Techverse.asia - The New York Times dan Amazon mengumumkan telah menandatangani perjanjian lisensi multi-tahun yang akan memungkinkan Amazon untuk mengakses sebagian besar konten editorial publikasi tersebut untuk penggunaan terkait dengan kecerdasan buatran (AI).
Baca Juga: JobCity.id: Platform Rekrutmen Digital Berbasis Kecerdasan Buatan
Namun demikian, ketentuan keuangan dari kesepakatan dari kedua perusahaan tersebut tidak diungkapkan. The New York Times menyampaikan bahwa perjanjian ini akan menghadirkan fitur-fitur baru bagi pelanggan seperti mengakses ringkasan atau kutipan konten-konten mereka menggunakan Alexa.
Konten itu termasuk konten seperti artikel berita, materi dari The New York Times Cooking, situs yang didedikasikan untuk makanan dan resep, serta The Athletic, situsnya yang berfokus pada olahraga. Ini juga akan memungkinkan Amazon untuk melatih model kecerdasan buatannya pada konten The New York Times.
Amazon sendiri telah meluncurkan Alexa Plus yang ditingkatkan AI-nya dalam akses di awal tahun ini dan mengklaim sudah ada ratusan ribu pelanggan yang telah mencoba asisten pintar tersebut.
Baca Juga: Amazon Rilis Kembali Echo Spot: Alarm Pintar yang Ditenagai Alexa
"Kapan pun masuk akal dalam pengalaman konsumen pada produk Amazon, mereka akan menyediakan tautan langsung ke produk Times, tempat pembaca bisa mendapatkan pengalaman Times sepenuhnya," ungkap juru bicara The New York Times, Danielle Rhoades Ha.
Danielle mengatakan bahwa kolaborasi ini akan membuat konten asli The New York Times lebih mudah diakses oleh pelanggan di seluruh produk dan layanan Amazon, termasuk tautan langsung ke produk Times, dan menggarisbawahi komitmen bersama perusahaan untuk melayani pelanggan dengan berita dan perspektif global dalam produk AI Amazon.
Hal senada disampaikan CEO The New York Times Meredith Kopit Levien, menurutnya, kesepakatan ini konsisten dengan prinsip lama kami bahwa jurnalisme berkualitas tinggi layak dibayar.
Baca Juga: The New York Times Menggugat Microsoft dan OpenAI Atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
"Hal ini sejalan dengan pendekatan yang kami lakukan untuk memastikan bahwa pekerjaan kami dinilai dengan tepat, baik melalui kesepakatan komersial atau melalui penegakan hak kekayaan intelektual kami," ujar Kopit.
Kesepakatan ini terjadi lebih dari setahun setelah The New York Times menggugat Microsoft dan OpenAI pada 2023 atas pelanggaran hak cipta, menuduh perusahaan tersebut menyalin dan menggunakan jutaan artikelnya untuk melatih model AI mereka, sambil merampas langganan, lisensi, iklan, dan pendapatan afiliasi dari penerbitan, meskipun hingga kini kasusnya masih bergulir.
"Kami memiliki pendekatan yang sudah lama untuk memastikan bahwa pekerjaan kami dinilai dengan tepat, baik melalui kesepakatan komersial atau melalui penegakan hak kekayaan intelektual kami," kata Danielle.
Beberapa media lain juga telah menggugat OpenAI dengan alasan yang sama, termasuk The Intercept, Raw Story, CBC/Radio-Canada, dan pemilik IGN dan CNET. Penerbit lain, seperti The Atlantic, News Corp, dan perusahaan induk The Verge, Vox Media, telah membuat kesepakatan lisensi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Amazon Meluncurkan Ocelot, Chipset Komputasi Kuantum Pertamanya
Sementara itu, model AI memerlukan pelatihan pada sejumlah besar data, dan banyak perusahaan yang membangunnya kemungkinan melanggar UU hak cipta dengan melatihnya pada materi yang dilindungi.
OpenAI dan Google bahkan meminta pengecualian pemerintah terhadap UU tentang hak cipta agar model mereka dapat dilatih secara bebas.
Di sisi lain, perjanjian lisensi dapat menawarkan aliran pendapatan tambahan bagi perusahaan yang bersedia menyerahkan data pengguna atau mengizinkan model kecerdasan buatan untuk berlatih pada konten yang dibuat oleh karyawan mereka.
Sementara itu, media arus utama di Amerika Serikat (AS) lainnya yakni The Washington Post adalah salah satu dari beberapa penerbitan besar yang telah menandatangani kesepakatan dengan OpenAI pada awal tahun ini.
Baca Juga: Jurnalis di Asia Tenggara Khawatir AI Dapat Mempengaruhi Kualitas Berita