Techverse.asia - TikTok hari ini resmi menghadirkan fitur Brand Consideration untuk penggunanya yang ada di wilayah Asia Pasifik. Fitur baru ini ditujukan guna membantu meningkatkan penjualan secara daring (online) yakni dengan cara mengubah niat belanja konsumen menjadi dampak nyata - didasarkan pada keputusan untuk beli sesuatu.
Global Head of Creative and Brand Ads di TikTok Andy Yang mengungkapkan, peluncuran Brand Consideration ini untuk menjawab tantangan lama dalam urusan pemasaran digital mengenai bagaimana cara mengidentifikasi serta melibatkan pemakai yang sedang aktif mengevaluasi pilihan mereka.
Baca Juga: Spek Lengkap Garmin Forerunner 970 dan 570, Dirancang untuk Lari
"Dengan memanfaatkan niat tinggi pemakai di fase tersebut, merek dapat lebih memilih tepat sasaran dan percaya diri dalam menjalankan kampanyenya, jadi pengeluaran bisa lebih efisien dan strategi yang lebih mendalam," terangnya, Selasa (20/5/2025).
Brand Consideration merupakan tujuan kampanye baru dari TikTok yang dibuat untuk membantu merek mengembangkan kelompok audiens dengan minat belanja yang tinggi, seperti pemakai yang sudah menunjukkan bagaimana perilaku bermakna eksplorasi serta keterlibatan (engagement).
Audiens tersebut diidentifikasi lewat indeks dari lebih delapan perilaku di platform, yang mencakup memberikan komentar, mengikuti akun, membagikan konten, mengklik kartu produk, hingga melakukan pencarian dalam aplikasi, ini semua terekam di dalam ekosistem TikTok.
Baca Juga: TikTok Kini Memungkinkan Pengguna Pakai Perintah AI untuk Ubah Foto Menjadi Video
"Brand Consideration juga memanfaatkan sinyal organik dan berbayar (iklan) dari konten pengguna, merek, dan professionally-generated content untuk membangun segmentasi audiens yang menunjukkan minat mereka," katanya.
Brand Consideration diklaim menjadi alat yang efektif guna menggerakkan engagement konsumen dan mendorong Gross Merchandise Value (GMV), seperti yang terlihat dari kesuksesan kampanye di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik.
Untuk di Indonesia sendiri, Brand Consideration adalah komponen utama yang jadi strategi merek kecantikan agar dapat meningkatkan keterlibatan konsumen di tahap pertimbangan (mid-funnel) dan juga ikut mendorong GMV.
Dengan mengalihkan fokus anggaran ke TikTok Brand Consideration, merek itu berhasil mencatatkan peningkatan pertimbangan hingga 10 persen dan menurunkan biaya Cost Per Mille (CPM) hingga 25 persen.
Baca Juga: GumGum Perkenalkan GumGum Platform dan Mindset Graph, Era Baru Periklanan Digital
"Pada Cost Per Click Attribution (CPCA) sendiri angkanya justru jauh lebih rendah, yakni cuma 0,017, dan tingkat pertimbangannya sebesar 1,40 persen, lebih tinggi dari rata-rata benchmark sebesar 1,05 persen. Sedangkan pendekatan full-funnel ini juga membantu meningkatkan GMV harian sebesar 13 persen selama masa kampanye," ujar dia.
Tak berhenti di situ, Brand Consideration, katanya, juga memungkinkan merek-merek untuk menjangkau pengguna yang sudah lebih siap untuk berinteraksi dengan merek. Saat dipadukan dengan penyampaian pesan atau storytelling ala TikTok dari para kreator.
Kampanye tersebut menunjukkan bagaimana fitur ini dapat mempercepat perjalanan konsumen, mulai dari ketertarikan sampai pembelian. Brand Consideration memberikan cara yang efisien dan efektif bagi merek guna menjangkau serta ikut melibatkan pengguna pada setiap tahapan perjalanan konsumen, yaitu dari penemuan hingga keputusan pembelian.
Baca Juga: TikTok PHK Puluhan Karyawan di Divisi Penjualan dan Periklanan
"Termasuk pula di dalamnya tahap pertimbangan (consideration stage), yang meskipun sering jadi tahap yang paling rumit untuk dijangkau. Ini justru sangat penting dalam mendorong hasil akhir buat para merek," imbuhnya.
Fitur Brand Consideration sekarang ini telah tersedia di TikTok Ads Manager bagi pengiklan yang sudah terdaftar dalam TikTok Market Scope. Tak ada pengeluaran minimum yang ditetapkan, jadi solusi itu bisa diakses oleh merek dari berbagai skala (mikro hingga makro).