Hampir 100 Jurnalis Jadi Target Spyware Buatan Israel di Platform WhatsApp

Rahmat Jiwandono
Senin 03 Februari 2025, 20:50 WIB
Ilustrasi Whatsapp (Sumber: Unsplash)

Ilustrasi Whatsapp (Sumber: Unsplash)

Techverse.asia - WhatsApp telah menghentikan kampanye spyware bulan lalu yang menargetkan jurnalis dan anggota masyarakat sipil, perusahaan tersebut mengumumkan pada Jumat (1/2/2025) kemarin. Aplikasi perpesanan milik Meta tersebut selanjutnya menuduh bahwa hampir 100 jurnalis dan aktivis menjadi sasaran serangan tersebut.

Baca Juga: OpenAI Meluncurkan o3-mini, Lebih 'Pintar' Ketimbang o1-Mini

WhatsApp menyatakan bahwa kampanye tersebut terkait dengan Paragon Solutions, pembuat spyware Israel yang diakuisisi pada Desember tahun lalu oleh raksasa ekuitas swasta Amerika Serikat (AS) yaitu AE Industrial Partners.

Mengenai kejadian ini, WhatsApp telah menghubungi pengguna yang terdampak, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki 'keyakinan tinggi' bahwa mereka menjadi sasaran dan 'mungkin dikompromikan.'

Perusahaan juga telah mengirimkan perintah penghentian kepada Paragon Solustions dan 'menjajaki opsi hukumnya,' menurut The Guardian melaporkan.

Baca Juga: Awas! Ada Spyware Mod WhatsApp Baru, Ini Pesan Kaspersky

"Kami telah menghubungi langsung orang-orang yang kami yakini terkena dampak (spyware). Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan mereka yang melanggar. WhatsApp akan terus melindungi kemampuan orang untuk berkomunikasi secara pribadi," jelas juru bicara WhatsApp Zade Alsawah.

Dia mengatakan bahwa kampanye peretasan atau mata-mata tersebut diduga menggunakan PDF berbahaya yang dikirim melalui grup WhatsApp agar membahayakan targetnya dan telah mendorong perbaikan untuk mencegah mekanisme ini. Peretasan tersebut tidak memerlukan tindakan apa pun dari target.

Sementara itu, menurut para ahli peretasan, ini adalah serangan tanpa klik, yang berarti bahwa pengguna yang menjadi target tidak perlu mengeklik tautan (link) jahat untuk terinfeksi. Ini adalah metode yang mirip dengan peretasan WhatsApp skala besar lainnya, di mana spyware bernama Pegasus menginfeksi lebih dari 1.400 perangkat.

Baca Juga: Lookout Sebut EagleMsgSpy Sebagai Alat Mata-mata yang Menarget Perangkat Android

Setelah sebuah perangkat terinfeksi oleh sesuatu seperti Pegasus atau Graphite, operator spyware akan memiliki akses sepenuhnya. Ini bahkan termasuk kemampuan untuk membaca pesan yang dikirim melalui aplikasi terenkripsi seperti WhatsApp dan Signal.

Pihaknya pun telah memberi tahu sekitar 100 pengguna tentang potensi serangan tersebut, tetapi menolak untuk mengungkapkan di mana mereka berada dan siapa mereka.

WhatsApp meyakini aksi peretasan itu terjadi pada Desember 2024, dan bahwa mereka telah mengirimkan surat perintah penghentian dan penghentian kepada Paragon Solutions, meskipun tidak jelas berapa lama target tersebut mungkin berada di bawah ancaman.

Baca Juga: Apple akan Membayar Lebih dari Rp1 Triliun kepada Orang-orang yang Dimata-matai oleh Siri

Diketahui bahwa Paragon Solutions, yang oleh Reuters disebut sebagai pesaing pembuat Pegasus NSO Group, menyebut dirinya sebagai perusahaan pertahanan siber yang 'beretika'. Perusahaan itu diakuisisi oleh perusahaan investasi swasta yang berbasis di Florida, AE Industrial Partners tahun lalu.

Laporan terbaru dari Wired mengungkapkan bahwa pihak Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) menandatangani kontrak senilai US$2 juta dengan Paragon pada September 2024.

Dalam kontrak satu tahun terungkap itu menugaskan Paragon Solutions guna menyediakan solusi hak milik yang dikonfigurasi sepenuhnya termasuk lisensi, perangkat keras, garansi, pemeliharaan, dan pelatihan.

Baca Juga: Dua Karyawan TikTok Terbukti Mengakses Data Dua Jurnalis Secara Ilegal: Langsung Dipecat

Di sisi lain, WhatsApp juga pernah menggugat NSO Group pada 2019 silam karena menargetkan sebanyak 1.400 pengguna, termasuk jurnalis, aktivis, dan pejabat pemerintah. Perusahaan spyware tersebut kini telah dinyatakan untyk bertanggung jawab.

Menurut seorang peneliti senior di The Citizen Lab John Scott-Railton yang telah bertahun-tahun menyelidiki perusahaan spyware dan penyalahgunaannya, ia juga telah mengamati kampanye peretasan ini oleh Paragon Solutions tersebut menggunakan vektor serangan khusus ini dan bahwa mereka sedang menyelidikinya.

Baca Juga: Panggilan Video di WhatsApp Group Sekarang Bisa Pilih Orang Tertentu

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 Desember 2025, 21:03 WIB

Spek Lengkap Tecno Megabook K15S, Tersedia Opsi Cip Intel atau AMD

Sejauh ini laptop tersebut baru dipasarkan di Prancis.
Tecno Megabook K15S. (Sumber: Tecno)
Lifestyle05 Desember 2025, 19:08 WIB

G-SHOCK Meluncurkan G-STEEL Modern Industrial Terbaru dengan Desain Logam Presisi

Perpaduan kontemporer antara kesederhanaan, keindahan, dan ketangguhan G-SHOCK
G-SHOCK G-STEEL Modern Industrial. (Sumber: Casio)
Techno05 Desember 2025, 18:29 WIB

Cara Cek Informasi Lengkap Pengguna Akun X/Twitter

X resmi meluncurkan fitur ‘Tentang akun ini’ ke profil pengguna.
Ilustrasi X/Twitter. (Sumber: Unsplash)
Hobby05 Desember 2025, 17:38 WIB

Gim Red Dead Redemption Resmi Tersedia di Netflix, Bisa Main di HP

Netflix meluncurkan versi Red Dead Redemption yang ramah seluler.
Red Dead Redemption. (Sumber: Rockstar Games)
Techno05 Desember 2025, 17:13 WIB

Spotify Wrapped 2025 Tambahkan Selusin Fitur Baru, Apa Saja?

Spotify Wrapped 2025 telah hadir dan kini menjadi sebuah kompetisi?
Spotify Wrapped 2025. (Sumber: Spotify)
Automotive05 Desember 2025, 16:32 WIB

Honda Memperkenalkan Super One Prototype: Mobil Listrik Ukuran Kompak

Menawarkan pengalaman berkendara EV baru yang menciptakan kegembiraan dan menyenangkan.
Honda Super One Prototype. (Sumber: null)
Techno05 Desember 2025, 15:30 WIB

Infinix x Pininfarina Bakal Luncurkan Smartphone Premium: Note 60 Ultra

Kolaborasi Ini Menampilkan Infinix Note 60 Ultra Mendatang yang Dirancang oleh Pininfarina.
Infinix x Pininfarina Note 60 Ultra diproyeksikan rilis 2026. (Sumber: Infinix)
Startup05 Desember 2025, 15:12 WIB

Kargo Technologies Targetkan Punya 2.500 Armada Kendaraan Elektrik pada 2026

Startup logistik ini mengumumkan peralihan 40.000 kendaraan EV untuk membangun "Jalur Sutra Berlistrik" Asia.
Pendiri dan CEO Kargo Technologies Tiger Fang. (Sumber: istimewa)
Techno05 Desember 2025, 14:47 WIB

Cellid Hadirkan 2 Kacamata Pintar Berbasis AR Baru

Kacamata AR nirkabel canggih yang didukung oleh teknologi optik eksklusif.
Cellid Green Monochrome Model. (Sumber: Cellid)
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)