OJK Tutup Ratusan Pinjol Ilegal, Jangan Berikan Akses ke 2 Menu Ini

Rahmat Jiwandono
Kamis 13 Juli 2023, 16:02 WIB
Direktur Pengawasan Financial Technology OJK Tris Yulianta (berdiri) jadi pembicara utama dalam acara yang diadakan Center for Digital Society (CfDS) UGM di Gedung Fisipol, Kamis (13/7/2023). (Sumber : Techverse.asia/Rahmat Jiwandono)

Direktur Pengawasan Financial Technology OJK Tris Yulianta (berdiri) jadi pembicara utama dalam acara yang diadakan Center for Digital Society (CfDS) UGM di Gedung Fisipol, Kamis (13/7/2023). (Sumber : Techverse.asia/Rahmat Jiwandono)

Techverse.asia - Sampai tahun 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia telah menutup 584 layanan pinjaman online (pinjol) yang tidak sesuai dengan ketentuan OJK alias ilegal. Ini terungkap dalam diskusi yang digelar Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama OJK dan Fintech ALAMI Sharia dengan tema "Strategi Cerdas Berinvestasi: Memahami Risiko dan Peluang Bisnis dalam Peer-to-Peer Lending di Indonesia" bertempat di gedung Fisipol UGM, Kamis (13/7/2023).

Direktur Pengawasan Financial Technology OJK Tris Yulianta menjelaskan bahwa jumlah pinjol yang ilegal lebih banyak ketimbang pinjol legal. Jumlah pinjol legal berbasis peer-to-peer (P2P) yang sampai saat ini sudah terdaftar di OJK ada sekitar 100 perusahaan.

"Di kami hanya ada 100 penyelenggara P2P yang berizin OJK, dan sampai tahun 2023 kami telah menutup 584 pinjol ilegal. Jadi jumlah penyelenggara pinjol yang resmi dengan yang ilegal, lebih banyak yang ilegal," katanya.

Baca Juga: Pinjol untuk KPR Ringkas, Dapat Suntikan Dana Rp52,5 Miliar dari East Ventures

Menurutnya, selama ini praktik pinjol ilegal sangat meresahkan masyarakat lantaran mereka meminta akses data pribadi, seperti kontak yang ada di ponsel si peminjam hingga galerinya. Ini berbeda dengan perusahaan finansial teknologi (fintek) P2P yang legal di mana mereka tidak akan meminta akses ke kontak dan galeri.

Pada umumnya aplikasi pinjol ilegal ketika akan dipasang di ponsel, pengguna diminta untuk memberikan akses ke kontak dan galeri. Padahal hanya ada tiga hal yang boleh diakses pinjol yaitu kamera, mikrofon, dan lokasi, sehingga apabila ada yang meminta akses selain ketiga hal tersebut maka itu adalah pinjol ilegal.

"Jadi fintek P2P hanya boleh akses kamila yaitu kamera, mikrofon, dan lokasi. Jadi kalau ada (pinjol) yang minta lebih dari tiga itu berarti ilegal," tegasnya.

Mengenai akses kontak dan galeri pribadi akan disalahgunakan si pemberi pinjaman atau pinjol ilegal. Ia mencontohkan, jika si peminjam telat membayar angsuran, pinjol ilegal akan mengirimkan pesan ke daftar kontak peminjam bahwa dia harus segera melunasi hutangnya. Bahkan hal yang ekstrim pun bisa dilakukan seperti merekayasa foto yang tidak senonoh.

"Pinjol ilegal biasanya mengancam akan menyebar foto yang tidak senonoh. Padahal itu belum tentu foto asli, bisa saja rekayasa, hanya foto kepala si peminjam lalu digabungkan dengan foto orang lain," paparnya.

Tris mengimbau kepada masyarakat untuk melapor ke OJK kalau menemukan pinjol yang seperti itu. "Cara yang paling sederhana untuk menyikapinya (pinjol ilegal) bisa langsung melapor ke kami," katanya.

Menurutnya, adanya layanan fintek P2P adalah memberikan pinjaman ke masyarakat yang tidak bisa mendapat pinjaman dari bank. Sebab, terkadang nominal pinjaman yang mereka butuhkan tidak mencapai jutaan atau ratusan juta rupiah.

"Saya pernah ngobrol dengan seorang nelayan yang mau cari pinjaman Rp250 ribu tapi uang segitu, kan, kemungkinan tidak akan dikasih pinjam oleh bank. Belum lagi persyaratannya dan dia bilang jarak dari rumahnya ke bank harus pakai kendaraan umum dan tidak murah," ujarnya.

Baca Juga: Laporan Terbaru AC Ventures dan Boston Consulting Group Ungkap Potensi Besar Industri Fintek di Indonesia

Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 6-7 tahun yang lalu sampai sekarang ini total uang yang telah disalurkan fintek P2P lending mencapai Rp601,4 triliun. Uang tersebut disalurkan kepada sebanyak 112 juta penerima pinjaman.

"Jadi memang keberadaan fintek P2P lending untuk masyarakat yang belum tersentuh akses perbankan atau unbanked society," tambahnya.

Para penyelenggara fintek P2P lending masih berpotensi untuk menyalurkan lebih banyak lagi uang. Sebab, menurut laporan dari ekonomi C tahun 2021, Indonesia punya ekonomi digital mencapai 146 miliar USD pada 2025. Angka ini merupakan estimasi yang sebelumnya hanya 124 miliar USD.

"Ada kenaikan sebesar 22 miliar USD, itu berkat perkembangan teknologi untuk membantu menyalurkan pinjaman. Potensi ekonomi digital masyarakat Indonesia (dapat) meningkat drastis. Peluang yang begitu besar ini mari kita sikapi agar perkembangannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat kita," ungkapnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno24 Januari 2025, 16:34 WIB

Apple Rilis AirPods 4 Edisi Terbatas untuk Tahun Ular

Dari segi spesifikasinya tak ada perubahan sama sekali, sama seperti AirPods 4 standar.
Snake ‌AirPods 4‌. (Sumber: Apple)
Automotive24 Januari 2025, 15:50 WIB

Spek Lengkap All New Mazda CX-80, Terdapat Kuro Edition dan Elite Edition

Era Baru SUV Premium Plug-in Hybrid Mazda Di Indonesia Dimulai.
The All New Mazda CX-80 resmi dirilis di Indonesia. (Sumber: Mazda)
Techno24 Januari 2025, 15:05 WIB

Jess No Limit Resmi Didapuk Sebagai Realme Gaming Ambassador

Ini adalah bagian dari Visi Gaming 2025 untuk Membangun Ekosistem Gaming Global.
Jess No Limit jadi Realme Gaming Ambassador. (Sumber: Realme)
Automotive24 Januari 2025, 14:30 WIB

Next-Gen Ford Ranger XL Mengaspal di Indonesia, Pikap Double Cabin Seharga Rp500 Jutaan

Mobil ini memiliki ketangguhan dan kemampuan angkut yang luar biasa untuk mendukung berbagai operasional bisnis.
Peluncuran Next-Gen Ford Ranger XL di Indonesia. (Sumber: Ford RMA Indonesia)
Techno23 Januari 2025, 19:55 WIB

Kemenperin Bilang Tawaran Investasi Apple Belum Tentu Mencapai Rp16 Triliun

Sebagaimana diketahui Apple menawarkan investasi di Indonesia agar produk-produk mereka bisa dijual di sini.
Apple AirTag.
Techno23 Januari 2025, 18:49 WIB

Instax Wide Evo Hybrid: Kamera Instan dengan Lensa Terlebar yang Pernah Ada

Instax Wide Evo Hybrid menggunakan film instan format lebar dari Fujifilm dan berfungsi ganda sebagai printer ponsel pintar.
Instax Wide Evo Hybrid. (Sumber: Fujifilm)
Hobby23 Januari 2025, 18:11 WIB

Gunbound Kembali Hadir Lewat Fase Closed Beta Selama 14 Hari

Gim legendaris ini bisa dijajal untuk dimainkan bagi player di Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Gunbound Closed Beta Test.
Tips23 Januari 2025, 16:38 WIB

Cara Mengelola Keuangan Bagi Generasi Z, Reksadana Bisa Jadi Pilihan

Pakar ekonomi dari UGM membagikan tips dalam mengelola keuangan untuk Gen Z.
(ilustrasi) mengelola keuangan (Sumber: Pixabay)
Startup23 Januari 2025, 16:14 WIB

East Ventures Rampungkan Transaksi Sekunder Perdana dengan Coller Capital

Didirikan pada 2009 di Indonesia, East Ventures telah menggalang sembilan dana yang berfokus pada Asia Tenggara.
Co-Founder and Managing Partner East Ventures Willson Cuaca. (Sumber: istimewa)
Automotive23 Januari 2025, 15:46 WIB

BYD Denza D9 Resmi Diniagakan di Indonesia, Harganya Rp900 Juta

Kehadiran DENZA D9 menggabungkan inovasi, desain elegan, dan nilai terbaik pada kelasnya.
BYD Denza 9 resmi dilansir untuk pasar Indonesia. (Sumber: BYD)