Studi Pew Research Center: Ini Bedanya Orang Amerika yang Sarjana dan Tidak Sarjana, Ketika Ditanya Tentang ChatGPT

Uli Febriarni
Selasa 29 Agustus 2023, 15:38 WIB
ilustrasi artificial intelligence (Sumber : unsplash)

ilustrasi artificial intelligence (Sumber : unsplash)

Pew Research Center kembali mempublikasikan riset mereka. Kali ini, Pew mengungkap bagaimana orang Amerika memandang kemunculan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan ChatGPT -salah satu produk AI-.

Pernah Pakai ChatGPT Atau Tidak?

Sekitar seperempat orang Amerika yang pernah mendengar tentang ChatGPT (24%) mengatakan, mereka pernah menggunakannya. Jumlah tersebut setara dengan 18% orang dewasa Amerika Serikat secara keseluruhan.

"Orang dewasa yang lebih muda lebih mungkin menggunakan ChatGPT, dibandingkan orang dewasa yang lebih tua," tulis Pew, dilansir Selasa (29/8/2023).

Di antara mereka yang pernah mendengar tentang ChatGPT, sekitar empat dari sepuluh orang dewasa di bawah 30 tahun pernah menggunakannya; persentase tersebut turun menjadi 19% pada kelompok usia 50 hingga 64 tahun, dan hanya 5% pada kelompok usia 65 tahun ke atas.

Baca Juga: OpenAI Rilis ChatGPT Enterprise: Tawarkan Kinerja Dua Kali Lebih Cepat dan Kemanan Data Lebih

Baca Juga: Limbah Nuklir dari Stasiun Nuklir Fukushima Bakal Dibuang ke Samudra Pasifik

Hasil data pada responden orang Amerika yang berpendidikan perguruan tinggi terlihat menonjol: 32% orang dewasa yang memiliki gelar sarjana atau pendidikan lebih tinggi dan pernah mendengar tentang ChatGPT, mereka telah menggunakannya.

Jenjang Pendidikan Memengaruhi Pemakaian ChatGPT

Satu dari lima orang dewasa Amerika Serikat yang pernah mendengar tentang ChatGPT mengatakan, mereka pernah menggunakannya untuk hiburan. Sebanyak 19% mengatakan mereka telah menggunakannya untuk mempelajari sesuatu. Sementara, 16% dari mereka yang pernah mendengar tentang alat ini dan sudah memiliki pekerjaan mengatakan, mereka telah menggunakannya untuk tugas-tugas di tempat kerja.

"Orang dewasa yang lebih muda lebih mungkin menggunakan ChatGPT untuk pendidikan atau hiburan, dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih tua," ungkap riset itu.

Orang dewasa dengan pendidikan sekolah menengah atas atau lebih rendah, yang pernah mendengar tentang ChatGPT, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menggunakan ChatGPT untuk hiburan, pembelajaran, atau pekerjaan. Di antara mereka yang pernah mendengar tentang ChatGPT, yang memiliki ijazah sekolah menengah atas atau kurang, hanya 13% yang mengatakan mereka telah menggunakannya untuk mempelajari sesuatu yang baru.

Bandingkan dengan mereka yang sudah mendengar dan menggunakan ChatGPT, tetapi diketahui mengenyam bangku pendidikan lebih tinggi. Angkanya, sekitar satu dari lima atau lebih dari mereka yang memiliki gelar sarjana (21%), gelar sarjana (19%) atau pendidikan pascasarjana (26%).

Baca Juga: Pengguna Internet Aktif di Indonesia Sebesar 77%, Tapi Masih Alami Kesenjangan Ketrampilan Digital

Pekerja muda yang pernah mendengar tentang ChatGPT, lebih optimistis bahwa chatbot akan membantu mereka melakukan pekerjaan. 

Pekerja dengan tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi juga lebih optimis.

Mereka yang pernah mendengar tentang ChatGPT dan memiliki gelar sarjana, sedikit lebih mungkin mengatakan bahwa jenis alat ini akan berguna untuk pekerjaan mereka, dibandingkan mereka yang tidak memiliki gelar sarjana.

Gembira Atau Khawatir dengan Perkembangan AI?

Dalam publikasi mereka juga disebutkan, secara keseluruhan 52% warga Amerika mengatakan, penggunaan kecerdasan buatan membuat mereka merasa lebih khawatir dibandingkan gembira. Hanya 10% yang mengatakan mereka lebih bersemangat daripada khawatir, sedangkan 36% mengatakan mereka merasakan gabungan emosi yang sama.

Jumlah masyarakat Amerika yang paling peduli terhadap AI dalam kehidupan sehari-hari meningkat 14 poin persentase sejak Desember 2022. Namun, nampak kekhawatiran terhadap AI melebihi kegembiraan di semua kelompok demografis utama.

Dalam studi responden berdasarkan usia, didapati sekitar enam dari sepuluh orang dewasa berusia 65 tahun ke atas (61%) merasa khawatir dengan meningkatnya penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari, dan sebanyak 4% merasa sangat gembira.

Di antara kelompok usia 18 hingga 29 tahun, ada sebanyak 42% lebih khawatir tentang 'meningkatnya penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari,' dan 17% lebih bersemangat.

Baca Juga: Cari Lagu, Ingat Nadanya Tapi Lupa Liriknya? Bersenandunglah, YouTube Akan Menemukannya

Pandangan generasi muda Amerika, lebih merasa khawatir dibandingkan gembira, dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih tua. Tetapi di sisi lain, generasi muda ini juga lebih melek wawasan positif tentang penggunaan AI.

"Meningkatnya kekhawatiran terhadap AI terjadi bersamaan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat," tulis Pusat Studi Pew.

Sembilan dari sepuluh orang dewasa (33%) telah mendengar banyak tentang kecerdasan buatan dan ada 56% yang hanya mendengar sedikit.

"Mereka yang telah banyak mendengar tentang AI saat ini, sejak lewat dari Desember 2022, memiliki kemungkinan 16 poin lebih besar untuk mengungkapkan kekhawatiran dibandingkan kegembiraan," demikian hasil studi Pew.

Diketahui, perkembangan AI begitu pesat dan diikuti kemunculan banyak inovasi nampak sporadis sejak November 2022. Dan bukti bahwa kesadaran itu memicu kekhawatiran lebih tinggi, terlihat dari data yang menyebut, kekhawatiran tumbuh sampai 47% di tengah orang-orang yang melek AI, sedangkan kegembiraan ada di angka 15%.

Mayoritas responden saat ini, mengungkapkan kekhawatiran yang lebih besar dibandingkan kegembiraan (58%), mengenai semakin besarnya peran AI dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan hanya 8% yang melaporkan perasaan sebaliknya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Bill Gates: ChatGPT Akan Mengubah Dunia

Sabtu 11 Februari 2023, 17:27 WIB
Bill Gates: ChatGPT Akan Mengubah Dunia
Berita Terkini
Automotive02 Mei 2024, 19:26 WIB

Volta Mandala Kini Punya 2 Varian Warna Baru, Dipamerkan di PEVS 2024

Kedua warna tersebut untuk memberikan pilihan warna bagi konsumen yang hendak membeli Volta Mandala.
Volta Mandala hadir dalam dua warna baru yaitu Yellow dan Brilliant White. (Sumber: dok. volta)
Techno02 Mei 2024, 19:06 WIB

Samsung Experience Store Pertama Hadir di Pondok Indah Golf, Gandeng Blibli

Grand Opening Samsung Experience Lounge Pertama di Indonesia.
Samsung Experience Lounge kini hadir di Pondok Indah Golf, Jakarta. (Sumber: istimewa)
Startup02 Mei 2024, 18:33 WIB

Alodokter x Kementerian Kesehatan: Upayakan Layanan Kesehatan yang Mudah dan Murah

Menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Alodokter. (Sumber: istimewa)
Techno02 Mei 2024, 17:01 WIB

Nospace Bakal Rilis Juni 2024, Media Sosial yang Menyasar Gen Z

Nospace adalah aplikasi media sosial baru yang sudah memiliki daftar tunggu hingga 500 ribu orang.
Media sosial Nospace yang digagas oleh Tiffany Zhong. (Sumber: Nospace)
Hobby02 Mei 2024, 15:16 WIB

Festival 5 Honor of Kings akan Melewati Babak Baru pada Tahun Ini

Hadiah melimpah, Hero baru, dan skin akan menanti pemain yang bergabung dalam perayaan ini.
Honor of Kings Festival High 5 akan berlangsung sampai 24 Mei 2024. (Sumber: Honor of Kings)
Techno02 Mei 2024, 14:54 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme C65 yang Meluncur di Indonesia, Gratis Ganti Baterai

Dapatkan penawaran spesial khusus gratis proteksi ganti baterai jika performa baterai di bawah 80% selama 4 tahun pemakaian.
Realme C65 resmi diluncurkan di Indonesia, Kamis (2/5/2024). (Sumber: Realme)
Travel02 Mei 2024, 14:35 WIB

Bali Spirit Festival 2024 Digelar Selama 5 Hari, Bisa Lakukan Yoga

Event Tahunan Menarik di Bali yang Cocok Untuk Tenangkan Hati dan Pikiranmu.
Bali Spirit Festival 2024 diselenggarakan mulai 1-5 Mei. (Sumber: istimewa)
Techno02 Mei 2024, 13:16 WIB

Godox Magic XT1: Mikrofon Nirkabel yang Memiliki Layar Sentuh OLED

Mikrofon nirkabel dijual dalam dua versi kabel yang berbeda.
Godox rilis mikrofon Magic XT1. (Sumber: Godox)
Techno01 Mei 2024, 18:37 WIB

Microsoft Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia

Microsoft Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia
Ilustrasi kantor Microsoft (Sumber: Pexels)
Techno01 Mei 2024, 18:31 WIB

ByteDance Bantah akan Jual Saham Mayoritas TikTok di Amerika Serikat

ByteDance menyangkal laporan bahwa mereka sedang mempertimbangkan menjual aplikasi TikTok di AS.
ByteDance. (Sumber: Istimewa)