Langganan Meta Bebas Iklan di Uni Eropa Menghadapi Pengawasan Ketat dari Aktivis Privasi

Rahmat Jiwandono
Rabu 29 November 2023, 12:08 WIB
Meta (Sumber: Wikimedia)

Meta (Sumber: Wikimedia)

Techverse.asia - Dalam upaya untuk mematuhi aturan privasi terbaru di Eropa, Meta baru-baru ini memberikan ultimatum kepada pengguna Facebook dan Instagram di wilayah tersebut. Mereka harus setuju untuk menerima iklan bertarget atau mendaftar untuk berlangganan €10 atau sekitar Rp170 ribuan per bulan untuk setiap aplikasi (atau berhenti menggunakannya sama sekali).

Hal ini akan memberikan pengguna pilihan untuk tidak mengikuti pelacakan iklan, tapi mereka harus membayar sejumlah besar uang untuk melakukannya. Namun kini, grup privasi Austria bernama Noyb telah mengajukan keluhan terhadap tindakan Meta yang mengatasnamakan klien yang mengalami kesulitan keuangan.

Kelompok tersebut menyatakan bahwa harga berlangganan tidak sebanding dengan nilai yang diterima Facebook, sehingga ini merupakan pilihan yang salah bagi pengguna yang tidak memiliki sarana untuk membayar langganan.

“Lebih dari 20 persen populasi Uni Eropa (UE) sudah berada dalam risiko kemiskinan. Bagi pihak yang mengajukan pengaduan dalam kasus kami, seperti halnya banyak orang lainnya, sistem 'Bayar atau Oke' berarti membayar sewa atau memiliki privasi,” tulis pendiri Noyb, pendukung privasi UE, Max Schrems.

Baca Juga: Meta Melarang Penggunaan AI Generatif untuk Iklan Politik

Mengutip data Meta sendiri, Noyb mengatakan bahwa pendapatan rata-rata perusahaan per pengguna di Eropa adalah US$16,79 antara kuartal ketiga (Q3) 2022 dan Q3 2023, atau sekitar €62,88 per pengguna. Namun, mereka berencana mengenakan biaya minimal €120 per tahun (lebih banyak jika pengguna mendaftar melalui ponsel pintar), atau hingga €251,88 untuk memiliki Instagram dan Facebook.

Noyb mencatat bahwa tiga hingga 10 persen pengguna menginginkan iklan yang dipersonalisasi, namun 99,9 persen menyetujuinya, karena kurangnya pilihan yang tepat.

"Hukum UE mensyaratkan bahwa persetujuan adalah kehendak bebas asli pengguna. Bertentangan dengan UU ini, Meta membebankan 'biaya privasi' hingga €250 per tahun jika ada yang berani menggunakan hak dasar mereka atas perlindungan data," kata Pengacara Perlindungan Data Noyb, Felix Mikolasch.

Tindakan Meta juga cenderung memicu "efek domino", menurut Noyb. Pasalnya, saat ini, TikTok dilaporkan sedang menguji langganan bebas iklan di luar Amerika Serikat (AS). Penyedia aplikasi lain mungkin akan menyusul dalam waktu dekat, sehingga privasi online menjadi tidak terjangkau.

Baca Juga: DevFest Indonesia 2023 Kembali Digelar, Ini Daftar 10 Kota yang Disambangi

Ia menambahkan bahwa jika beberapa aplikasi mengambil pendekatan yang sama, privasi data akan tersedia “hanya untuk orang kaya.”

Meta mempertahankan pendekatannya, dengan mengatakan bahwa pendekatan tersebut mengikuti hukum UE. Opsi bagi masyarakat untuk membeli langganan tanpa iklan menyeimbangkan persyaratan regulator Eropa sekaligus memberikan pilihan kepada pengguna dan memungkinkan Meta untuk terus melayani semua orang di UE, EEA, dan Swiss.

Dalam keputusannya, Pengadilan Kehakiman Uni Eropa (CJEU) secara tegas mengakui bahwa model berlangganan, seperti yang diumumkan, adalah bentuk persetujuan yang sah untuk layanan yang didanai iklan.

Namun, Pengadilan Eropa telah menyatakan bahwa biaya apa pun yang dikenakan untuk menghindari pelacakan produk harus “perlu” dan “pantas.” Ia juga mengatakan bahwa persetujuan harus diberikan secara bebas.

Noyb tampaknya menargetkan klausul tersebut dengan berargumen bahwa biaya yang relatif tinggi akan secara efektif menghalangi kebebasan memilih warga negara UE, khususnya mereka yang mengalami kesulitan keuangan.

Baca Juga: Youtube Luncurkan Playables untuk Pelanggan Premium, Bisa Main Mini Game

"Hak-hak dasar biasanya tersedia bagi semua orang. Berapa banyak orang yang masih menggunakan hak pilih mereka jika mereka harus membayar €250 untuk melakukannya? Ada kalanya hak-hak dasar hanya dimiliki oleh orang kaya. Tampaknya Meta ingin membawa kita kembali selama lebih dari seratus tahun," ujar Schrems.

Sebagaimana diketahui, Meta akan menawarkan versi berlangganan Facebook dan Instagram bebas iklan di Uni Eropa (UE), Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), dan Swiss pada November ini.

Ini akan ditawarkan dengan harga sekitar €9,99 atau sekitar Rp168 ribuan per bulan di web atau €12,99 atau sekitar Rp220 ribu per bulan di perangkat iOS dan Android untuk memperhitungkan biaya tambahan untuk platform tersebut.

Langganan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran UE tentang penargetan iklan dan praktik pengumpulan data yang dilakukan Meta. Dengan membuat pengguna memilih antara membayar layanan untuk menghapus penargetan iklan atau menggunakan layanan secara gratis namun menyetujui praktik pengumpulan datanya.

Baca Juga: Apple Music Replay 2023, Ungkap Lagu yang Paling Banyak Diputar

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 Desember 2025, 21:03 WIB

Spek Lengkap Tecno Megabook K15S, Tersedia Opsi Cip Intel atau AMD

Sejauh ini laptop tersebut baru dipasarkan di Prancis.
Tecno Megabook K15S. (Sumber: Tecno)
Lifestyle05 Desember 2025, 19:08 WIB

G-SHOCK Meluncurkan G-STEEL Modern Industrial Terbaru dengan Desain Logam Presisi

Perpaduan kontemporer antara kesederhanaan, keindahan, dan ketangguhan G-SHOCK
G-SHOCK G-STEEL Modern Industrial. (Sumber: Casio)
Techno05 Desember 2025, 18:29 WIB

Cara Cek Informasi Lengkap Pengguna Akun X/Twitter

X resmi meluncurkan fitur ‘Tentang akun ini’ ke profil pengguna.
Ilustrasi X/Twitter. (Sumber: Unsplash)
Hobby05 Desember 2025, 17:38 WIB

Gim Red Dead Redemption Resmi Tersedia di Netflix, Bisa Main di HP

Netflix meluncurkan versi Red Dead Redemption yang ramah seluler.
Red Dead Redemption. (Sumber: Rockstar Games)
Techno05 Desember 2025, 17:13 WIB

Spotify Wrapped 2025 Tambahkan Selusin Fitur Baru, Apa Saja?

Spotify Wrapped 2025 telah hadir dan kini menjadi sebuah kompetisi?
Spotify Wrapped 2025. (Sumber: Spotify)
Automotive05 Desember 2025, 16:32 WIB

Honda Memperkenalkan Super One Prototype: Mobil Listrik Ukuran Kompak

Menawarkan pengalaman berkendara EV baru yang menciptakan kegembiraan dan menyenangkan.
Honda Super One Prototype. (Sumber: null)
Techno05 Desember 2025, 15:30 WIB

Infinix x Pininfarina Bakal Luncurkan Smartphone Premium: Note 60 Ultra

Kolaborasi Ini Menampilkan Infinix Note 60 Ultra Mendatang yang Dirancang oleh Pininfarina.
Infinix x Pininfarina Note 60 Ultra diproyeksikan rilis 2026. (Sumber: Infinix)
Startup05 Desember 2025, 15:12 WIB

Kargo Technologies Targetkan Punya 2.500 Armada Kendaraan Elektrik pada 2026

Startup logistik ini mengumumkan peralihan 40.000 kendaraan EV untuk membangun "Jalur Sutra Berlistrik" Asia.
Pendiri dan CEO Kargo Technologies Tiger Fang. (Sumber: istimewa)
Techno05 Desember 2025, 14:47 WIB

Cellid Hadirkan 2 Kacamata Pintar Berbasis AR Baru

Kacamata AR nirkabel canggih yang didukung oleh teknologi optik eksklusif.
Cellid Green Monochrome Model. (Sumber: Cellid)
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)