Sisi Gelap AI Menurut 'Godfather of AI': Lebih Berbahaya Ketimbang Perubahan Iklim

Uli Febriarni
Minggu 07 Mei 2023, 20:09 WIB
ilustrasi artificial intelligence (Sumber : unsplash)

ilustrasi artificial intelligence (Sumber : unsplash)

'Bapak Artificial Intelligence (AI) dunia', Geoffrey Hinton, mengungkap sejumlah sisi gelap kecerdasan buatan kepada khalayak luas.

Dalam wawancaranya bersama media New York Times, sang 'Godfather of AI' yang belum lama keluar dari Google itu mendorong kita untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kecerdasan buatan

Lebih mendesak diantisipasi ketimbang perubahan iklim

Menurut Hinton, ancaman yang ditimbulkan oleh teknologi kecerdasan buatan terhadap dunia bisa lebih mendesak daripada perubahan iklim.

"Saya tidak ingin meremehkan perubahan iklim. Saya tidak ingin mengatakan, 'Anda tidak perlu khawatir tentang perubahan iklim.' Itu juga risiko yang sangat besar," kata Hinton kepada Reuters.

Ia berpikir, dengan perubahan iklim, sangat mudah untuk merekomendasikan apa yang harus orang-orang lakukan, dimulai dari berhenti 'membakar karbon'. Jika kita melakukan itu, pada akhirnya semuanya akan baik-baik saja.

"Untuk ini [kecerdasan buatan] sama sekali tidak jelas apa yang harus Anda lakukan," ungkapnya, mengutip Insider.

Komentar Hinton itu muncul saat raksasa teknologi terlibat dalam perlombaan senjata untuk kemampuan AI, dipicu oleh kesuksesan ChatGPT.

Google sendiri telah meluncurkan chatbot Bard, Maret 2023. Aplikasi itu telah dikritik oleh karyawan Google, yang memperingatkan teknologi itu bisa berbahaya.

AI dikhawatirkan dipakai untuk kejahatan, menyebarkan informasi palsu, menghilangkan pekerjaan

Dan Hinton khawatir AI akan membantu menyebarkan informasi palsu dan menghilangkan pekerjaan.

Hinton bertanya-tanya, apakah sudah terlambat untuk melakukan pemeriksaan yang diperlukan pada momentum cepat AI. Ia bahkan berusaha untuk menghibur dirinya sendiri, bahwa jika dia tidak melakukannya, maka orang lain yang akan melakukannya.

"Sulit untuk melihat bagaimana Anda dapat mencegah aktor jahat menggunakannya untuk hal-hal buruk," kata Hinton. 

Hinton juga mengaku menyesal atas peran dasar yang ia mainkan dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan ini. Ia berpikir: apakah bisa perusahaan teknologi untuk mengerem pengembangan AI?, sebelum akhirnya berjalan terlalu jauh.

"Selama 50 tahun terakhir, saya telah mencoba membuat model komputer yang dapat mempelajari hal-hal seperti cara otak mempelajarinya, untuk lebih memahami bagaimana otak mempelajari berbagai hal," ungkapnya, saat ditemui The Guardian di rumah saudara perempuannya di London utara.

Beberapa bahaya AI chatbots cukup menakutkan. Hinton memeringatkan mereka bisa menjadi lebih cerdas daripada manusia, dan dapat dieksploitasi oleh aktor jahat.

"Ini dapat menghasilkan banyak teks secara otomatis, sehingga Anda bisa mendapatkan banyak robot spam yang sangat efektif. Ini akan memungkinkan para pemimpin otoriter untuk memanipulasi pemilih mereka, hal-hal seperti itu," terangnya.

AI berbahaya bila digunakan untuk memanipulasi pemilihan [umum]

Ia melanjutkan, sistem AI yang lebih pintar dari manusia adalah ketika dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu yang buruk.

"Saya juga sangat prihatin jika sistem AI dapat dilatih untuk memengaruhi pemilihan dan bahkan berperang," terangnya.

Meski demikian ia sampai pada kesimpulan bahwa, jenis kecerdasan yang ia kembangkan sangat berbeda dengan kecerdasan yang kita miliki.

"Jadi seolah-olah Anda memiliki 10.000 orang, dan setiap kali satu orang mempelajari sesuatu, semua orang secara otomatis mengetahuinya. Dan begitulah chatbot ini dapat mengetahui lebih banyak daripada satu orang," urainya. 

Geoffrey Hinton juga membahas soal GPT-4, yang dapat mempelajari hal baru dengan sangat cepat setelah dilatih dengan benar oleh para peneliti.

Sistem AI tidak hanya dapat mempelajari berbagai hal lebih cepat, tapi juga berbagi salinan pengetahuan mereka satu sama lain hampir secara instan, lanjutnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Bill Gates: ChatGPT Akan Mengubah Dunia

Sabtu 11 Februari 2023, 17:27 WIB
Bill Gates: ChatGPT Akan Mengubah Dunia
Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)