Cuaca Terik Begini Kurangi Minum Kopi, Berikut Penjelasan Pakar

Uli Febriarni
Sabtu 04 Mei 2024, 14:41 WIB
(ilustrasi) es kopi (Sumber: freepik)

(ilustrasi) es kopi (Sumber: freepik)

Sejumlah wilayah di kawasan Asia dilanda gelombang panas (heat wave). Mulai dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Bangladesh, hingga India.

Di Indonesia, suhu panas juga terasa dalam beberapa waktu terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu maksimum tertinggi di Indonesia mencapai 37.0 derajat Celcius (per 27 April 2024). Sedangkan pada 2 Mei 2024, dilaporkan Stasiun Meteorologi Pangsuma, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, suhu maksimum tertinggi di Indonesia mencapai 36,1 derajat Celcius.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa fenomena suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas.

"Fenomena suhu panas di Indonesia terjadi karena posisi semu matahari pada April 2024 berada dekat sekitar khatulistiwa. Dan menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari," kata dia, seperti diakses dari CNBC, Sabtu (4/5/2024).

Baca Juga: Stüssy x Levi's Berkolaborasi, Hadirkan 4 Produk Koleksi Terbatas

Menghadapi cuaca panas seperti saat ini, perlu diikuti dengan sejumlah antisipasi, salah satunya mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, misalnya kopi.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo, dr. Faisal Parlindungan Sp.PD, menjelaskan bahwa kopi karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Kopi memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

"Minum kopi dalam jumlah moderat umumnya tidak berbahaya bagi orang yang sehat," ujarnya, dikutip dari laporan Antara.

Namun perlu diingat, efek dehidrasi kopi bervariasi pada setiap orang. Faktor-faktor seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi tingkat dehidrasi.

Faisal juga menjelaskan, dehidrasi akibat kopi tidak dirasakan langsung karena efeknya yang lebih halus dibandingkan dehidrasi karena diare atau muntah.

Baca Juga: Vivo T3 5G Resmi Dipasarkan di India, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Baca Juga: Ini 4 Pembaruan Stiker Instagram dari Meta

Ia menyarankan, sebaiknya kita mengonsumsi banyak air putih untuk mengatasi dehidrasi derajat ringan saat musim panas, untuk menjaga kesehatan sesuai dengan aktivitas individu dan kondisi cuaca.

"Pada umumnya diperlukan minimal delapan gelas atau dua liter air putih per hari. Namun jika cuaca sangat panas dan pasien mengalami dehidrasi, mungkin perlu mengonsumsi air sampai 3 liter per hari (12 gelas)," tulis Faisal.

Selain cairan, konsumsi juga buah dan sayur yang kaya air seperti semangka, melon, bayam dan timun.

Sementara itu, agar tubuh siap menghadapi cuaca panas, Faisal menyarankan untuk mengenakan pakaian longgar, berwarna terang dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Gunakan juga topi dan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari.

"Hindari aktivitas fisik di luar ruangan selama jam-jam terpanas hari itu. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30, untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari," saran Faisal.

Baca Juga: Logitech G Merayakan 1 Dekade Mouse Gaming G502

Baca Juga: Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Jika ingin beraktivitas di luar ruangan, usahakan keluar rumah pada pagi hari atau sore hari ketika cuaca lebih sejuk. Beristirahatlah di tempat yang teduh dan sejuk, jika perlu berenang atau mandi air dingin juga dianjurkan untuk menurunkan suhu tubuh.

Dari aspek lingkungan, Faisal memberi saran untuk menjaga ventilasi ruangan terbuka agar udara segar bisa masuk, gunakan kipas angin atau pendingin ruangan jika memungkinkan. Berikutnya, gunakan penutup jendela atau tirai untuk menghalangi sinar matahari masuk ke dalam ruangan.

Baca Juga: Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Faisal menambahkan, cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat. Selain itu, terjadi keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat.

"Jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik," kata Faisal.

Cuaca panas juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas bagi kelompok rentan. Heatstroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius. Gejalanya meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Paparan panas yang berkepanjangan pada orang yang rentan juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.

"Ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan juga harus mencukupi kebutuhan cairannya agar tidak terjadi dehidrasi," tandasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)