Techverse.asia - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, seseorang diharuskan untuk menahan makan dan minum sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.
Saat tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh selama lebih dari 12 jam, maka stamina tubuh akan menurun akibat kekurangan energi yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein.
Baca Juga: New Air Ev: Membawa Warna Eksterior dan Interior Baru
Dosen Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Edi Suryanto mengatakan bahwa mengonsumsi daging dan produk peternakan lain, seperti susu dan telur saat sahur atau berbuka puasa sangat berperan dalam menjaga stamina tubuh selama puasa Ramadan.
Pasalnya, menu makanan ini mengandung protein berkualitas sehingga akan membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh. serta memberikan energi sepanjang hari.
"Selain sebagai sumber energi, makana ini juga mengandung zat besi dan vitamin B12 terutama daging merah. Bahkan kandungan zat besi dari produk hewani lainnya justru lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi dari tumbuhan," ungkapnya pada Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, dengan mengonsumsi daging akan menjaga rasa kenyang lebih lama. Hal ini disebabkan protein daging dan produk peternakan dapat memperlambat pencernaan dan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga bisa mengurangi rasa lapar saat berpuasa.
Baca Juga: East Ventures dan Temasek Foundation Kembali Selenggarakan CIIC 2025
Produk peternakan seperti daging, telur dan susu juga menjadi sumber lemak sehat yang dapat menjadi sumber energi cadangan selama puasa.
"Tentunya bisa membantu menjaga stamina tetapi tetap harus dikombinasikan dengan makanan bergizi lainnya agar tubuh tetap sehat dan bertenaga. Perlu diimbangi juga dengan sayur, buah, dan karbohidrat kompleks agar tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap," ujarnya.
Dosen di Departemen Teknologi Hasil Ternak ini pun merekomendasikan tips mengonsumsi daging yang sehat selama sahur dan berbuka. Saat sahur, dia menyarakan sebaiknya memilih makanan yang memberikan energi tahan lama dan tidak menyebabkan rasa haus berlebihan.
Baca Juga: Konsumen di Indonesia Berencana Tambah Anggaran Belanja Saat Ramadan
Masyarakat pun diimbau untuk memilih daging yang baik, antara lain daging tanpa lemak (ayam tanpa kulit, ikan, daging sapi tanpa lemak), telur (sumber protein lengkap yang ringan di perut), olahan susu (yogurt atau keju dalam jumlah moderat).
Sementara itu, untuk cara memasak yang sehat, katanya, dengan dikukus, direbus, atau dipanggang, dan jangan digoreng untuk menghindari lemak berlebih dari penggorengan.
"Gunakan sedikit garam dan bumbu alami untuk mencegah dehidrasi. Porsi yang disarankan untuk sahur adalah daging sekitar 50-100 gram, dan perlu keseimbangan dengan karbohidrat kompleks (nasi merah, oat, roti gandum) dan serat dari sayur serta buah," ujarnya.
Saat makan sahur, disarankan untuk menghindari makanan-makanan olahan seperti sosis dan nugget yang tinggi natrium, serta daging berlemak dan gorengan karena dapat memperlambat proses pencernaan.
Baca Juga: Resep Jus Buah dan Sayur yang Tingkatkan Imun Tubuh
Sementara saat berbuka puasa, sebaiknya diawali dengan mengkonsumsi makanan ringan dan manis. "Setelah menunaikan ibadah shalat magrib, bisa mengonsumsi makanan utama yang lebih seimbang," imbuhnya.
Ia pun menyarankan, jika ada perpaduan sayuran rebus atau sup maka akan lebih mudah dicerna di dalam tubuh. Adpaun porsi berbuka puasa yang ia sarankan adalah mengkonsumi daging sekitar 100-150 gram, dilengkapi dengan sayuran, karbohidrat kompleks yang bersal dari nasi, dan minum air secukupnya.
"Tatkala berbuka sebaiknya dihindari makanan berlemak tinggi seperti gulai atau rendang berlebihan, daging olahan dengan banyak vetsin atau pengawet, dan makan terlalu banyak, agar pencernaan tidak terganggu," katanya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Ketika Lalat Buah dan Tawon Diterbangkan ke Luar Angkasa?