Techverse.asia - Usaha rintisan atau startup yang dipimpin oleh perempuan sampai sekarang ini masih menghadapi suatu kendala besar yakni memperoleh pendanaan, yang pada akhirnya justru membatasi kemampuan mereka dalam bertumbuh maupun berinovasi.
Baca Juga: Igloo Targetkan Jadi Startup Berbasis Kecerdasan Buatan pada 2026
Padahal, kaum perempuan sendiri punya potensi yang sangat besar dalam memajukan dan mengembangkan startup. Menurut data yang dirilis oleh The Funding Gap Report by UBS pada 2023 lalu menunjukkan bahwa secara global satu dari tiga pemimpin bisnis yang mapan ialah perempuan, dan satu dari empat wiruasahawan berpotensi tinggi di dunia juga berasal dari kalangan perempuan.
Merespons fakta itu, FWD Insurance Indonesia yang didukung oleh United Nations (UN) Women Indonesia bersama Kumpul kembali mengadakan InnovateHer Academy 3.0 yang merupakan suatu program pengembangan serta pendampingan bagi perempuan yang mendirikan usaha rintisan berbasis teknologi dan inovasi.
Pada tahun ini, InnovateHer Academy 3.0 tersebut menjadi gelaran ke-3, di mana terdapat 162 pendaftar yang lantas akan diseleksi menjadi delapan perempuan pendiri startup terpilih. Mereka nantinya akan mendapat pengetahuan bisnis, meliputi pemasaran dan akuisisi konsumen, pendanaan dan perencanaan keuangan, hingga pengembangan dan inovasi produk.
"Delapan perempuan tersebut juga nanti akan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama para alumni InnovateHer Academy periode sebelumnya, dan juga akan dilatih menyusun dan mengimplementasikan pilot project lewat pendampingan atau mentoring selama dua bulan penuh," papar Presiden Direktur FWD Insurance Indonesia Desy Widjaya.
Desy menyebutkan, hasil dari mentoring itu bakal dipresentasikan di hadapan calon investor yang telah mereka pilih sebelumnya untuk memperoleh pendanaan bagi startup mereka.
Lewat program InnovateHer Academy 3.0, jajarannya ingin mendukung para perempuan pendiri usaha rintisan supaya semakin percaya diri dalam menavigasi tantangan dan menumbuhkan bisnis yang enggak cuma sukses, tapi juga mendapatkan peluang yang setara di ekosistem startup sehingga bisa mengembangkan usaha mereka.
Sementara itu, Chairperson sekaligus Founder Kumpul Faye Wongso menambahkan, dia yakin bahwa menjadi perempuan yang menjalankan usaha rintisan bukanlah hal yang mudah, sebab tantangannya berlapis, seperti mendapat akses ke permodalan sampai menemukan kepercayaan diri guna memimpin tim dan menavigasi pasar.
"Tapi lewat ekosistem yang saling menguatkan (perempuan pendiri startup) InnovateHer Academy 3.0, ada setidaknya 26 founder perempuan yang telah ikut serta, dengan rata-rata 78,5 persen peserta merasakan peningkatan terhadap pengetahuan bisnis dan literasi digital usai mengikuti program tersebut," ujar Faye.
Program InnovateHer Academy 3.0, katanya, membuka jalan bagi lebih banyak perempuan agar berani membangun bisnis yang berkelanjutan, punya dampak sosial, dan ikut berkontribusi terhadap inklusi perekonomian di dalam negeri.
Head of Programmes UN Women Indonesia Dwi Yuliawati menyatakan bahwa melakukan investasi kepada perempuan wiruasaha artinya ikut berinvestasi pada perubahan lantaran mereka sanggup mendorong inovasi, memberikan nilai baru dan menghadirkan solusi yang kuat terkait dengan tantangan masa kini.
Baca Juga: Indeks Dell WE Cities 2023: London Masuk Daftar Kota Paling Support Perempuan Entrepreneur
Dwi sangat mengapresiasi kemitraan berkelanjutan dengan FWD Insurance Indonesia serta program InnovateHer Academy. "Program ini mendukung perempuan untuk berinovasi dan meningkatkan ketrampilan mereka dalam memakai teknologi untuk perubahan dan berkontribusi pada pencapaian kesetaraan gender maupun pertumbuhan ekonomi yang adil," ujar dia.
FWD Insurance Indonesia x UN Women Indonesia pun telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) guna menguatkan kerja sama strategis di sektor pemberdayaan ekonomi bagi kaum perempuan.