Techverse.asia - Netflix dan Warner Bros. Discovery baru saja secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan definitif di mana Netflix akan mengakuisisi Warner Bros Discovery, yang termasuk studio film dan televisinya yakni HBO Max dan HBO.
Kesepakatan ini memiliki total nilai perusahaan (termasuk utang) sekitar US$82,7 miliar atau sekitar Rp1,380 triliun lebih, dengan nilai ekuitas sebesar US$72 miliar. Kedua perusahaan tersebut memperkirakan bahwa transaksi yang merupakan gabungan tunai dan saham ini akan selesai dalam waktu 12-18 bulan.
Baca Juga: Facebook dan Instgram Punya Hub Anyar, Bantu Pulihkan Akun yang Dibajak
Akuisisi ini menyatukan dua bisnis hiburan pionir, yang menggabungkan inovasi Netflix, jangkauan global, dan layanan streaming online terbaik di kelasnya dengan warisan penceritaan kelas dunia Warner Bros Discovery yang telah berlangsung selama seabad.
Dengan demikian, waralaba, acara, dan film populer seperti The Big Bang Theory, The Sopranos, Game of Thrones, The Wizard of Oz, dan DC Universe akan bergabung dengan portofolio Netflix yang luas, termasuk Wednesday, Money Heist, Bridgerton, Adolescence, dan Extraction, menciptakan sajian hiburan yang luar biasa bagi penonton di seluruh dunia.
"Misi kami selalu menghibur dunia," ungkap salah satu Chief Executive Officer (CEO) Netflix Ted Sarandos melalui keterangan tertulisnya kami kutip pada Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Netflix Memperkenalkan Alat Pencarian Bertenaga Kecerdasan Buatan
Ted mengatakan bahwa dengan menggabungkan koleksi acara dan film Warner Bros - mulai dari film klasik abadi seperti Casablanca dan Citizen Kane hingga film favorit modern seperti Harry Potter and Friends - dengan judul-judul yang mendefinisikan budaya Netflix seperti Stranger Things, KPop Demon Hunters, dan Squid Game, dia akan dapat melakukannya dengan lebih baik lagi.
"Bersama-sama, kami dapat memberikan lebih banyak hal yang mereka sukai kepada penonton dan membantu mendefinisikan abad penceritaan berikutnya," ujarnya.
Sementara menurut David Zaslav sebagai President dan CEO Warner Bros. Discovery, pengumuman ini menggabungkan dua perusahaan penceritaan terhebat di dunia untuk menghadirkan hiburan yang paling mereka sukai kepada lebih banyak orang.
"Selama lebih dari satu abad, Warner Bros. telah memukau penonton, menarik perhatian dunia, dan membentuk budaya kami. Dengan berkolaborasi bersama Netflix, kami akan memastikan semua orang di seluruh dunia akan terus menikmati kisah-kisah paling berkesan di dunia untuk generasi mendatang," terangnya.
Baca Juga: Warner Bros Discovery Gugat Paramount Atas Sengketa Perizinan Streaming South Park
Dalam sebuah pernyataan, Netflix juga menyebutkan bahwa pihaknya berharap dapat mempertahankan operasional Warner Bros saat ini, serta kebijakan perilisan film-filmnya di bioskop. Sejauh ini, Warner Bros Discovery memiliki kesepakatan untuk merilis filmnya di bioskop hingga tahun 2029.
Dalam waktu dekat, Netflix juga mengisyaratkan akan mempertahankan HBO Max sebagai layanan terpisah, sekaligus menggembar-gemborkan penambahan konten HBO dan HBO Max ke dalam jajarannya.
Dengan menambahkan koleksi film dan TV yang lengkap serta program HBO dan HBO Max, anggota Netflix akan memiliki lebih banyak judul berkualitas tinggi untuk dipilih. Hal ini juga memungkinkan Netflix untuk mengoptimalkan paketnya bagi konsumen, meningkatkan pilihan menonton, dan memperluas akses ke konten.
Baca Juga: Netflix Memudahkan untuk Menilai Film dan Acaranya di Perangkat Seluler
Tentu saja, kesepakatan ini akan menjadikan Netflix salah satu pemain terbesar di media global, menggabungkan jangkauan globalnya dengan beberapa nama paling ternama di dunia hiburan. Nama-nama tersebut termasuk HBO, DC Studios, Cartoon Network, studio pengembangan gimnya, dan TCM, serta sebagian besar saham TNT yang tidak terbuang bersama Discovery.
Pengumuman akuisisi bisnis streaming dan studio Warner Bros Discovery oleh Netflix muncul setelah perang penawaran selama berminggu-minggu yang mempertemukan raksasa streaming tersebut dengan Paramount, Skydance, dan Comcast milik David Ellison. "Saya tahu beberapa dari Anda terkejut kami melakukan akuisisi ini," tambah Ted.