Techverse.asia - Mrene, agensi digital di Indonesia, belum lama ini telah menerbitkan sebuah survei terhadap lebih dari seribu responden mengenai alasan utama mengapa banyak orang Indonesia tertarik buat mengikuti (follow) akun media sosial (medsos) suatu merek (brand).
Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa bahwa Instagram (94,6 persen) jadi platform yang paling sering diakses oleh para responden. Kemudian diikuti oleh TikTok, Facebook, Youtube, Twitter/X, dan Linkedin.
Baca Juga: Linkedin Menghadirkan Sejumlah Fitur AI Generatif: Bantu Bikin Surat Lamaran Kerja
Hal tersebut menunjukkan bahwa Instagram tetap jadi pilihan utama bagi merek dalam menjangkau audiensnya, sedangkan TikTok lebih relevan dalam strategi pemasaran secara digital.
Adapun jenis konten yang paling menarik perhatian para konsumen ialah makanan dan minuman (81,1 persen), kesehatan (56,8 persen), dan gaya hidup atau lifestyle (56,5 persen).
Dengan demikian, menegaskan bahwa brand yang bergerak di tiga industri tersebut punya peluang yang besar guna menarik perhatian para audiens lewat konten yang kreatif dan informatif. Di sisi lain, sebanyak 40,7 persen responden mengikuti lebih dari sembilan akun merek di lintas platform media sosial.
Lalu, 25,9 persen lainnya mengikuti antara empat sampai enam merek. Ini membuktikan bahwa mayoritas konsumen aktif mengikuti lebih dari empat akun merek, sehingga mereka harus berkompetisi dalam membuat konten yang dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
Baca Juga: Blibli Gelar Program Logam Mulia pada 16–30 April 2025, Beli Emas Secara Aman
Masih dari survei yang dilakukan oleh Mrene, rupanya ada tiga alasan utama mengapa konsumen mengikuti akun media sosial merek. Pertama, untuk memperoleh informasi terkait dengan produk terbaru (89 persen).
Kedua, mengakses promo atau diskon eksklusif (77,4 persen). Ketiga, mendapatkan edukasi mengenai produk atau industri (51,9 persen). Menariknya, kolaborasi bersama influencer bukanlah faktor utama dalam keputusan konsumen untuk mengikuti merek.
"Hal ini menunjukkan bahwa audiens lebih tertarik terhadap nilai fungsional seperti informasi, promosi, dan edukasi," ungkap Founder Mrene Digital Partner Dandy Cahyo.
Lebih lanjut ia mengatakan, studi yang Mrene lakukan mengungkapkan konsumen lebih suka brand yang konsisten dalam membagikan konten-konten menarik (66,3 persen), yang memberikan edukasi soal produk atau industri (66,1 persen), dan kerap mengadakan giveaway, kuis, atau lomba (58,6 persen).
Baca Juga: Singapore Airlines Renovasi Lounge SilverKris dan KrisFlyer Gold
Responden menilai beberapa aspek dari akun media sosial merek menggunakan skala 1-5. Terdapat sejumlah faktor yang dinilai cukup penting. Pertama, kualitas visual serta desain konten (66,1 persen pilih skala 5).
"Desain yang menarik jadi faktor utama dalam menarik perhatian audiens," ujar dia.
Kedua, relevansi konten dengan keperluan mereka (49,5 persen pilih skala 5), konsumen lebih tertarik pada konten yang relevan dengan kehidupan mereka. Ketiga, interaksi secara langsung dengan merek (52,5 persen pilih skala 5), komentar dan balasan dari merek akan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Keempat, nilai dan misi suatu brand di media sosial (57,7 persen pilih skala 5), brand yang punya misi sosial dan lingkungan lebih dihargai oleh audiens. Sementara itu, terdapat pula beberapa alasan utama mengapa konsumen berhenti mengikuti akun brand di media sosial.
Baca Juga: 3 Media Sosial Ini Berpartisipasi dalam Program Pencegahan Bunuh Diri
Pertama, kontennya dinilai sudah tidak terlalu menarik atau tidak relevan (64,7 persen). Kedua, tidak ada manfaat langsung bagi mereka (70,8 persen). Ketiga, bertentangan dengan nilai pribadi mereka (73,6 persen).
Namun demikian, sebesar 85 persen responden tetap mengikuti akun merek meskipun mereka sering memposting konten, menandakan bahwa frekuensi posting bukan faktor utama dalam kehilangan pengikut, melainkan kualitas dan relevansi konten.
Sedangkan, konten yang paling menarik bagi konsumen adalah promo atau diskon eksklusif (70,2 peren), tutorial atau cara penggunaan produk (57,9 persen), aktivitas interaktif seperti kuis dan giveaway (55,8 persen), informasi eksklusif tentang produk baru (80,9 persen); dan edukasi seputar industri atau produk (79,8 persen).