Google Minta Pengiklan Jujur Bila Gunakan AI dalam Iklan Politik

Uli Febriarni
Kamis 07 September 2023, 19:48 WIB
ilustrasi kampanye (Sumber : freepik)

ilustrasi kampanye (Sumber : freepik)

Baca Juga: Perusahaan Teknologi China, Tencent, Merilis Chatbot AI

Google akan segera mewajibkan pengiklan politik untuk jujur, bila mereka membuat konten iklan politik menggunakan bantuan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Google meminta pengiklan memberikan label pada konten, dan kebijakan itu mulai berlaku pada November 2023.

Label harus menyatakan hal-hal seperti, "Audio ini dibuat oleh komputer," atau "Gambar ini tidak menggambarkan kejadian nyata." Termasuk juga perubahan apapun, seperti mencerahkan gambar, mengedit latar belakang, atau menghilangkan mata merah dengan AI, tidak memerlukan label.

"Hal ini mencakup iklan politik yang menggunakan AI, untuk membuat seseorang terlihat seolah-olah mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan. Serta mengubah rekaman peristiwa nyata (atau mengarang rekaman yang terlihat realistis), untuk menciptakan adegan yang tidak pernah terjadi," kata Google, dilansir dari The Verge, Kamis (7/9/2023). 

Google mengatakan, jikapun ada penyangkalan atas jenis iklan ini, maka harus berada di tempat yang 'jelas dan mencolok', dengan memperhatikan bahwa hal itu akan berlaku untuk konten gambar, video, dan audio.

Baca Juga: Tak Perlu Lagi Takut Kehabisan Daya di Jalan, Hyundai Punya SPKLU di 52 Mall di Indonesia

Baca Juga: Pola Makan Minim Karbohidrat Berefek Buruk Bagi Tubuh, Begini Cara Menyiasatinya

Juru bicara Google, Allie Bodack, dalam pernyataannya menyatakan, perluasan kebijakan Google ini muncul seiring dengan makin maraknya alat yang menghasilkan konten sintetis. Untuk itulah, mereka mewajibkan pengiklan mengungkap kapan iklan pemilu, dan pengiklan menyertakan materi yang telah diubah atau dihasilkan secara digital. 

Sementara itu, The Washington Post menuliskan, alat AI Generatif seperti chatbot Google Bard atau generator gambar Dall-E OpenAI telah meningkat pesat kualitasnya. Bahkan mencapai titik di mana mereka dapat menulis ujian profesional dan menghasilkan gambar yang tampak realistis, serta seringkali sulit dibedakan dari gambar yang diambil dengan kamera.

Google, dalam pengumumannya, menjelaskan kalau mereka menerapkan kebijakan ini karena meningkatnya prevalensi alat yang memproduksi konten sintetis telah memicu kekhawatiran dari para politisi dan aktivis demokrasi.

Politisi dan aktivis merasa bahwa alat tersebut dapat dibuat untuk mengelabui pemilih, atau membuat seolah-olah lawan politik mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak mereka katakan.

Baca Juga: Berupaya Mendapat Kepercayaan dari Pemerintah, TikTok Membuka Pusat Data Uni Eropa Pertamanya

Baca Juga: Tumbuhkan Bisnis, Goto Living Resmi Buka Toko Offline Pertamanya

Google dan Meta, telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun untuk melawan klaim palsu yang dibuat pada platform mereka. Meta bahkan juga melarang deepfake.

Di Amerika, beberapa kampanye politik sudah memanfaatkan AI untuk membuat iklan. Tak terkecuali konten yang diklaim merupakan gambar dan audio palsu.

Pada April 2023 misalnya, Komite Nasional Partai Republik merilis iklan serangan yang berisi gambar buatan AI yang menargetkan upaya Presiden Joe Biden agar terpilih kembali.

Selanjutnya Juni 2023, tim kampanye Gubernur Florida Ron DeSantis merilis video yang menyertakan gambar palsu Donald Trump sedang memeluk mantan penasihat virus corona Gedung Putih Anthony S. Fauci. Pada Agustus 2023, sebuah partai oposisi Polandia mengakui bahwa mereka menggunakan audio yang dihasilkan AI, untuk memalsukan suara perdana menteri negara tersebut dalam sebuah iklan.

Iklan palsu ini telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa anggota parlemen. Komisi Pemilihan Umum Federal juga mempertimbangkan pembatasan iklan pemilu yang menggunakan AI.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)
Automotive15 Desember 2025, 14:31 WIB

Harga dan Spesifikasi Kawasaki Z900RS Series, Tawarkan 2 Model

Z900RS Series memadukan estetika klasik dan engineering modern.
Kawasaki Z900RS. (Sumber: Kawasaki)