Techverse.asia - TikTok kini akan mulai menyela feed (umpan) pada akun remaja dengan meditasi terpandu setelah pukul 10 malam. Sebelumnya, TikTok telah mulai bereksperimen dengan fitur meditasi dalam aplikasinya yang mendorong remaja untuk beristirahat setelah batas waktu tersebut.
Baca Juga: Bitcoin Sentuh Angka Rp1,7 Miliar, Mendekati Rekor Paling Tinggi
TikTok sekarang resmi meluncurkan latihan meditasi yang terpandu dalam aplikasi dan menyediakan fitur tersebut untuk semua pengguna di aplikasinya. Dan secara default, TikTok akan menampilkan notifikasi dengan meditasi terpandu untuk semua pengguna di bawah usia 18 tahun.
Ide di balik fitur baru ini adalah untuk membantu pengguna meningkatkan kualitas tidur mereka dan mendorong mereka untuk menutup aplikasi selama sesi pengguliran larut malam yang tak berujung.
Dengan perubahan tersebut, maka akun remaja akan melihat latihan meditasi terpandu layar penuh saat mencoba menggulir setelah pukul 10 malam. Kemudian feed For You mereka akan disela oleh latihan meditasi terpandu yang mendorong mereka untuk menenangkan diri pada malam hari.
Baca Juga: TikTok Menambahkan Alat Aksesibilitas Baru, Termasuk Teks ALT yang Dihasilkan AI
Meditasi tersebut bakal menampilkan layar yang menenangkan dan musik lembut di samping latihan pernapasan. Namun begitu, perintah tersebut tampaknya merupakan sesuatu yang dapat dipilih untuk diabaikan oleh pengguna, tetapi remaja yang mengabaikannya akan menghadapi perintah kedua yang 'lebih sulit untuk diabaikan'.
Sedangkan, bagi pengguna dewasa TikTok juga dapat mengakses fitur meditasi dalam aplikasi melalui kontrol waktu layar aplikasi (fitur ini tidak akan aktif secara default untuk orang dewasa). Mereka pun dapat mengaktifkannya dengan membuka halaman pengaturan Waktu Layar (screen time) di aplikasi.
Dari sana, orang dewasa hanya perlu mengaktifkan fitur 'jam tidur' (sleep hours). Mereka juga dapat memilih waktu yang diinginkan untuk melihat latihan meditasi setiap malam.
Perusahaan milik ByteDance tersebut mencatat bahwa pengujian awal fitur sleep hours dianggap berhasil, dengan 98 persen remaja memilih untuk tetap mengaktifkan pengaturan meditasi larut malam. Upaya TikTok sebelumnya untuk membatasi waktu layar memiliki rekam jejak yang agak berbeda.
Baca Juga: Meta Pakai Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Pemalsuan Umur dalam Akun Remaja
Dokumen yang muncul sebagai bagian dari gugatan terhadap perusahaan tersebut menunjukkan bahwa remaja menghabiskan waktu kurang lebih 107 menit dalam satu hari di aplikasi tersebut bahkan ketika waktu layar ditetapkan pada batas 60 menit.
TikTok telah memperkenalkan fitur keselamatan remaja baru selama beberapa tahun terakhir sebagai tanggapan atas kekhawatiran atas dampak aplikasi tersebut terhadap pengguna termudanya. Fitur meditasi baru ini menandai upaya terbaru perusahaan guna menenangkan 'hati' para anggota parlemen Amerika Serikat (AS).
Pada Maret tahun ini, TikTok juga telah merilis alat Time Away yang dapat digunakan oleh orang tua atau pengasuh untuk mencegah anak mereka mengakses aplikasi tersebut pada waktu-waktu tertentu.
Baca Juga: Donald Trump Tunda Kembali Pelarangan TikTok, Beri Batas Waktu Selama 75 Hari Lagi
Nasib TikTok di Negeri Paman Sam sendiri sampai saat ini masih belum jelas secara resmi karena Presiden AS Donald Trump menandatangani perpanjangan tenggat waktu untuk melarang aplikasi tersebut bulan lalu.
TikTok memiliki waktu hingga 19 Juni 2025 untuk menghentikan operasinya di AS atau menghadapi larangan sepenuhnya, tetapi hal itu tidak menghentikannya untuk mencoba mengatasi masalah keamanan.
Persyaratan kesepakatan akhir yang akan memungkinkannya untuk tetap berada di negara tersebut secara permanen belum diumumkan, meskipun ada sejumlah pembeli yang berminat.
Di sisi lain, TikTok juga mengumumkan bahwa mereka akan menyumbangkan uang US$2,3 juta dalam bentuk kredit iklan kepada 31 organisasi kesehatan mental di 19 negara di seluruh dunia sebagai bagian dari Dana Pendidikan Kesehatan Mental.
Baca Juga: Youtube Merilis Kontrol Orang Tua Baru yang Ditujukan untuk Remaja