Techverse.asia - Perusahaan modal ventura Accion resmi mengumumkan penutupan Venture Lab Fund II dengan nominal US$61,6 juta atau setara dengan Rp1,01 triliun untuk menanamkan modal pada perusahaan rintisan di sektor teknologi finansial inklusif tahap awal yang melayani masyarakat yang tak bisa mengakses pinjaman konvensional di pelbagai negara.
Dana itu dikelola oleh Accion Impact Management lewat strategi Accion Ventures dan menetapkan target sampai 30 investasi anyar. Putaran penutupan melibatkan investor lama dan baru, yang meliputi yayasan, lembaga pembiayaan pembangunan, manajer aset komersial dan berdampak, perusahaan jasa keuangan, hingga family office.
Baca Juga: Permudah Nasabah Raih Pembiayaan, Pegadaian Menggandeng Fairbanc
Itu termasuk FMO, Ford Foundation, ImpactAssets, Mastercard, dan MetLife yang tercatat sebagai Limited Partner. Investasi tahap awal dari dana baru antara lain Finfra (Indonesia), Flowcart (Kenya), Foyer (Amerika Serikat), dan PaidHR (Nigeria). Meski tak disebutkan secara gamblang ihwal fokus Accacion di Tanah Air, tetapi market ini juga menjadi salah satu yang cukup menarik bagi Accion.
Selain Finfra, portofolio perusahaan modal ventura ini di Indonesia juga meliputi Amartha, Bababos, Fairbanc, MyRobin, dan Semaai. Untuk ke depannya, strategi Accacion bakal menyasar solusi yang memperluas akses layanan keungan bagi UMKM serta konsumen yang memiliki penghasilan rendah.
Seiring pengucuran dana, strategi tahap awal yang dilakukan oleh Accion yakni melakukan rebranding dari Accion Venture Lab menjadi Accion Ventures. Tim ini bakal menargetkan startup teknologi yang mendorong inklusi keuangan dengan potensi kinerja finansial yang menarik.
Baca Juga: Klinik Semaai Bantu Tingkatkan Literasi Petani dan Daya Saing Toko Tani
Tak berhenti di situ, Accion juga akan memberi dukungan di wilayah Afrika, Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika Latin, dan Negeri Paman Sam. Fokus solusinya mencakup finansial tertanam (embedded finance), tren teknologi finansial terkini, hingga pemanfaatan data alternatif.
Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Accion Michale Schlein mengatakan, peluang guna mengakselerasi inklusi lewat adopsi mobile di negara berkembang, seraya menekankan pentingnya pihak modal ketiga guna mencapai tujuan finansial dan sosial.
Managing Partner Accion Rahil Rangawala menyoroti pipeline kuat di bidang teknologi seperti citra satelit, perdagangan percakapan, serta embedded finance. "Kami juga berkomitmen untuk menjadi salah satu cek institusional pertama dan menjaga cadangan follow on untuk mendukung korporasi yang tumbuh cepat," ujarnya.
Baca Juga: 707 Company Memperluas Jangkauan di Thailand, Incar Singapura dan Malaysia
Dengan kombinasi modal, keahlian operasional, dan jejaring lintas pasar, Accion menargetkan skala dampak sekaligus kinerja finansial yang berkelanjutan dalam ekosistem teknologi finansial inklusif, termasuk di Indonesia sendiri.
Sementara itu, menurut data Global Findex 2025 mencatat 1,6 miliar orang belum memiliki rekening atau akunnya tidak aktif. Sedangkan, kesenjangan pembiayaan UMKM secara global yang mencapai US$5,7 triliun yang dapat menghadirkan layanan keuangan terjangkau dan berkualitas.
Sejak 2012, investasi yang telah mereka salurkan sebesar US$59,4 juta kepada 76 perusahaan rintisan yang tersebar di 30 negara, dengan 13 exit penuh atau pun sebagian di sejumlah wilayah. Sedikitnya tiga exit anyar ialah Appollo Agriculture yang merupakan startup layanan sarana, asuransi, pembiayaan, hingga pelatihan buat para petani kecil yang ada di Zambia dan Kenya.
Baca Juga: Yakin Capai Profitabilitas, Bababos Atur Strategi Ekspansi di Kawasan Pulau Jawa
Lalu ada juga Lula: startup pemberi pinjaman digital dan rekening usaha untuk UMKM di Afrika Selatan. Dan Pula, perusahaan rintisan yang menggeluti asuransi teknologi pertanian untuk petani mikro di Asia dan Afrika.
Selain pendanaan, perusahaan modal ventura tersebut juga memberikan pendampingan langsung mulai dari akses wawasan pasar, tata kelola dewan, jejaring untuk pembiayaan ekuitas dan utang, hingga arahan strategis-operasional melalui tim Portfolio Engagement yang berpengalaman sebagai investor dan operator teknologi.