Techverse.asia - East Ventures dan Temasek Foundation baru-baru ini resmi mengumumkan edisi ketiga dari program Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2025, kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia.
Setelah sukses dengan edisi 2024, CIIC 2025 terus memberdayakan para inovator teknologi untuk memamerkan solusi berkelanjutan mereka.
Baca Juga: Aruna Kurangi Jumlah Karyawannya hingga 40 Persen, Ada Apa?
Para peserta akan bersaing memperebutkan total hadiah sebesar Rp10 miliar untuk menguji coba solusi mereka di Indonesia guna mengatasi berbagai tantangan ekologi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
"Kami gembira dapat kembali mempersembahkan CIIC 2025, yang memperkuat komitmen kami untuk mendorong perubahan yang berarti," kata Partner di East Ventures Avina Sugiarto lewat keterangan resminya dilansir Techverse.asia, Jumat (7/3/2025).
Seiring dengan meningkatnya krisis lingkungan dan iklim global, lanjutnya, East Ventures menyadari pentingnya menciptakan platform yang mendorong solusi lokal yang praktis dan berdampak di dalam negeri.
"Menciptakan dampak yang disengaja selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures, dan kami percaya bahwa CIIC berfungsi sebagai katalisator untuk memberdayakan inovasi dan mendorong batasan dari apa yang mungkin untuk masa depan yang lebih berkelanjutan di Indonesia," terang dia.
Baca Juga: Nexmedis Dapat Pendanaan dari East Ventures dan Forge Ventures
Head Climate and Liveability Temasek Foundation Heng Li Lang menjelaskan, sejak diluncurkan pada 2023, platform Climate Impact Innovations Challenge telah berkembang sangat pesat, mencerminkan komitmen global yang kuat dan terus berkembang untuk mengatasi tantangan keberlanjutan di Asia, khususnya di Indonesia.
"Kami merasa terhormat dapat kembali berkolaborasi dengan East Ventures dalam inisiatif yang bermakna ini. Kami berharap dapat melihat solusinya berskala, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan untuk memberi manfaat bagi Masyarakat dan Planet," kata Heng.
Tahun ini, CIIC 2025 berfokus pada tiga jalur, yang meliputi ide dan solusi inovatif yang mempromosikan adopsi energi terbarukan, sistem mobilitas berkelanjutan, dan penggunaan sumber daya yang efisien, untuk memungkinkan transisi energi yang inklusif dan hemat biaya yang menguntungkan masyarakat dan industri sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Kemudian, ide dan solusi inovatif yang mempromosikan sistem pangan berkelanjutan, praktik pertanian dan akuakultur yang tangguh, dan solusi berbasis alam, yang menerapkan strategi yang dapat diskalakan dan inklusif yang meningkatkan mata pencaharian petani dan nelayan.
Baca Juga: Climate Tech Hijau Raih Pendanaan dari ClimeCapital, Lewat SEACEF II
"Hal itu untuk memastikan ketahanan pangan, memulihkan keseimbangan ekologi, dan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan," ujarnya.
Ekonomi sirkular juga merupakan ide dan solusi inovatif yang ditujukan untuk mempromosikan sirkularitas limbah dan air serta membantu beradaptasi dengan bencana terkait iklim, sehingga mencegah dan mengelola polusi, meningkatkan kesehatan masyarakat, meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim, dan secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Mengingat munculnya kecerdasan buatan (AI) sebagai pendorong inovasi, CIIC 2025 juga mencari solusi yang memanfaatkan AI untuk mengatasi salah satu dari tiga jalur kompetisi.
Baca Juga: Toyota Ventures Sebut Startup Climate Tech Butuh Mengamankan Pembeli Masa Depan
Kompetisi berlangsung dari Maret-September 2025, dengan jadwal dan aktivitas utama yang tercantum di bawah ini:
Periode pendaftaran (Maret–Juni 2025)
Tinjauan pendaftaran (Juni 2025)
Pengumuman finalis (Juli 2025)
Pendampingan (Agustus 2025)
Grand Finale (September 2025)
CIIC diresmikan pada Maret 2023 dan telah menjadi kekuatan pendorong dalam mendorong inovasi dan mempercepat pengembangan solusi berkelanjutan. Tahun lalu, CIIC menerima lebih dari 500 pelamar dari 50 negara di seluruh dunia dan ditutup dengan Grand Finale, yang merupakan bagian dari acara sampingan Forum Keberlanjutan Internasional Indonesia 2024.
Tahun lalu, CIIC memberikan penghargaan kepada tiga pemenang: SunGreenH2 (transisi energi), Hydrogen Refinery (pertanian berkelanjutan), dan AC Biode (ekonomi sirkular).