Cegah Gagal Bayar, iGrow Optimalkan Penagihan

Uli Febriarni
Selasa 01 Oktober 2024, 14:29 WIB
Cegah gagal bayar, iGrow optimalkan proses penagihan (Sumber: iGrow)

Cegah gagal bayar, iGrow optimalkan proses penagihan (Sumber: iGrow)

Perusahaan pembiayaan teknologi (fintech) iGrow menyatakan bahwa, mereka saat ini terus berfokus dan berkomitmen mengoptimalkan penagihan.

Direktur Utama iGrow, Edoardus Satya Adhiwardana, menyebut bahwa langkah itu diupayakan untuk mencegah perusahaan terlilit gagal bayar.

Gagal bayar adalah kondisi di mana seorang debitur tidak mampu melunasi cicilan pinjamannya dari perusahaan penyedia pinjaman online atau pinjol, maupun platform pembiayaan.

Diketahui, masalah gagal bayar masih menyelimuti fintech peer to peer (P2P) lending PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow).

"[Komitmen atas penagihan] itu untuk memastikan agar borrower menjalankan kewajibannya dengan mengembalikan pinjaman kepada lender, serta terus berupaya menyelesaikan masalah," ungkapnya, seperti diakses dari Kontan, Selasa (1/10/2024).

Lebih lanjut, Edoardus menambahkan, pihaknya juga melakukan beberapa action plan mengikuti rekomendasi dari regulator dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.

"Setiap langkah yang iGrow ambil, kami pastikan telah melalui pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata dia.

iGrow juga secara berkala merilis update atau informasi terkini kepada para lender. Menurut dia, hal itu sejalan dengan pengawasan dari OJK, serta mencerminkan tingkat kepatuhan dan transparansi iGrow.

Baca Juga: Tahun Ini, Amartha Sudah Menyalurkan Pembiayaan Sebesar Rp5 Triliun

Baca Juga: Agora akan Lakukan Perluasan RTC di Kawasan Asia Pasifik

(ilustrasi) Hasil panen pinang dari petani mitra iGrow (sumber: iGrow)

Bersamaan dengan keterangannya itu, Edoardus juga mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan masalah gagal bayar.

Selain pandemi Covid-19, hasil produksi pihak peminjam atau borrower yang tidak mencapai estimasi target juga menjadi penyebab.

"Saat ini, kami terus melakukan penyelesaian melalui koordinasi langsung dengan para borrower dan meminta update perkembangannya secara berkala," terangnya.

"Kami juga senantiasa melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak regulator, terkait kredit macet yang terjadi di iGrow dan terus mengikut arahan-arahan yang diberikan, sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," imbuhnya.

Berdasarkan situs perusahaan, iGrow mencatatkan TKB90 sebesar 53,44% per 30 September 2024.

Baca Juga: California Akan Atur UU Privasi Data Mobil yang Terhubung Internet

Sebagai informasi, permasalahan gagal bayar yang kerap menyelimuti startup fintech turut melilit platform pembiayaan di bidang pertanian.

Pada Mei 2024, gagal bayar sudah menyeret startup TaniFund ke dalam jurang penutupan platform dan jasa pembiayaan yang mereka miliki.

TaniFund merupakan anak perusahaan TaniHub Grup, berdiri sejak 2017, menyediakan pinjaman khusus bidang agrikultur atau pertanian.

TaniFund menghubungkan petani dengan pasar, sambil memastikan akses mereka ke keuangan melalui sistem pinjaman dan dukungan teknis. Industri jasa keuangan ini mempekerjakan 200-500 karyawan.

Pada 2 Agustus 2021, TaniFund mendapat lisensi resmi dari OJK lewat Surat Tanda Berizin KEP-64/D.05/2021.

Sejak Maret 2023, OJK memantau TaniFund dan 24 startup pinjaman online (pinjol) atau fintech lending karena kredit bermasalah. Kredit bermasalah pinjol ini tercermin dari tingkat wanprestasi pengembalian atau keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari (TWP90) perusahaan di atas 5%.

Diketahui, tingkat keberhasilan kewajiban pelunasan selama 90 hari atau TKB90 perusahaan hanya 36,07%, artinya tingkat kredit macet atau gagal bayarnya sebesar 63,93%.

Kemudian, pada Juli 2023, OJK mengancam izin usaha startup pinjaman online atau pinjol TaniFund terancam dicabut.

Sengkarut gagal bayar TaniFund juga diwarnai oleh gugatan hukum.

Baca Juga: Mitra Bukalapak Jalin Kerja Sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation

Fintech itu diputus dicabut izinnya, setelah OJK Republik Indonesia memutuskan TaniFund tidak memenuhi ketentuan ekuitas minimum dan tidak melaksanakan rekomendasi pengawasan OJK.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno15 Oktober 2024, 21:32 WIB

Jete VOLT Didukung dengan GPS Bawaan, Cocok Dipakai di Luar Ruangan

Kamu bisa mendapatkannya di official store JETE atau pembelian melalui website maupun marketplace JETE Official.
Jete VOLT. (Sumber: jete)
Lifestyle15 Oktober 2024, 19:20 WIB

Oreo Punya Kemasan Edisi Spesial Kain Indonesia, Ada Batik dan Tenun!

Kemasan edisi spesial kain Indonesia ini menghadirkan motif Batik Megamendung Cirebon, Tenun Sengkang Bugis, Songket Palembang, dan Tenun Endek Bali.
Oreo kemasan batik dan tenun Indonesia (Sumber: @oreo_indonesia)
Hobby15 Oktober 2024, 18:44 WIB

Sinopsis Tebusan Dosa, Film Misteri Horor Pertama Garapan Yosep Anggi Noen

Dalam film ini sang sutradara berkolaborasi dengan aktor asal Jepang.
Poster film Tebusan Dosa.
Lifestyle15 Oktober 2024, 18:22 WIB

Walau Tak Ada 'Trick or Treat!', Hias Rumah dengan Perabotan Bergaya Halloween Pakai Pernik Berikut

IKEA menghadirkan koleksi HÖSTAGILLE, yang dirilis menyambut Halloween.
Sarung bantal HÖSTAGILLE (Sumber: IKEA)
Techno15 Oktober 2024, 18:01 WIB

Riset TikTok Dikabarkan Menyadari Dampak Buruknya bagi Pengguna Remaja

NPR menerbitkan rincian dari dokumen yang tidak disunting sebagai bagian dari gugatan Kentucky terhadap aplikasi tersebut.
TikTok. (Sumber: Unsplash)
Hobby15 Oktober 2024, 17:35 WIB

Gim Tron: Catalyst akan Rilis Tahun 2025, Tersedia di 4 Perangkat Ini

Game Tron berikutnya adalah petualangan aksi isometrik yang akan dirilis pada tahun depan.
Ilustrasi gim Tron: Catalyst. (Sumber: Bithell Games)
Startup15 Oktober 2024, 16:57 WIB

GoTo Engineering Bootcamp 2024: Asah Talenta Digital Indonesia

Program bootcamp ini menjaring puluhan fresh graduates di bidang informatika untuk mendorong transformasi digital perusahaan.
Ilustrasi bootcamp. (Sumber: freepik)
Techno15 Oktober 2024, 16:25 WIB

Riset Apple: Model AI Berbasis LLM Tidak Mampu Berpikir Logis

Model AI LLM yang dimiliki oleh Meta dan OpenAI masih mengandalkan pola bahasa, bukan benar-benar memahami masalah yang harus diselesaikan.
(ilustrasi logo Apple) AI ChatGPT dan Gemini Google tak berpikir Logis (Sumber: Apple)
Techno15 Oktober 2024, 16:13 WIB

Vivo X200 Series Rilis di China, Tawarkan Model X200 Pro Mini

Tengok spesifikasi masing-masing dari tiga smartphone yang dihadirkan ini.
Vivo X200 Series. (Sumber: Vivo)
Automotive15 Oktober 2024, 14:49 WIB

Pemerintah RI Targetkan 13 Juta Sepeda Motor Dapat Dikonversi Jadi Kendaraan Listrik Pada 2030

Target ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam menurunkan emisi dari sektor transportasi.
(ilustrasi) motor listrik (Sumber: freepik)