut. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berupaya mengenalkan sejumlah teknologi sederhana untuk mengolah limbah rumah tangga, khususnya organik. Teknologi ini harapannya nanti dapat dipraktikan oleh masyarakat.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Profesor Budi S. Daryono menyampaikan, sejak tahun 2017, jawatannya telah menangani persoalan sampah organik dengan beragam pendekatan. Pendekatan yang digunakan adalah pengolahan sampah melalui vermicomposting, pupuk cair organik (poc), eco enzim, pengomposan, serta pemakaian biofertilizer dari urine ternak.

“Persoalan sampah ini kan berasal dari diri kita sendiri sehingga harus diselesaikan sendiri. Kami di Biologi UGM setiap hari mengolah minimal 25 kilogram sampah organik. Dari pegalaman pengelolaan sampah, metode yang dipakai kami bagikan dengan harapan bisa membantu dalam menjaga kebersihan dan keberlangsungan lingkungan,” paparnya. 

Upaya pengelolaan sampah dengan perpektif ramah lingkungan dan berkelanjutan yang digencarkan UGM ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan pengelolaan sampah berkelanjutan dapat meningkatkan kehidupan yang lebih sehat, mengurangi pencemaran limbah sampah yang berdampak pada ketersediaan air bersih dilingkungan, bentuk tanggung jawab atas konsmusi dan produksi yang dilakukan, serta penanganan perubahan iklim akibat dampak emisi gas rumah kaca dari timbunan asampah organik.

Baca Juga: Diolah Jadi Aspal: Sebuah Cara Mengubah Limbah Plastik dan Sabut Sawit, Agar Tak Lagi Sekadar Sampah

Tak hanya itu, pengelolaan sampah berkelanjutan juga berkontribusi dalam mewujdukan kota berkelanjutan, melestarikan ekosistem lautan, dan eksistem daratan.

Pelatihan pengolahan sampah diikuti sekitar 60 peserta yang berasal dari rumah sakit dan pesantren. Mereka tergabung dalam gerakan Sambatan Jogja (SONJO). Selama tiga hari 7-9 Agustus 2023 para peserta mengikuti pelatihan pengelolaan sampah organik di Fakultas Biologi UGM dan pengelolaan sampah anorganik di Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Dalam pelatihan pengelolaan sampah organik di Fakultas Biologi UGM, peserta mendapatkan pemaparan tentang cara pengolahan sampah menjadi pupuk dengan memanfaatkan biofertilizer. Pemaparan dilakukan oleh Dosen Fakultas Biologi UGM, Dwi Umi Siswanti. Ia menjelaskan, dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos memanfaatkan sembilan spesies mikrobia. Penambahan biofertilizer menjadikan proses degradasi berlangsung lebih cepat dibanding cara konvensional.

“Prosesnya tidak terlalu lama, yang biasanya butuh waktu dua minggu bahkan lebih. Namun, dengan penambahan biofertilizer proses komposting bisa lebih cepat,” katanya. 

Cara aplikasi biofertilizer pun tergolong sederhana. Cukup dengan mengencerkan  biofertilizer dengan rasio biofertilizer dan air 1:11. Selanjutnya cairan dimasukan ke dalam sprayer lalu disemprotkan ke sampah yang sudah dicacah kemudian ditutup terpal. Setiap dua hari sekali terpal dibuka dan sampah cacah dibalik kemudian ditutup kembali. Hal tersebut terus diulang sampai dua minggu dan setelah itu pupuk kompos siap untuk dikeringkan atau diangin-anginkan kemudian diayak untuk siap dikemas.

“Proses komposting ini efisien dan ramah lingkungan. Sampah bisa diubah jadi kompos maupun pupuk cair yang kaya nutrisi,” terangnya.

Baca Juga: Satu-satunya di Jawa Tengah, Pabrik Ini Bisa Daur Ulang Sampah Plastik

Sementara Sukirno, memaparkan tentang pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair dengan metode vermicomposting dengan maggot yang berasal dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). Untuk memproduksi pupuk organik cair, sisa makanan yang dihasilkan rumah tangga dimasukan dalam digester dalam bentuk ember tumpuk. 

“Selanjutnya limbah organik rumah tangga tersebut difermentasi menggunakan maggot BSF. BSF ini bisa mempercepat degradasi sampah sehingga fermentasi lebih cepat dan efektif,” ujarnya. 

Soenarwan Heri Poerwanto,, dalam kesmepatan itu menyampaikan tentang metode vermicomposting dengan menggunakan cacing tanah. Sampah organik dari limbah pertanian, perkebunan, maupun peternakan bisa diolah menjadi pupuk organik dengan menambahkan cacing tanah sebagai agen untuk mendegradasi sampah yang ada.

Pembuatan pupuk tergolong mudah. Pertama, limbah organik dihancurkan menjadi partikel kecil terlebih dahulu. Lalu, disebar di tempat rata dengan ketinggian antara 20-30 cm untuk ditaburkan cacing tanah. Upayakan kondisinya media dalam keadaan lembab saat dimasukkan cacing tanah.

“Cacing tanah ini memiliki kemampuan degradasi sampah organik dalam 24 jam seberat berat tubuh. Hasilnya adalah granul dari cacing tanah yang bisa dipakai menjadi pupuk,” ungkapnya.

Kelebihan dari metode ini, dikatakan Heri, pupuknya dapat digunakan di bidang pertanian. Sementara biomassa cacing tanah bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein di bidang perikanan dan peternakan sebagai campuran pakan ikan maupun ternak.

Baca Juga: Mahasiswa Manfaatkan Ngengat Lilin Jadi Pengurai Sampah Plastik PE

Sementara Founder Sonjo yang juga Dosen FEB UGM, Rimawan Pradiptyo, menjelaskan pelatihan pengelolaan sampah bagi relawan SONJO ini sebagai bentuk peran aktif UGM dalam menangani persoalan kedaruratan sampah. Warga DIY khususnya Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta mengalami darurat sampah akibat penutupan TPA Regional Piyungan pada 23 Juli 2023 lalu.

Melihat hal tersebut SONJO pun bergerak dan hadir untuk berkontribusi bagi  warga dengan mendorong pemilihan dan pemilahan sampah yang dapat dilakukan di level rumah tangga dan dasawisma. Salah satunya dengan memberikan perlatihan pengelolaan sampah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle04 Mei 2024, 14:41 WIB

Cuaca Terik Begini Kurangi Minum Kopi, Berikut Penjelasan Pakar

Kopi dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
(ilustrasi) es kopi (Sumber: freepik)
Lifestyle04 Mei 2024, 14:27 WIB

Stüssy x Levi's Berkolaborasi, Hadirkan 4 Produk Koleksi Terbatas

Produk dalam koleksi ini terdiri dari leather jacket (jaket kulit), jaket crispy rinse trucker, celana crispy rinse jean, dan leather belt (ikat pinggang kulit).
Salah satu koleksi Capsule Collectiom kolaborasi Stussy x Levi's (Sumber: Stussy)
Techno04 Mei 2024, 14:09 WIB

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti
Ruang kelas di Phincon Academy (Sumber: Phincon Academy)
Techno04 Mei 2024, 12:35 WIB

Berdayakan Perempuan dalam Bisnis, Kembali Membuat Evermos Menyabet Penghargaan Bergengsi

Program-program Evermos dinilai mendukung kemandirian ekonomi, terutama untuk perempuan yang tinggal di daerah minim lapangan pekerjaan.
Evermos meraih posisi Gold untuk kategori Women Empowerment di The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024™ (Sumber: Evermos)
Techno04 Mei 2024, 12:20 WIB

Logitech G Merayakan 1 Dekade Mouse Gaming G502

Logitech G pertama kali mengumumkan G502 sejak 2014.
Logitech G502 X Plus. (Sumber: Logitech)
Techno04 Mei 2024, 11:35 WIB

Vivo T3 5G Resmi Dipasarkan di India, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Vivo T3 5G mengusung chipset MediaTek Dimensity 7200.
Vivo T3 5G dirilis di India. (Sumber: Vivo)
Techno04 Mei 2024, 11:16 WIB

Ini 4 Pembaruan Stiker Instagram dari Meta

Pembaruan yang dimaksud antara lain menyembunyikan stories sampai membuat stiker dari foto di Instagram.
Penambahan Music di fitur stiker Add Yours (Sumber: Meta)
Techno04 Mei 2024, 10:28 WIB

Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Sebelumnya, pengguna dapat memblokir seseorang di X dan tetap membalas postingannya. Orang yang diblokir tidak akan dapat melihat balasan itu, atau mengetahui orang yang memblokirnya sedang berinteraksi dengan postingan mereka.
logo X (Sumber: X)
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)