Luasnya Peluang Penggunaan AI, Harus Disertai Regulasi dan Pengawasan

Uli Febriarni
Minggu 13 Agustus 2023, 11:44 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Sumber : istockphoto)

Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Sumber : istockphoto)

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) mendorong demokratisasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, agar dapat menyebar ke pengguna dari kalangan masyarakat lebih luas.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Kemenkominfo RI, Nezar Patria, menilai demokratisasi AI akan memberikan akses penggunaan, pemanfaatan, pengembangan dan pengaturan AI. Ini selanjutnya membuka peluang inovasi dan penyelesaian berbagai isu kontemporer AI secara kolaboratif.

"Oleh karena itu, selain keberadaan infrastruktur internet, juga diperlukan regulasi dan sumberdaya manusia yang memadai," kata dia, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (13/8/2023).

"Saya kira itu yang menjadi tupoksi di Kementerian Kominfo. Agar AI bisa bermanfaat dan lebih tepat guna, sesuai kebutuhan lintas pemangku kepentingan, bukan hanya pihak tertentu," lanjutnya.

Baca Juga: Salak Ternyata Bisa Diolah Jadi Sabun Mandi

Baca Juga: Indonesia Ternyata Masih Kekurangan Profesi Dokter

Baca Juga: Mitsubishi X Force Resmi Dipasarkan di Indonesia, Berapa Harganya?

Nezar Patria menyatakan, sedikitnya ada enam isu kontemporer berkaitan dengan pemanfaatan AI dalam keseharian, yaitu: (1) kesalahan atau misinformasi, (2) privasi atau kerahasiaan, (3) toxicity atau ancaman berbasis siber, (4) perlindungan hak cipta, (5) bias implementasi AI, dan (6) pemahaman nilai kemanusiaan.

Guna mengatasi isu tersebut, menurut Nezar, diperlukan regulasi agar penggunaan AI sebagai teknologi memungkinkan diversity dan menciptakan fair level playing field.

"Ini mungkin akan menjadi masalah di kemudian hari. Saya kira antisipasi-antisipasi dalam bentuk regulasi, mungkin sudah bisa melibatkan semua stakeholder untuk bisa berbicara bersama di sini. Kita akan memanfaatkan AI secara mudah dan pendekatan ini berarti AI akan lebih mudah, lebih murah, lebih ramah bagi pengguna," jelasnya.

Ia menambahkan, pendekatan democratization of governance telah dilakukan Kementerian Kominfo RI melalui penerapan tata kelola ekosistem digital, dengan melibatkan beragam stakeholders. Termasuk juga mendukung perencanaan atau desain, yang dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) pada 2020.

Baca Juga: eSignature Beta Hadir untuk Google Docs dan Google Drive, Bisa Minta Tanda Tangan dari Non Pengguna Gmail

Baca Juga: Biaya Berlangganan Tambah Mahal, Disney+ Juga Melarang Berbagi Akun

Kementerian Kominfo mendukung penuh pelaksanaan Stranas dengan pemerataan akses internet, penyelenggaraan sistem penghubung layanan Pemerintah (Data-Hub) dan jaringan intra-pemerintah serta beberapa regulasi yang berkaitan denagn penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, dan Pelindungan Data Pribadi.

Pihaknya berharap, upaya yang mereka lakukan dapat memfasilitasi pelaksanaan Stranas Kecerdasan Artifisial.

Bahkan Kementerian Kominfo, juga menyiapkan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang AI, Penyusunan Peta okupasi Bidang AI, serta pelathan dan edukasi literasi untuk pengembangan sumberdaya manusia.

Senada dengan pemerintah, kalangan akademisi juga membenarkan bahwa perkembangan AI di Indonesia harus mendapat pengawasan ketat.

Dosen dan Peneliti dalam bidang AI, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fariz Darari, mengungkap jika perkembangan AI tidak disertai pengawasan, maka dikhawatirkan membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Ia menyebut, di era kemajuan teknologi saat ini sulit membedakan fakta dan rekayasa AI.

Oleh sebab itu, Fariz menegaskan pentingnya pendampingan dan pembinaan oleh pemerintah Indonesia soal AI. Tujuannya, agar dapat membatasi gerak pihak-pihak yang membuat atau memanfaatkan AI itu, serta mengetahui ancaman yang berpotensi muncul.

"Mungkin di sekitar kita, harus ada yang dapat menjelaskan tujuan AI, bagus dan kurang bagusnya," ucap Fariz.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Mengenal Kelebihan Kecerdasan Buatan

Selasa 09 Agustus 2022, 16:46 WIB
Mengenal Kelebihan Kecerdasan Buatan
Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)