Tips Agar Tidak Obesitas Saat Liburan Panjang Tiba

Rahmat Jiwandono
Kamis 15 Mei 2025, 15:46 WIB
Ilustrasi makan berlebih yang mengakibatkan kenaikan berat badan. (Sumber: freepik)

Ilustrasi makan berlebih yang mengakibatkan kenaikan berat badan. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Pada bulan ini dipenuhi dengan cuti bersama dan hari libur nasional, menjadi peluang untuk berkumpul bersama keluarga atau teman untuk berlibur.

Tapi, saat liburan kerap datang godaan berupa makanan yang melimpah, jam makan enggak teratur, dan gaya hidup yang cenderung lebih santai. Bagi sebagian orang, hal itu kerap diikuti dengan rasa bersalah usai liburan yang berujung pada niat untuk diet ketat atau detoks.

Ahli gizi Pratiwi Dinia Sari mengatakan, ketika liburan yang seharusnya dilakukan adalah menjaga keseimbangan pola makan dengan gaya hidup sehat bukan menebusnya dengan detoks usai liburan selesai.

Baca Juga: Musisi dan Presenter yang akan Memeriahkan Acara Crunchyroll Anime Awards 2025

Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti gorengan, makanan bersantan, dan aneka olahan daging berlemak memang sering jadi bagian tak terpisahkan dari momen liburan.

"Namun di balik kenikmatannya, jenis makanan tersebut punya dampak yang serius pada kesehatan kalau dikonsumsi secara berlebihan," ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Menurutnya, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah yang dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, hingga gagal jantung.

Makanan manis seperti kue, minuman bersoda, dan dessert yang berlebihan yang sering ada di meja makan kala liburan juga punya konsekuensi sendiri. Kandungan gula yang tinggi dalam makanan juga menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara cepat.

Baca Juga: Tips Memilih Kaver untuk Mobil, Warna Terang Lebih Tahan Panas

Sehingga tubuh mengalami lonjakan gula darah secara berulang akan membuat terasa cepat lapar, gampang lelah, dan mengalami penumpukan lemak, khususnya di jaringan adiposa.

"Lonjakan tersebut akan memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh sebagai respons alami, tapi kalau sering terjadi, bisa berefek negatif," terangnya.

Pola konsumsi seperti itu akan terus berulang setiap kali liburan datang, risiko kesehatan jangka panjang jadi tak boleh diabaikan. Kalau tubuh terus-menerus mengalami lonjakan gula darah serta insulin bekerja sangat keras dalam waktu lama, maka yang terjadi adalah resistensi insulin.

"Ini kondisi di mana insulin tak lagi efektif menjaga kadar gula darah tetap normal, dan lama-lama bakal berkembang menjadi diabetes melitus," katanya.

Baca Juga: Bukan Hanya Penyakit Pernapasan, Polusi Udara Bisa Sebabkan Detak Jantung Tidak Teratur, Obesitas, Pikun

Daripada melakukan detoks, ia berpesan bahwa tubuh sebetulnya sudah punya sistem detoks alami. Tubuh kita akan melakukan proses detoksifikasi setiap hari lewat hati, ginjal, dan sistem pencernaan, yang harus dilakukan guna mendukungnya agar bisa bekerja optimal.

"Caranya yaitu dengan tidur yang cukup, batasi gula, konsumsi buah dan sayur yang kaya akan antioksidan, hingga makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt atau makanan fermentasi," paparnya.

Selama liburan panjang, penting juga untuk tetap memenuhi kebutuhan serat. Hal ini lantaran serat sangat membantu dalam menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Usahakan konsumsi minimal tiga porsi sayur dan dua porsi buah setiap hari.

Sesuai dengan prinsip ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga bisa dijadikan pedoman, yakni setengah piring berisi buah dan sayur, seperempat lauk pauk, dan seperempat makanan pokok.

Baca Juga: Survei: Kesehatan Mental dan Fisik Dipengaruhi Pola Makan Sehat

Masyarakat tak perlu khawatir, menjaga pola makan sehat bukan berarti harus menjauhi makanan favorit. Ia justru menganjurkan pendekatan yang lebih realistis dengan pola makan 80:20. "Artinya, 80 persen kebutuhan kalori harian kita dipenuhi dari makanan berkualitas dan 20 persen sisanya boleh dari makanan yang sifatnya rekreasional," katanya.

Aktivitas fisik juga penting dalam menjaga kebugaran tubuh selama liburan. Saat libur banyak orang melakukan gaya hidup sedentari tanpa banyak bergerak. Padahal tubuh kita perlu gerak guna menjaga metabolisme tetap optimal dan mencegah penumpukan kalori tak terpakai.

"Kita bisa melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti jalan kaki selama 15-30 menit setiap hari, tidak harus pergi ke gym," imbuhnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle16 Juni 2025, 21:09 WIB

Survei Kawula17: Harga Serba Naik dan Pengangguran Meningkat

Transparency International Indonesia beranggapan bahwa upaya pengungkapan kasus korupsi oleh pemerintah belum menyelesaikan persoalan korupsi dari akarnya.
(ilustrasi) pertumbuhan ekonomi (Sumber: freepik)
Techno16 Juni 2025, 20:43 WIB

Bose Meluncurkan QuietComfort Ultra Generasi Kedua, Cek Speknya

Performa ikonik yang sama, kini dengan peredam bising adaptif yang ditingkatkan, pengambilan suara yang lebih baik, dan pengisian daya nirkabel.
Bose QuietComfort Ultra generasi kedua. (Sumber: Bose)
Techno16 Juni 2025, 16:11 WIB

Berbekal Dual Cip, iQOO Neo 10 Mendukung Multitasking Berat dan Render Grafis Tinggi

Neo 10 Meraih Top 1 GMV dan jumlah unit terjual terbanyak di berbagai platform e-commerce selama kampanye 6.6
iQOO Neo 10. (Sumber: dok. iqoo)
Culture16 Juni 2025, 15:35 WIB

Chapter Jogja x GIK UGM Berlangsung Selama 10 Hari, Ini 7 Partisipannya

DIY merayakan lebaran seni dengan babak baru melalui acara tersebut.
Konferensi pers Chapter Jogja Art Fair di GIK UGM, Sleman, DIY, Senin (16/6/2025). (Sumber: techverse.asia)
Automotive16 Juni 2025, 15:14 WIB

Honda CB650R Neo Sport Cafe Terbaru, Harga Mulai Rp300 Jutaan

Siap memberikan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan bagi para pengendara motor sport premium.
Honda CB650R warna Matte Gunpowder Black Metallic. (Sumber: Honda)
Techno16 Juni 2025, 14:14 WIB

Spek dan Harga Fujifilm X-E5, Ada Opsi Warna Hitam dan Perak

Kamera seri X pertama perusahaan dengan pelat atas aluminium berpotongan presisi.
Fujifilm X-E5. (Sumber: Fujifilm)
Techno16 Juni 2025, 13:37 WIB

Garmin Venu X1 Rilis Global, Pesaing Apple Watch Ultra 2?

Jam tangan pintar yang ramping dengan bahan ringan dan speaker internal, mikrofon, dan senter LED.
Garmin Venu X1. (Sumber: Garmin)
Automotive13 Juni 2025, 21:25 WIB

Harga dan Spek Lengkap SUV Listrik Geely EX5 di Indonesia

Geely EX5 juga didukung oleh berbagai inovasi terbaru yang membuatnya unggul di kelasnya.
Geely EX5. (Sumber: geely)
Techno13 Juni 2025, 19:36 WIB

Edifier Hadirkan ES Series Baru: Perpaduan Desain Elegan dan Suara Mantap

ES juga merupakan singkatan dari Edifier Sound.
Edifier ES Series. (Sumber: Edifier)
Culture13 Juni 2025, 17:45 WIB

ARTJOG 2025 Dibuka Mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di JNM Kota Jogja

ARTJOG juga menawarkan berbagai cara menikmati dan merayakan seni melalui serangkaian program pendukung.
ARTJOG 2025 digelar mulai 20 Juni sampai 31 Agustus 2025.