TikTok PHK Puluhan Karyawan di Divisi Penjualan dan Periklanan

Rahmat Jiwandono
Kamis 25 Januari 2024, 14:43 WIB
Ilustrasi TikTok (Sumber: null | Foto: Pexels)

Ilustrasi TikTok (Sumber: null | Foto: Pexels)

Techverse.asia - TikTok adalah salah satu perusahaan terbaru yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda industri teknologi selama setahun terakhir. TikTok dilaporkan memangkas sekitar 60 pekerjaan, sebagian besar di divisi penjualan dan periklanan di berbagai kantornya di Amerika Serikat (AS) - Los Angeles, New York, Austin - dan di luar negeri.

TikTok memberhentikan karyawannya dalam upaya mengurangi biaya, menurut karyawan di platform berbagi video tersebut, menjadikannya perusahaan teknologi terbaru yang melakukan pengurangan staf dalam beberapa minggu terakhir.

Perusahaan telah mengadakan pertemuan townhall yang berlangsung pada Selasa (23/1/2024) kemarin setelah pengumuman PHK.

TikTok adalah salah satu aplikasi paling populer di AS, dan memiliki sekitar 7.000 karyawan di negara tersebut. Perusahaan induknya yang berbasis di China, raksasa teknologi ByteDance, memiliki lebih dari 150 ribu pekerja yang tersebar di seluruh dunia.

Baca Juga: POCO X6 5G dan M6 Pro akan Meluncur 1 Februari 2024

Namun, ByteDance pun dilaporkan memangkas ratusan pekerjaan di pengembang Marvel Snap, Nuverse pada tahun lalu. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, TikTok sendiri sempat melakukan PHK pada pertengahan 2022 karena upaya restrukturisasi global dan kemudian pada awal 2023 untuk melepas staf rekrutmennya di Dublin, Irlandia.

Meskipun hubungan TikTok dengan ByteDance selama bertahun-tahun telah membuat layanan ini menjadi perhatian para pejabat di Washington, AS karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional, pertumbuhannya tergolong sangat besar.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 150 juta pengguna aktif di AS. Dan dengan nilai US$225 miliar, ByteDance diperkirakan menjadi perusahaan swasta paling berharga di dunia.

Selain itu, aplikasi ini juga tetap menjadi aplikasi nomor satu di tangga lagu hiburan iOS App Store, dan nomor lima di antara semua aplikasi gratis, mengalahkan pesaingnya seperti Instagram dan Snapchat.

Baca Juga: Waspada! Sensor Cahaya di Smartphone Sekarang Bisa Jadi Jalur Spyware

TikTok juga terus mengalami pertumbuhan, tapi menurut data SensorTower, pertumbuhannya melambat. Pada 2022, pengguna aktif bulanan TikTok tumbuh rata-rata 12 persen dari tahun ke tahun per kuartal; pada 2023, angka tersebut turun menjadi tiga persen.

Meskipun TikTok mengatakan bahwa PHK hanyalah akibat dari reorganisasi, aplikasi tersebut mungkin mengalami kesulitan saat mencari cara untuk mengintegrasikan TikTok Shop, yang secara resmi diluncurkan di AS pada September tahun lalu.

Sejak itu, pengguna TikTok dii AS mengeluhkan bahwa halaman Untuk Anda (For You Page) mereka dibanjiri dengan video dari pembuat konten yang ingin mendapatkan komisi afiliasi dengan mempromosikan produk dari TikTok Shop.

Di sisi lain, PHK di TikTok merupakan tanda terbaru dari penderitaan di industri teknologi. Perusahaan teknologi besar lainnya, termasuk Google dan Amazon, telah memangkas ribuan karyawan sepanjang tahun ini, karena seluruh sektor mengalihkan sumber daya untuk mengembangkan alat AI generatif baru, yang oleh banyak orang dianggap sebagai teknologi masa depan.

Baca Juga: Tolak Air, Solusi Kebocoran Atap Rumah dengan Teknologi Nano

Sejauh ini pada 2024, ada lebih dari 10 ribu pekerjaan di bidang teknologi yang dipecat, menurut situs pelacak pekerjaan teknologi layoffs.fyi. Hal ini terjadi setelah tahun 2023, yang merupakan tahun yang berat bagi industri teknologi, dengan hilangnya sekitar 260 ribu pekerjaan di sektor teknologi, yang merupakan pengurangan pekerjaan teknologi tertinggi sejak PHK massal yang dipicu oleh pandemi Covid-19.

Di seluruh platform sosial dan produk teknologi konsumen lainnya, PHK telah merajalela sepanjang tahun ini. Amazon telah melakukan perampingan pegawai di Twitch, Audible, Prime Video, dan MGM Studio.

Google sendiri telah memberhentikan lebih dari 1.000 karyawan di bagian penjualan perangkat keras dan periklanan, ditambah seratus karyawan lainnya di Youtube. Aplikasi populer lainnya seperti Duolingo dan Discord juga mengalami pengurangan jumlah karyawan.

Pengamat industri teknologi telah mengutip banyak hal, mulai dari perombakan tenaga kerja di industri untuk fokus pada kecerdasan buatan, staf yang membengkak akibat pandemi, hingga perusahaan yang berharap dapat memberikan lebih banyak keuntungan bagi pemegang saham sebagai alasan hilangnya pekerjaan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)