Waspada Kena Serangan Siber Waktu Ngegame

(ilustrasi) game Minecraft di Chromebook (Sumber: Google)

Saat ini komunitas gim global telah berjumlah hampir setengah dari populasi dunia. Dan diketahui lewat penyelidikan perusahaan teknologi Kaspersky, komunitas gamer semakin mendapat ancaman dari penjahat dunia maya.

Penyelidikan Kasperksy mendapati, selama periode Juli 2022 hingga Juli 2023, kerentanan keamanan siber basis pengguna gim semakin meningkat.

"Penjahat dunia maya mengeksploitasi komunitas besar ini untuk mengakses data pribadi, meluncurkan serangkaian serangan, termasuk kerentanan web, serangan Distributed Denial of Service (DDoS), penambangan aset kripto, dan kampanye Trojan hingga phishing yang kompleks," ungkap perusahaan, dikutip dari pernyataan resmi, dilansir Rabu (22/11/2023).

Dalam periode 1 Juli 2022 hingga 1 Juli 2023, solusi Kaspersky mendeteksi 4.076.530 upaya untuk mengunduh 30.684 file unik yang disamarkan sebagai gim populer, mod, cheat, dan perangkat lunak terkait gim lainnya. Insiden ini berdampak pada 192.456 pengguna di seluruh dunia.

Baca Juga: OpenAI Dekati CEO Anthropic untuk Gantikan Sam Altman, Tapi Ditolak

File-file ini –terutama diklasifikasikan sebagai perangkat lunak yang tidak diinginkan dan sering diberi label sebagai bukan-virus: Downloader (89,70%),– tidak berbahaya, namun mampu mendownload berbagai program lain, bahkan program berbahaya, ke perangkat pengguna.

"Adware (5,25%) dan Trojan (2,39%) juga merupakan ancaman penting bagi para gamer desktop. Minecraft muncul sebagai target favorit di kalangan penjahat dunia maya, memicu hingga 70,29% dari seluruh peringatan. Ancaman yang menggunakan Minecraft sebagai umpan berdampak pada 130.619 pemain di seluruh dunia selama periode pelaporan," ungkap mereka.

Roblox menjadi target favorit kedua, berkontribusi terhadap 20,37% dari seluruh peringatan yang memengaruhi 30.367 pengguna. Sementara itu Counter-Strike: Global Offensive (4,78%), PUBG (2,85%), Hogwarts Legacy (0,60%), DOTA 2 (0,45%), dan League of Legends (0,31%) juga termasuk di antara game-game terkemuka yang menjadi sasaran ancaman penjahat dunia maya.

Komunitas game seluler, yang menurut laporan Newzoo 2023 terdiri dari lebih dari 3 miliar gamer, atau hampir 40% populasi dunia, ditandai dengan pertumbuhan dan aksesibilitas yang signifikan, dan telah menjadi target yang menarik bagi para penjahat dunia maya.

Antara 1 Juli 2022 hingga 1 Juli 2023, Kaspersky mendokumentasikan 436.786 upaya menginfeksi perangkat seluler, yang berdampak pada 84.539 pengguna.

Berbagai judul game dijadikan umpan untuk menyasar para gamer mobile. Penggemar Minecraft sekali lagi menjadi target utama, karena 90,37% serangan terfokus pada 80,128 gamer yang menjadi korban.

Baca Juga: HealthPro: Penyedia Tenaga Medis Profesional untuk Rumah Sakti atau Homecare

Baca Juga: Elon Musk Akan Ubah Algoritma X, Akun Kecil Bakal Muncul di Beranda For You

Pengguna di Indonesia khususnya menghadapi eksploitasi melalui Minecraft, yang mengakibatkan serangan Trojan.AndroidOS.Pootel.a, yang secara diam-diam mendaftarkan langganan seluler. Republik Islam Iran merupakan negara dengan prevalensi tertinggi serangan ini, dengan 140.482 peringatan yang berdampak pada 54.467 pemain Minecraft.

PUBG: Battlegrounds Battle Royale, merupakan game seluler kedua yang paling banyak dieksploitasi di kalangan penjahat dunia maya, menyumbang 5,09% dari seluruh peringatan, dengan sebagian besar insiden berasal dari pengguna Federasi Rusia.

Roblox (3,33%) berada di peringkat ketiga dalam hal deteksi, tetapi kedua dalam jumlah pengguna yang terkena dampak.

Penemuan penting melibatkan munculnya SpyNote, Trojan mata-mata yang didistribusikan di antara pengguna Roblox di platform seluler Android dengan kedok mod. Trojan ini menunjukkan berbagai kemampuan mata-mata, termasuk keylogging, perekaman layar, streaming video dari kamera ponsel. Serta kemampuan untuk menyamar sebagai aplikasi Google dan Facebook untuk menipu pengguna agar membocorkan kata sandi mereka.

Halaman phishing juga terus menimbulkan ancaman signifikan bagi para gamer. Perangkat lunak berbahaya dan tidak diinginkan sering kali menyamar sebagai game populer, disebarluaskan melalui situs web pihak ketiga yang menawarkan versi bajakan.

Baca Juga: AWS Jadi Penyedia Cloud Bagi Yellow.ai

Meskipun demikian, mengeklik tombol unduh biasanya menghasilkan arsip yang mungkin berisi elemen berbahaya atau tidak terkait, sehingga menyimpang dari konten yang dijanjikan.

Pakar keamanan siber di Kaspersky, Vasily Kolesnikov, mengatakan bahwa dalam industri game yang dinamis, banyak data pribadi dan keuangan terkandung didalamnya, dan penjahat dunia maya memanfaatkan peluang menarik ini.

Baca Juga: Google Bard Kini Bisa Digunakan Oleh Remaja

"Mereka mengeksploitasi akun game dengan mencuri aset dalam game, mata uang virtual, dan menjual akun game yang telah disusupi, seringkali dengan nilai di dunia nyata," ujarnya.

Pencarian data pribadi yang tiada henti telah menyebabkan lonjakan serangan ransomware, bahkan berdampak pada gamer profesional yang bergantung pada permainan tanpa gangguan.

"Hal ini menggarisbawahi kebutuhan penting untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber dalam komunitas game," tegasnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI