Mozilla Lakukan Rightsizing, 60 Orang Terdampak Pemecatan

Uli Febriarni
Rabu 14 Februari 2024, 15:01 WIB
Mozilla melakukan downsizing di perusahaan, akan fokus ke Firefox dan AI (Sumber: Getty Images via Engadget)

Mozilla melakukan downsizing di perusahaan, akan fokus ke Firefox dan AI (Sumber: Getty Images via Engadget)

Mozilla masuk dalam daftar perusahaan teknologi yang memberhentikan karyawannya tahun ini. Perusahaan nirlaba ini memecat sekitar 60 orang, yang setara dengan sekitar lima persen tenaga kerjanya.

Kebanyakan dari mereka yang keluar dari Mozilla, bekerja di tim pengembangan produk.

Kepada Engadget, juru bicara Mozilla mengatakan bahwa mereka mengurangi investasi di beberapa area produk, untuk fokus pada area yang dinilai memiliki peluang sukses terbesar.

"Untuk melakukan hal ini, kami telah membuat keputusan sulit untuk menghilangkan sekitar 60 peran di seluruh perusahaan. Kami bermaksud untuk memprioritaskan kembali sumber daya pada produk seperti Firefox Mobile, yang memiliki peluang besar untuk tumbuh dan membangun model yang lebih baik bagi industri ini," kata dia, seperti dikutip Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: ChatGPT Kini Memiliki Memori untuk Mengingat dan Melupakan Percakapan Sebelumnya

Menurut memo internal yang diperoleh TechCrunch, Mozilla berencana mengurangi investasi pada beberapa produk, termasuk VPN dan alat yang secara otomatis menghapus informasi pribadi pengguna dari situs pialang data, Online Footprint Scrubber.

Informasi lain yang didapatkan, Hubs, dunia virtual 3D yang diperkenalkan Mozilla pada 2018, ditutup. Perusahaan juga mengurangi sumber daya yang didedikasikan untuk instance Mastodon-nya

Salah satu bidang yang direncanakan Mozilla untuk mendapatkan sumber daya tambahan adalah kecerdasan buatan (AI).

Seperti dalam memo perusahaan, dibahas perihal AI generatif yang telah dengan cepat mengubah lanskap industri, dimulai pada 2023.

Baca Juga: OpenAI Meluncurkan Fitur Memory, Bisa Melupakan Obrolan di ChatGPT

Mozilla memanfaatkan peluang untuk menghadirkan AI yang dapat dipercaya ke dalam Firefox, sebagian besar didorong oleh akuisisi Fakespot dan upaya integrasi produk setelahnya. Perusahaan juga akan menyatukan Pocket, Content, dan tim AI/ML yang mendukung konten dengan Organisasi Firefox.

Reorganisasi ini dilakukan setelah Mozilla menunjuk CEO baru pekan lalu. Mantan eksekutif Airbnb, PayPal dan eBay Laura Chambers, yang bergabung dengan dewan direksi Mozilla tiga tahun lalu, ditunjuk sebagai kepala eksekutif untuk sisa tahun ini.

Mozilla mulai memperluas portofolio produknya dalam beberapa tahun terakhir, sementara produk andalannya, Firefox, terus kehilangan pangsa pasar.

"Meskipun organisasi ini sering mendapat kritik tajam karena hal ini, pimpinannya berpendapat bahwa diversifikasi portofolio produknya di luar Firefox diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup Mozilla dalam jangka panjang," tulis laporan TechCrunch.

Baca Juga: PasarPolis Mengungkap Outlook Industri Insurtech dan Rencana Strategis untuk Tahun Ini

Baca Juga: MSI Luncurkan Desktop Gaming Berbasis AI, Pakai Nvidia GeForce RTX 40 Super Series

Bagaimanapun, Firefox memberikan sebagian besar pendapatan Mozilla, namun hal ini juga berarti bahwa organisasi tersebut pada dasarnya bergantung pada Google untuk melanjutkan kesepakatan ini.

"Dengan perubahan ini, kini sepertinya Mozilla akan kembali fokus pada Firefox, sesuatu yang pasti akan membuat banyak penggemar berat Firefox cukup senang," lanjut analisis media itu.

Apa Itu Rightsizing?

Penyesuaian atau rightsizing merupakan upaya untuk membentuk organisasi yang proporsional.

Secara teoritis, rightsizing bertujuan untuk menciptakan kombinasi orang dan sumber daya yang tepat di tempat yang tepat, di waktu yang tepat pula. Perusahaan yang mengambil langkah ini, setidaknya menerapkan tiga poin ini: melakukan pekerjaan yang tepat, melakukan pekerjaan dengan benar, dengan staf yang sesuai.

Baca Juga: Masih Menjomblo Jelang Valentine? Santai, Berikut Sederet Keuntungan Tak Punya Pasangan

Perusahaan akan menambah sumber daya di lini tertentu yang dibutuhkan, dan mengurangi sumber daya di lini yang kurang efektif. Rightsizing tidak hanya memotong jumlah karyawan, namun mengambil langkah agar karyawan-karyawan yang dimiliki, hanya berada di posisi yang dibutuhkan.

Rightsizing Beda Dengan Downsizing

Rightsizing bukan istilah baru dalam tata kelola manajemen perusahaan. Namun terkadang orang menyamakannya dengan downsizing. Padahal secara simpel, bisa dikatakan bahwa rightsizing adalah penyesuaian, sedangkan downsizing adalah perampingan.

Downsizing berkonsentrasi pada pengurangan tenaga kerja, untuk menghemat uang pada penggajian dan pengeluaran sumber daya manusia (SDM) lainnya. Berbeda dengan rightsizing yang tetap mempertahankan jumlah sumber daya manusia yang tepat. Meskipun tak dipungkiri, rightsizing juga sering menerapkan pemotongan jumlah staff.

Rightizing diketahui tidak begitu merusak citra perusahaan, karena bergantung pada perubahan bertahap seperti pergeseran peran dan penundaan perekrutan dari waktu ke waktu.

Melansir laman Market Business News, rightizing menjadi sebuah langkah proses restrukturisasi perusahaan, memotong biaya sekaligus mengatur ulang orang-orang yang berada manajemen. Sehingga lebih efisien dan memenuhi tujuan bisnis yang diperbarui. Ada pula langkah mengubah peran pekerjaan. Dari definisi ini, sepertinya Job enrichment untuk beberapa SDM yang dipertahankan adalah sebuah kemungkinan.

Saat mengambil langkah rightsizing, manajer SDM berfokus pada pengumpulan tim dengan kinerja terbaik, mempertahankan jumlah karyawan yang tepat.

Sementara donwsizing, perusahaan jarang memilih talenta untuk diberhentikan berdasarkan potensi dan keahlian mereka. Padahal, bisa jadi kemampuan mereka yang diberhentikan itu relevan untuk kebutuhan masa depan, terutama dengan mempertimbangkan metrik kinerja dan aspek keuangan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)
Automotive03 Mei 2024, 19:27 WIB

Hyundai Nexo yang Jadi Kendaraan PLN, Dipamerkan di PEVS 2024

Hyundai Nexo bisa menempuh jarak tempuh maksimal hingga 611 Km dengan emisi hanya berupa air.
Mobil hidrogen PLN sedang berada di Hydrogen Refueling Station (HRS) (Sumber: Kementerian ESDM)
Automotive03 Mei 2024, 18:18 WIB

KYMCO Hadirkan Motor Listrik dengan Baterai Swap, Didukung 40 Titik Stasiun Swap

Agility EV memiliki motor penggerak berdaya maksimal 2.0 KW atau setara 2,6 tenaga kuda, dan kapasitas baterai mampu berakselerasi hingga 50 Km/jam.
KYMCO iONEX (Sumber: KYMCO)
Techno03 Mei 2024, 17:31 WIB

Spotify Diam-diam Menyumbikan Fitur Lirik ke Langganan Berbayar

Untuk saat ini pengguna Spotify di Indonesia masih bisa melihat lirik lagu yang diputar di aplikasi.
Spotify.
Techno03 Mei 2024, 17:29 WIB

Dukung Transformasi Digital dan Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Melek Teknologi AI

Pemerintah menilai perempuan memiliki keunggulan dalam hal kemampuan mengembangan kecerdasan buatan, yaitu adanya perspektif keberagaman
(ilustrasi) Perempuan sedang mempelajari teknologi (Sumber: freepik (dibuat dengan AI))
Techno03 Mei 2024, 17:09 WIB

Mark Zuckerberg Sebut Meta Butuh Waktu Lama untuk Menghasilkan Duit dari AI Generatif

Dia berpesan jangan berharap kalau AI generatif akan menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat.
CEO Meta Mark Zuckerberg. (Sumber: Istimewa)
Techno03 Mei 2024, 16:56 WIB

Resmi Rujuk, TikTok dan Universal Music Group Mengakhiri Perseteruan Mereka

Kesepakatan ini meningkatkan perlindungan bagi artis terhadap munculnya AI generatif.
TikTok.
Automotive03 Mei 2024, 16:18 WIB

AIMA Meluncur Ke Indonesia, Bangun Pabrik dan Optimistis Taklukan Pasar

AIMA meluncur ke Indonesia, perusahaan akan membangun sistem pelayanan purna jual lengkap.
AIMA Electric Vehicles (Sumber: AIMA)
Techno03 Mei 2024, 15:39 WIB

Oppo Menjadikan BSS (SEVENTEEN) sebagai Reno Expert

BSS (SEVENTEEN) ditunjuk menjadi wajah baru untuk Oppo Reno11 F 5G terbaru.
Oppo menunjuk boyband BSS (SEVENTEEN) untuk menjadi anggota Reno Expert. (Sumber: Oppo)