Techverse.asia - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kota Solo tercatat mengalami peningkatan pada bulan ini, menurut laporan pelantar perjalanan digital Agoda, yang bertepatan dengan pelaksanaan Wonderfull Indonesia Wellness Festival.
Wisman asal Korea Selatan menunjukkan peningkatan pencarian akomodasi paling tinggi di Agoda, naik lebih dari 11 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca Juga: Wisatawan Kini Bisa Pakai QRIS untuk Bayar Naik Andong di Kota Yogyakarta
Data itu mengacu pada pencarian akomodasi di Kota Pelajar dan Kota Batik tersebut di Agoda oleh wisatawan dalam negeri dan internasional yang dilakukan pada 1 September sampai 10 Oktober 2025, untuk periode check-in November, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tren tersebut menyoroti tingginya ketertarikan terhadap wellness tourism (wisata kebugaran) dan pengalaman holistik, sekaligus menunjukkan potensi Indonesia sebagai tujuan unggulan di sektor ini," terang Senior Country Director Agoda untuk Indonesia Gede Gunawan, Senin (17/11/2025),
Dikatakannya bahwa potensi wisata kebugaran Indonesia tergolong besar dan layak mendapat atensi global. Sebab, masih banyak wilayah lain di Tanah Air yang punya potensi tapi belum bisa tergarap selain destinasi wisata populer seperti Bali, Solo, dan Yogyakarta.
"Kami berkomitmen untuk membantu wisatawan dalam menikmati kekayaan dan tradisi kebugaran lewat pelantar yang memudahkan mereka menemukan penerbangan, akomodasi, dan aktivitas guna menyegarkan pikiran, badan, dan jiwa," katanya.
Baca Juga: 2 Penyakit Ini Bisa Muncul Akibat Terpapar Mikroplastik dalam Air Hujan
Wonderful Indonesia Wellness Festival yang digelar oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menampilkan kekayaan warisan kebugaran Kerajaan Mataram yang memadukan tradisi Jawa dengan praktik kebugaran modern. Festival ini menyuguhkan dua agenda utama yaitu Jogja Culture Wellness Festival (JCWF 2025) di Yogyakarta dan Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF 2025) di Solo.
Data milik Agoda menyebutkan, festival tersebut menarik perhatian penggemar kebugaran dari berbagai negara, dengan peningkatan hingga 15 persen dalam pencarian akomodasi ke Kota Budaya ini serta peningkatan 119 persen ke Kota Solo pada bulan ini, dibandingkan tahun lalu.
Sedikitnya tiga negara menunjukkan minat yang tinggi terhadap wisata kebugaran guna mengunjungi DIY dan Solo yaitu Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia. Negeri Ginseng mencatat lonjakan tertinggi sebesar 1,121 persen, lalu diikuti oleh Thailand sebesar 221 persen, dan Jepang sebesar 16 persen.
"Temuan itu menunjukkan tren yang lebih luas, di mana wisatawan kian mengutamakan kesehatan dan kebugaran dalam agenda perjalanan mereka, dengan minat paling besar datang dari pasar Asia," ujar dia.
Baca Juga: Yogyakarta Gamelan Festival 2025 Pertama Kali Digelar di Taman Budaya Embung Giwangan
Menurut Gede, terjadinya lonjakan minat wisatawan Korea Selatan juga berkelindan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan pariwisata kebugaran ke wisatawan mancanegara dalam kunjungan mereka ke Kota Seoul pada September tahun ini.
Di Yogyakarta sendiri, terdapat banyak opsi wisata kebugaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para wisatawan. Mereka bisa mencoba terapi spa tradisional dan modern, seperti lulur, boreh, pijat Jawa tradisional atau perawatan alami memakai ramuan herbal.
Banyak tempat spa yang menawarkan layanan modern seperti pijat relaksasi, aromaterapi, dan hidroterapi yang dapat menyegarkan tubuh. Selain itu, wistawan juga dapat melakukan yoga atau meditasi yang menawarkan kelas reguler dan retreat intensif.
Rasakan pula pengalaman yoga di dekat candi, tengah sawah, atau di studio-studio modern. Enggak ada salahnya juga untuk menjajal meditasi vipassana dan praktik mindfulness yang berakar pada tradisi Jawa dan Buddha yang gampang diakses.
Baca Juga: Laporan Kebugaran Garmin 2023: Tenis dan Jalan Kaki Semakin Digemari
Di sisi lain, berdasarkan catatan Global Wellness Institute, Indonesia masuk ke peringkat enam besar ekonomi kebugaran di kawasan Asia Pasifik dengan pertumbuhan ketiga paling tinggi.