Techverse.asia - Xurya telah resmi mengumumkan ekspansi besar-besaran ke pasar tenaga surya Komersial dan Industri (C&I) dan Produsen Listrik Independen (IPP) di luar jaringan listrik.
Baca Juga: Dorong Generasi Muda di Era AI Melalui Program IndonesiaNEXT dan NextDev
Langkah ini menggarisbawahi komitmen perusahaan rintisan tersebut untuk mendukung kemandirian energi nasional dan memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam transisi energi bersih dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Diakui atas model bisnisnya yang inovatif, fondasi teknis yang kuat, dan fokus pada keberlanjutan, Xurya telah membantu mempercepat adopsi tenaga surya atap di seluruh Indonesia.
Startup ini pun telah mengamankan lebih dari 200 MWp kapasitas proyek tenaga surya, yang menawarkan solusi komprehensif dan menyeluruh bagi klien C&I, termasuk studi kelayakan, desain sistem, instalasi, operasi, dan pemeliharaan.
Ekspansi ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035, yang menargetkan pembangkitan energi terbarukan sebesar 38 GW pada 2035 mendatang, dengan tenaga surya diharapkan menjadi kontributor terbesar.
Baca Juga: Xurya Raih Investasi Tambahan Hampir Rp900 Miliar dari Investor Global
RUPTL itu juga menekankan perlunya memperluas akses di wilayah terpencil dan di luar jaringan listrik, area di mana Xurya bermaksud memainkan peran penting. “Keputusan ini bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga lompatan maju dalam misi kami untuk membuat energi bersih lebih mudah diakses oleh semua orang,” kata Direktur Utama Xurya Eka Himawan.
Melalui RUPTL yang baru, katanya, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang lebih kuat terhadap sektor surya. “Kami melihat momentum dan pentingnya segmen IPP, baik bagi PLN maupun kawasan industri, dalam transisi energi ke depan,” papar dia
Oleh karena itu, Xurya pun sudah siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk berkontribusi pada kemandirian energi nasional, dengan menghadirkan pengalaman, kemampuan operasional, dan 100 persen tenaga ahli Indonesia.
Baca Juga: Arysun Dapat Pendanaan Awal Rp9,5 Miliar, Sediakan Tenaga Surya Terjangkau
Xurya sebelumnya telah menunjuk konsultan global tier-1 untuk melakukan studi kesiapan kelembagaan dan pasar yang komprehensif mengenai peluang IPP dan off-grid surya di Indonesia.
Temuan studi ini telah membentuk strategi pelaksanaan perusahaan, memanfaatkan kekuatannya sebagai pemimpin di pasar on-grid Indonesia, sebuah perusahaan B bersertifikat, dan organisasi yang digerakkan oleh teknologi. Proyek ini dilaksanakan dengan bantuan teknis dari Australian Development Investments (ADI).
Menurut Direktur Teknologi Xurya Edwin Widjonarko, langkah tersebut tidak terjadi dalam semalam. Xurya sendiri telah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun guna memperkuat kemampuan teknis dan operasionalnya dalam teknologi penyimpanan baterai, memperluas kemitraan dengan pemain lokal, dan menguji solusi off-grid di lapangan.
“Upaya-upaya ini sekarang menjadi fondasi kami untuk meningkatkan skala proyek IPP yang lebih besar,” ujarnya.
Studi tersebut juga menggarisbawahi bahwa kesuksesan di sektor IPP membutuhkan lebih dari sekadar pembiayaan dan rekayasa, karena juga menuntut kesiapan kelembagaan dan ESG yang kuat. Faktor-faktor seperti Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) semakin penting untuk memenuhi standar dampak global dan mengamankan pembiayaan berkelanjutan.
Baca Juga: AC Ventures Soroti Outlook Investasi Energi Surya di Asia
“Banyak tantangan di sektor off-grid bukan bersifat teknis tetapi kelembagaan,” tambah Eka.
Selama bertahun-tahun, Xurya tidak hanya membangun keahlian teknis, tetapi juga kekuatan organisasi dan kematangan ESG. Dari pengakuan dalam Forbes Asia's 100 to Watch hingga meraih sertifikasi B Corporation, Xurya telah membuktikan kemampuannya untuk memimpin.
Ke depannya, startup energi terbarukan ini tetap berkomitmen untuk memperkuat peta jalan ESG, memajukan rencana aksi gender, memperdalam pengelolaan lingkungan, dan memastikan manfaat yang inklusif bagi semua pemangku kepentingan. Inilah cara mereka berkontribusi untuk Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan.















