Yang Pincang Dari Penerapan Kecerdasan Buatan

Uli Febriarni
Rabu 28 Desember 2022, 19:08 WIB
AI / freepik

AI / freepik

Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memberikan kita kemudahan beraktivitas di banyak sektor. Bukan hanya mendukung pekerjaan, AI juga mengakomodasi kebutuhan kita akan hiburan dan akses pembaruan digital.

Baca Juga: Begini Cara Optimalkan Potensi Karyawan Generasi Z

Teknologi ini terlihat canggih dan serba bisa, bahkan ia mampu membuat kerja lebih efisien dan efektif. Namun, yang namanya teknologi buatan manusia tentu tetap ada cacat atau sisi kurangnya. Tak terkecuali kecerdasan buatan yang beberapa tahun belakangan menjadi tren yang diagungkan.

AI membawa banyak sekali pertanyaan yang timbul, seperti halnya akankah AI benar-benar dapat mempercepat pekerjaan kita? Akankah AI dapat menjaga privasi kita? 

Setelah itu, ekspektasi kita kemudian akan menuju pada pertanyaan seperti apa pengembangan kecerdasan buatan di tahun-tahun berikutnya?

Belum Aman Untuk Privasi Dan Bisa Hasilkan Disinformasi

Maximilian Gahntz, seorang peneliti kebijakan senior di Mozilla Foundation, menjelaskan bahwa walaupun AI adalah hal yang menarik dan merupakan perangkat yang kreatif, hari ini harus diakui jika dunia AI masih belum bisa dikatakan aman untuk privasi kita.

Akademisi Universitas Cambridge itu melanjutkan, AI terbukti mereproduksi sebuah bias yang berbahaya, dan dapat memuat sebuah konten disinformasi.

"Sebagai salah satu contohnya adalah Stable Diffusion, yang mengumpankan miliaran gambar di internet, hingga mengasosiasikan kata dan konsep tertentu. Text-generatingnya dapat mudah saja diakali untuk mendukung pandangan yang cukup ofensif, atau menghasilkan konten yang menyesatkan," kata dia, dalam laman Mozilla Foundation, dirangkum pada Rabu (28/12/2022).

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Jumlah Transaksi Di Marketplace Lokal Surabaya 'e-Peken' Tembus Rp35 Miliar

Selanjutnya, para pengembang AI dalam sistemnya juga mengharuskan para seniman membolehkan mereka menjadi pengguna yang utama, dalam pengolahan data-data mereka.

"Masih banyak kasus pengelolaan karya seni gratis ini tidak transparan dalam penggunaan karya seninya," ucapnya. 

Memberi Ruang Untuk Otomatisasi Kejahatan Digital

Di masa depan, sepertinya para pengembang kecerdasan buatan sudah seharusnya mempersiapkan ruang untuk memperkecil kemungkinan peretasan.

Majalah digital Nirmagz mengulas, kecerdasan buatan dapat memberikan ruang untuk otomatisasi tindakan jahat. Baik itu phising, pengiriman virus ke perangkat lunak, dan memanfaatkan sistem AI itu sendiri.

Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut, tentunya harus segera ada pembentukan peraturan global mengenai kecerdasan buatan dan tindakan digital.

"[Langkah] menentukannya, dari bagaimana perspektif pemerintah untuk memungkinkan interaksi global yang aman serta efektif, dalam AI," tulis majalah itu.

Aturan-aturan tersebut harus transparan dan dapat beradaptasi dengan bagaimana lingkungan digital ini terbentuk.

Baca Juga: Banyak Permintaan, Etihad Airways Tambahkan Rute Penerbangan ke China

Jika aturan tersebut belum ada, lalu bagaimana batasan-batasan ini akan muncul?

Dengan tidak ada batasan dalam suatu hal, maka timbulnya tindak kejahatan dalam ruang digital tidak akan mampu dikendalikan. Akan banyak sekali peluang para pengguna kejahatan tersebut untuk mengambil data-data privat dari kita semua.

Perilaku Ramah, Aman Dalam Ruang Digital Dengan AI? Tak Ada Jaminan

Sementara itu sebuah ulasan dari The Guardian menunjukkan, meski solusi dari kesulitan yang kita hadapi bisa diatasi oleh AI dalam waktu singkat 'bagai kecepatan cahaya', namun kita patut berhati-hati dan mengingat risiko yang mungkin muncul.

Selain itu, tidak akan mungkin ruang digital dengan kecerdasan buatan akan menjamin adanya sebuah perilaku yang aman, ramah. Demikian kritik atas kecerdasan buatan, yang kami temukan dari laman The New Atlantis.

Jadi, sekeren apapun teknologi kecerdasan buatan, tetap ada celah yang belum tertutupi dari kekurangannya. Maka, tetap waspada saat berurusan dengan teknologi digital. Tapi tetap bersahabat, karena dunia terus terkomputasi di masa kini.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno26 April 2024, 20:26 WIB

Sah! UU yang Mengharuskan ByteDance Menjual TikTok

Sah! UU yang Mengharuskan ByteDance Menjual TikTok di Amerika
Amerika sahkan UU yang mewajibkan ByteDance menjual TikTok (Sumber: Shopify)
Startup26 April 2024, 19:52 WIB

PLans: Aplikasi Pemantau Kesehatan Reproduksi Perempuan, Pengguna Bisa Terhubung dengan Layanan Kesehatan

PLans: Aplikasi Pemantau Kesehatan Reproduksi Perempuan, Pengguna Terhubung dengan Profesional dan Layanan Kesehatan
PLans, aplikasi digital pemantau kesehatan reproduksi (Sumber: PLans)
Techno26 April 2024, 19:27 WIB

Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya

Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya
(ilustrasi) menggunakan media sosial dengan bijak (Sumber: freepik)
Lifestyle26 April 2024, 17:08 WIB

Taman Hiburan Peppa Pig akan Dibangun di China, Dibuka pada 2027

Taman hiburan luar ruang Peppa Pig di Shanghai segera menjadi atraksi unggulan di kota tersebut.
Ilustrasi taman hiburan Peppa Pig yang akan dibuka di Shanghai, China. (Sumber: istimewa)
Lifestyle26 April 2024, 16:54 WIB

Converse Hadir Bertabur Berlian Swarovski Pada Model Chuck 70 De Luxe Squared

Converse dan Swarovski berkolaborasi hadirkan koleksi sepatu Chuck 70 De Luxe Squared
Converse Chuck 70 De Luxe Squared (Sumber: Converse)
Lifestyle26 April 2024, 16:42 WIB

The Death of Slim Shady Bakal Jadi Album Eminem yang ke-12

Album baru Eminem ini diperkirakan akan rilis di akhir 2024.
Eminem.
Lifestyle26 April 2024, 16:27 WIB

Literasi Keuangan Penting untuk Dimiliki Supaya Tak Terjebak Pinjol Ilegal

Pentingnya literasi keuangan untuk hindari jebakan pinjol.
Ilustrasi platform fintech lending (pinjol) Akulaku (Sumber: Akulaku)
Techno26 April 2024, 16:00 WIB

vivo V30e: Punya Desain Slim dan Layar Curved, Meluncur ke Indonesia 2 Mei 2024

vivo V30e: Punya Desain Slim, Layar Curved, dan Baterai 5.500 mAh
vivo V30e (Sumber: vivo)
Travel26 April 2024, 15:54 WIB

AirAsia Move Meluncurkan ASEAN Explorer Pass, Permudah Pengguna Eksplorasi Asia Tenggara

Perkuat posisi sebagai OTA untuk memenangkan pasar ASEAN.
AirAsia Move meluncurkan ASEAN Explore Pass. (Sumber: airasia move)
Techno26 April 2024, 15:29 WIB

X Segera Meluncurkan Aplikasi TV untuk Video

Namun masih belum diketahui kapan X akan menghadirkan fitur ini.
X (Sumber: X)