Mulai 2026, Malaysia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Pakai Media Sosial

Rahmat Jiwandono
Rabu 03 Desember 2025, 13:59 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia (Sumber: freepik)

Ilustrasi bendera Malaysia (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Malaysia adalah negara terbaru yang berencana membatasi penggunaan media sosial berdasarkan usia. Dengan demikian, Negeri Jiran akan bergabung dengan Australia dan semakin banyak negara yang menerapkan batasan usia digital yang lebih ketat bagi anak-anak.

Pemerintah Malaysia sedang mempelajari pendekatan yang diambil oleh Australia dan negara-negara lain, serta potensi penggunaan cek elektronik dengan kartu identitas atau paspor untuk memverifikasi usia pengguna. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar dampak negatif media sosial terhadap anak-anak secara global.

Namun demikian, belum jelas kapan aturan tersebut akan diberlakukan, tapi dimungkinkan mulai 2026. "Saya yakin jika pemerintah, badan pengatur, dan orang tua berperan aktif, kita dapat memastikan bahwa internet di Malaysia tidak hanya cepat, tersebar luas, dan terjangkau, tetapi yang terpenting, aman, terutama bagi anak-anak dan keluarga," ujar Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil kami sadur, Rabu (3/12/2025)

Ia menjelaskan bahwa pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan sistem untuk menerapkan batasan usia pada media sosial, dengan melarang pengguna di bawah usia 16 tahun dari platform seperti Facebook, Instagram, dan X/Twitter.

Baca Juga: Resmi Beredar di Indonesia, iQOO Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Alasan di balik kebijakan ini adalah untuk melindungi anak muda dari bahaya daring seperti perundungan siber, penipuan keuangan, dan pelecehan seksual anak. "Kami berharap tahun depan pelantar media sosial akan mematuhi keputusan pemerintah untuk melarang mereka yang berusia di bawah 16 tahun membuka akun pengguna," ujarnya.

Sejak Januari 2025, platform media sosial dan pesan instan besar dengan setidaknya delapan juta pengguna di Malaysia sudah diwajibkan untuk mendapatkan lisensi sebagai bagian dari pengetatan pengawasan negara yang lebih luas atas platform digital.

Platform berlisensi harus menerapkan verifikasi usia, langkah-langkah keamanan konten, dan aturan transparansi, yang mencerminkan dorongan pemerintah untuk ruang digital yang lebih aman.

Di sisi lain, dampak media sosial terhadap kesehatan dan keselamatan anak telah menjadi perhatian global yang semakin besar, dengan perusahaan-perusahaan seperti TikTok, Snapchat, Google, dan Meta Platforms - menghadapi tuntutan hukum di Amerika Serikat atas peran mereka dalam memicu krisis kesehatan mental.

Baca Juga: TikTok Kini Punya 'Jurnal Afirmasi' dan Mesin Suara di dalam Aplikasi

Malaysia akan bergabung dengan daftar negara yang semakin banyak yang menerapkan pembatasan usia atau langkah-langkah verifikasi untuk melindungi anak-anak dari risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial.

Australia sebelumnya juga telah mengesahkan UU yang akan mulai berlaku pada 10 Desember mendatang, yang mewajibkan situs media sosial untuk menonaktifkan akun milik pengguna di bawah usia 16 tahun.

Negara lain seperti Prancis, Denmark, Italia, dan Norwegia sedang menggodok langkah-langkah pembatasan usia serupa untuk platform media sosial, dan di Amerika Serikat (AS), 24 negara bagian sejauh ini telah memberlakukan UU verifikasi usia.

Di AS, beberapa negara bagian telah mencoba memberlakukan pembatasan mereka sendiri. Di Utah, remaja kini memerlukan persetujuan orang tua untuk membuat akun media sosial.

Baca Juga: 3 Media Sosial Ini Berpartisipasi dalam Program Pencegahan Bunuh Diri

Di Texas, RUU yang akan melarang media sosial bagi siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun gagal disahkan, sementara undang-undang Florida yang mewajibkan persetujuan bagi mereka yang berusia di bawah 16 tahun dan melarang mereka yang berusia di bawah 14 tahun disahkan tetapi masih tertahan di pengadilan.

Lebih lanjut, UU Keamanan Daring Inggris juga mulai berlaku pada Juli 2025, yang mewajibkan media sosial dan platform daring lainnya untuk memblokir akses anak-anak ke konten berbahaya atau menghadapi denda yang sangat besar.

Inggris mewajibkan pemeriksaan usia yang ketat untuk konten berisiko tinggi, seperti konten yang mencederai diri sendiri dan gangguan makan, guna melindungi pengguna di bawah usia 18 tahun.

Baca Juga: Etika Bermedia Sosial, Mengumbar Privasi Orang Lain Tak Membuat Kita Jadi Pahlawan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)