Techverse.asia - Meta telah mengakuisisi Limitless, pembuat 'Pendant' (liontin) bertenaga kecerdasan buatan (AI), untuk mengerjakan pengembangan perangkat keras (hardware) konsumen bagi perusahaan tersebut. Sejauh ini, Meta berfokus pada penjualan headset VR dan kacamata pintar AI. Kini Meta sepertinya tertarik untuk melakukan diversifikasi.
Startup AI yang sebelumnya dikenal sebagai Rewind, yang membuat liontin bertenaga AI untuk merekam percakapan si pemakai, menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi menjual perangkat kerasnya dan akan tetap memberikan dukungan kepada pelanggan yang sudah ada selama satu tahun.
“Meta baru-baru ini mengumumkan visi baru untuk menghadirkan kecerdasan super pribadi kepada semua orang dan bagian penting dari visi tersebut adalah membangun perangkat wearable berkemampuan AI yang luar biasa,” ungkap CEO Limitless Dan Siroker dalam unggahan yang mengumumkan akuisisi tersebut.
Baca Juga: Melanggar UU Layanan Digital, X Kena Denda Rp2,33 Triliun di Eropa
Limitless berbagi visi ini dan pihaknya akan bergabung dengan Meta untuk membantu mewujudkan visi bersama itu. Dengan akuisisi ini, pelanggan Limitless tak perlu lagi membayar biaya berlangganan dan akan dipindahkan ke paket tanpa batas untuk sementara waktu.
Fungsionalitas lainnya akan dikurangi secara bertahap, termasuk perangkat lunak (software) non-liontinnya, Rewind, yang merekam semua aktivitas desktop pemakai dan mengubahnya menjadi basis data yang dapat dicari yang kemudian diinteraksikan lewat chatbot. Ini adalah produk software pertama Limitless.
Perusahaan kemudian berekspansi ke perangkat keras dengan Pendant, pada dasarnya mikrofon Bluetooth yang dapat dijepit yang menerapkan konsep yang sama. Perangkat yang dapat dikenakan ini bisa dipasangkan di kemeja seperti mikrofon nirkabel atau dikenakan seperti kalung.

Startup ini, yang didirikan oleh Brett Bejcek dan Dan Siroker, salah satu pendiri dan mantan kepala eksekutif Optimizely, beralih menjadi pembuat perangkat kecerdasan buatan pada tahun lalu, menawarkan pendant Limitless seharga US$99 atau sekitar Rp1,6 juta.
Baca Juga: Meta x Rayban Display Hadir dengan Neural Band, Harganya Sekitar Rp13 Jutaan
Menurut pengumuman Limitless, perusahaan ini berbagi visi Meta untuk membawa kecerdasan super pribadi kepada semua orang, yang mencakup membangun perangkat yang dapat dikenakan yang didukung AI. Limitless akan membantu mewujudkan visi tersebut -yang kemungkinan berarti mendukung produk Meta yang sudah ada, bukan membantu Meta menambahkan liontin AI ke jajaran produknya.
Limitless mengisyaratkan bahwa meningkatnya persaingan di pasar membuat mereka sulit untuk bersaing, terutama karena pemain besar seperti OpenAI dan Meta juga mengembangkan perangkat keras mereka sendiri. “Ketika kami memulai Limitless lima tahun lalu, dunia sangat berbeda,” tambah Siroker.
Menurutnya, AI adalah mimpi belaka bagi banyak orang. Perusahaan rintisan perangkat keras dianggap tidak dapat didanai, dan bisnis yang melakukan AI dan perangkat keras sekaligus akan dianggap menggelikan, tetapi itu sudah berubah.
Baca Juga: Serius Kembangkan AI, Apple Resmi Akuisisi Startup DarwinAI
“Dunia telah berubah. Kami tidak lagi mengerjakan ide aneh yang terpencil. Kami sedang membangun masa depan yang sekarang tampak tak terhindarkan. Kami enggak sendirian,” katanya.
Perangkat wearable AI yang berfokus pada perekaman audio telah muncul sebagai bentuk umum terutama karena mereka bergantung pada dua hal yang dilakukan model AI dengan cukup baik yakni mentranskripsikan audio menjadi teks dan meringkasnya.
Langkah Meta memasuki bidang ini masuk akal, setidaknya karena tidak semua orang ingin memakai kacamata untuk mendapatkan manfaat dari asisten AI. Amazon mengakuisisi perusahaan perangkat wearable AI bernama Bee pada Juli 2025, mungkin dengan tujuan serupa.
Ditambah dengan perekrutan Alan Dye, mantan kepala desain Apple, oleh Meta baru-baru ini, jadi dapat mulai membayangkan ke mana arahnya. Di masa depan, kacamata pintar Ray-Ban Meta dan layar Ray-Ban Meta dapat menjadi dua produk dalam jajaran perangkat wearable bertenaga AI yang lebih besar.
Baca Juga: OpenAI Resmi Mengakuisisi Roi: Aplikasi Investasi Pribadi Berbasis Kecerdasan Buatan














