Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Uli Febriarni
Jumat 03 Mei 2024, 20:11 WIB
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)

Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)

Meski telah mendapat desakan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memblokir gim yang memiliki konten mengandung kekerasan, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) masih belum bisa melakukannya.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Sebut Meta Butuh Waktu Lama untuk Menghasilkan Duit dari AI Generatif

Baca Juga: KYMCO Hadirkan Motor Listrik dengan Baterai Swap, Didukung 40 Titik Stasiun Swap

Menteri Kominfo RI, Budi Arie Setiadi, mengatakan keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.

"Sehingga diperlukan kajian yang mendalam untuk pengambilan keputusan," ujarnya, ketika diakses dari Antara, Jumat (3/5/2024).

Ia menambahkan, Kominfo berencana memanggil para pengembang gim online khususnya yang berbau kekerasan, untuk melakukan sosialisasi membahas dampak dari gim yang dikembangkan para pengembang tersebut.

"Masih kami kaji, mungkin kami akan sosialisasikan ke mereka (pengembang gim), menjelaskan dampaknya, karena gim ini sudah ada di seluruh dunia dan Indonesia juga. Perlu dipertimbangkan karena kami harus menjaga ekosistemnya," kata Budi.

Membahas ketaatan pengembang gim, menurut Budi, sebenarnya saat ini para pengembang gim online yang terdaftar secara regulasi dan dapat dimainkan di Indonesia semuanya sudah memenuhi aturan untuk mencantumkan rating atau pemeringkatan gim. Termasuk gim-gim online berbau kekerasan, sudah dicantumkan pula keterangan rating usia dan bahwa gim tersebut berbau kekerasan.

Meski begitu, Budi memastikan pihaknya tetap berkoordinasi agar bisa mendapatkan kajian yang tepat termasuk berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Harian Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, Sandiaga Uno.

Baca Juga: Oppo Menjadikan BSS (SEVENTEEN) sebagai Reno Expert

"Koordinasi ini ada ya, kami kaji terus. Tapi ini kan mereka memenuhi perundang-undangan di Indonesia. Gini loh, jangan cuma melihat dampak. Masa kayak film kamu karena nonton 'Siksa Kubur' terus takut, terus mau blokir film ini kan enggak kan? Sama juga seperti gim dan pengaruhnya," imbuhnya.

Baca Juga: Hyundai Nexo yang Jadi Kendaraan PLN, Dipamerkan di PEVS 2024

Kementerian Kominfo diketahui sedang mengatur pertemuan dengan perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), untuk meminta saran guna menindaklanjuti keluhan soal gim online yang dinilai mengandung unsur kekerasan dan dapat berdampak buruk pada anak.

Diskusi dengan perwakilan KPAI merupakan bagian dari upaya Kemenkominfo untuk melengkapi kajian sebelum membuat keputusan tersebut.

Sebelumnya, pihak Kominfo juga sudah meminta orang tua aktif memperhatikan dan memantau rating atau klasifikasi gim, yang dimainkan oleh para buah hati mereka. Hal ini bertujuan agar gim yang dimainkan tersebut sesuai dengan usia anak.

Untuk diketahui, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah agar menindak tegas terhadap peredaran gim online yang terbukti memiliki dampak tidak baik terhadap anak-anak.

Komisioner KPAI, Kawiyan, beranggapan sudah banyak kasus yang terjadi akibat gim online ke anak-anak. Mulai dari kasus pornografi di Bandara Soekarno-Hatta dalam perkembangannya juga disangkakan sebagai kejahatan perdagangan orang, ini bermula dari gim online.

Baca Juga: Westlife Akan Kembali ke Yogyakarta Pada 7 Juni 2024

"Selain kasus di Soetta itu, ada kasus anak yang tega membunuh orang tuanya sendiri, lagi-lagi cuma gegara gim online. Dan masih banyak lagi kasus-kasus kriminal dampak dari gim online," kata dia.

Kawiyan menegaskan bahwa Kominfo harus tegas, memblokir, atau membatasi gim online. Selain itu, dibutuhkan juga peran dari keluarga dan sekolah harus ditingkatkan, orang tua harus ketat mengawasi anak-anaknya ketika main gim online.

"Gim-gim online yang beredar saat ini seperti gim perang-perangan. Banyak dampak negatif untuk anak-anak, sekarang ini banyak anak yang berbicara kasar, seperti mampus, sialan karena kalah dan menang permainan gim online. Sungguh sangat berbahaya gim online untuk anak-anak," terangnya.

Baca Juga: Realme C65 Punya 5 Fitur Unggulan, Apa Saja?

KPAI pun meminta perusahaan gim tersebut ikut bertanggung jawab terhadap dampak buruk yang ditimbulkan kepada anak-anak lantaran memainkan gim-gim itu. Perusahaan gim juga perlu tanggung jawab.

"Dampak buruknya sudah luar biasa, jadi pemerintah dan kita semua jangan menganggap enteng persoalan ini, ini sudah sangat serius dan pemerintah harus membuat kebijakan khusus soal gim-gim online itu," katanya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 14:39 WIB

Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Mereka menyambut baik pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK, sebagaimana diatur dalam UU P2SK.
Resna Raniadi sebagai COO Upbit Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 12:52 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme Note 60x yang Rilis di Indonesia

Realme Note 60x meluncur dengan ketangguhan rangka metal tahan banting ArmorShell Protection.
Realme Note 60x. (Sumber: Realme)
Techno17 Januari 2025, 11:40 WIB

Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Dengan berlalunya tahun 2024 dan tahun 2025 yang dimulai dengan fokus dan inovasi baru, dunia merefleksikan tahun yang luar biasa dalam artificial intelligence (AI).
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)
Techno17 Januari 2025, 10:58 WIB

Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

TikTok diambang pelarangan beroperasi bagi penggunanya di Amerika Serikat yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Ilustrasi TikTok (Sumber: Pexels)
Techno17 Januari 2025, 10:11 WIB

Inflasi Inti Mereda, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Jelang inagurasi Presiden AS Donald Trump, terdapat potensi reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Ilustrasi Saham AS.
Techno17 Januari 2025, 09:52 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Tim E-sports RRQ Selama 3 Tahun

Realme Indonesia dan RRQ Jalin Kerja Sama Jangka Panjang.
CEO RRQ Adrian Paulin (kiri) menerima secara simbolis kerja sama dengan Realme. (Sumber: Realme)
Techno16 Januari 2025, 21:43 WIB

CES 2025: Anker Hadirkan 3 Produk Baru Pengisi Daya

Anker ingin menghadirkan berbagai potensi lewat inovasi terbaik.
Anker meluncurkan lini produk pengisian daya barunya. (Sumber: Anker)
Lifestyle16 Januari 2025, 18:57 WIB

Reebok Tunjuk Winky Wiryawan Sebagai Muse Reebok Indonesia

Reebok Rayakan Gaya Hidup dan Performa yang Tak Lekang oleh Waktu Melalui Kampanye “Waktu Berlalu, Reebok Selalu”
Reebok menunjuk DJ Winky Wiryawan (kedua dari kiri) sebagai muse Reebok Indonesia. (Sumber: Reebok)
Techno16 Januari 2025, 17:48 WIB

JBL Horizon 3: Jam Alarm yang Membantu Menata Jadwal Tidurmu

Ubah jadwal tidur dengan Signature Sound JBL dan pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan.
JBL Horizon 3. (Sumber: JBL)