Eratani Gandeng BRI, Mulai Adopsi IoT untuk Sistem Pemupukan yang Tingkatkan Hasil Panen

ilustrasi Eratani (Sumber: Eratani)

Startup agritech PT Eratani Teknologi Nusantara resmi menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia, dalam merealisasikan pengadaan Internet of Things (IoT) sebagai dukungan terhadap implementasi solusi operasional pertanian.

Baca Juga: Fanny Soegiarto Mundur dari Soegi Bornean

IoT adalah perangkat teknologi portabel yang terhubung melalui internet, dan memiliki kemampuan untuk mendeteksi berbagai parameter secara cepat dan aktual.

Menurut keterangan tertulis mereka, setelah kemitraan ini berjalan, maka Eratani akan mengadopsi perangkat Smart Fertilizing Recommendation System, atau sistem cerdas untuk pemupukan berimbang.

Baca Juga: Startup Cleantech SUN Energy, Raih Pendanaan Hijau Rp500 Miliar dari PermataBank

"Sistem itu dapat membantu Petani Binaan Eratani mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil panen," kata perusahaan, dikutip lewat laman Kontan, Jumat (1/3/2024).

Smart Fertilizing Recommendation System yang digunakan Eratani, tidak hanya mampu mengukur kandungan unsur hara tanah seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan tingkat keasaman (pH). Tetapi juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan pupuk berdasarkan kondisi tanah yang spesifik secara cepat dan aktual dibandingkan dengan pengujian melalui laboratorium.

Selain itu, perangkat tersebut juga dilengkapi dengan sensor yang dapat menyesuaikan kebutuhan unsur hara tanah, berdasarkan target panen yang ingin dicapai.

CFO Eratani, Bambang Cahyo Susilo, menjelaskan bahwa dengan sistem demikian, para petani tidak perlu membeli pupuk dengan jumlah yang berlebihan.

"Sehingga dapat meminimalisasi beban biaya pemupukan yang tinggi, serta pemberian pupuk yang tidak efektif dan efisien," kata dia, saat wawancara bersama DailySocial.

Berdasarkan data USDA (United States Department of Agriculture), Indonesia menduduki peringkat keempat dalam hal konsumsi beras global, dengan total konsumsi rata-rata mencapai 35,367 juta ton sepanjang tahun.

Permintaan yang tinggi akan beras di Indonesia berasal dari kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi nasi dalam asupan harian. Sampai saat ini, upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan masih harus terus dioptimalkan, karena dihadapi dengan berbagai tantangan, termasuk alih fungsi lahan.

Sementara itu, Data Kementerian Pertanian Republik Indonesia menunjukkan, alih fungsi lahan pertanian Indonesia mencapai 90.000 hingga 100.000 hektar setiap tahun.

Baca Juga: 5 Tips Terhindar dari Saham Gorengan, Jangan Mudah Terpengaruh Rumor Pasar

Tergerusnya lahan pertanian membuat petani harus fokus untuk memaksimalkan potensi lahan yang tersedia. Praktik pertanian berkelanjutan dapat menjadi solusi dari tantangan tersebut, salah satunya adalah melalui pemanfaatan IoT.

VP Operations Eratani, Adwin Pratama Anas, menyatakan bahwa pihaknya mengapresiasi dukungan Bank BRI dalam mendorong inovasi dan kemajuan sektor pertanian Indonesia.

Kemitraan ini, kata dia, sejalan dengan misi Eratani untuk menjadi mitra terbaik bagi petani, dengan cara memberikan dukungan dalam keseluruhan proses pertanian, dari hulu hingga hilir, melalui penerapan smart farming.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Realme 12 Pro Plus 5G, Kini Resmi Dirilis di Indonesia

"Kami berharap, langkah ini dapat menjadi gebrakan baru bagi petani, untuk mengetahui kebutuhan selama masa tanam secara aktual dan tepat sasaran. Kedepannya, kami berharap semakin banyak pihak yang ingin berkontribusi untuk kemajuan bidang pertanian di Indonesia," ujarnya.

Sub Branch Office BRI Kementrans, Fauzan Rahman, menjelaskan bahwa pihaknya antusias untuk bermitra dengan Eratani sebagai perusahaan agritech.

Baca Juga: Fitur Terjemahan di Zoom AI Companion Hadir untuk Lebih Banyak Bahasa

"Karena kami juga menyadari bahwa, Agronomis Eratani di lapangan tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pertanian Indonesia," imbuhnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI