Timpang, Jumlah Startup Indonesia Masih Terkonsentrasi di Pulau Jawa

Rahmat Jiwandono
Kamis 30 Oktober 2025, 18:21 WIB
Pertemuan antara pelaku startup dengan investor dalam HUB.ID Connection Hub 2025 di Jakarta, Rabu (22/10/2025). (Sumber: komdigi)

Pertemuan antara pelaku startup dengan investor dalam HUB.ID Connection Hub 2025 di Jakarta, Rabu (22/10/2025). (Sumber: komdigi)

Techverse.asia - Usaha rintisan atau startup di Indonesia saat ini sedang menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan, seperti seretnya akses pendanaan, inovasi yang masih tergolong rendah, hingga ekosistem yang tak merata. Dari faktor-faktor ini, pendanaan untuk startup masih menjadi sorotan utama.

Tercatat sebesar 34,1 persen dari para pelaku usaha rintisan mengaku kesulitan dalam menggalang pendanaan. Walau pun para investor di sektor ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi jumlah modal yang ditanamkan ke startup malah menurun secara drastis. Pada 2022, nilai investasi startup anjlok dari US$11,35 miliar ke US$3,69 miliar.

Baca Juga: East Ventures Beri Pendanaan Awal untuk Startup Videotto dari Singapura

Hal itu diduga lantaran investor kini sangat berhati-hati dalam menaruh uang mereka ke startup. Investor beranggapan kalau usaha-usaha rintisan di dalam negeri belum mampu memenuhi standar internasional. Merespons situasi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengajak para investor global guna menaruh kepercayaan kepada startup-startup Indonesia.

Menteri Komdigi Meutya Hafid mengungkapkan, jawatannya pun telah melaksanakan berbagai upaya guna mengembangkan ekosistem usaha rintisan di Tanah Air lewat HUB.ID Connection Hub dan Startup Indonesia Dashboard. Di gelaran HUB.ID Connection Hub 2025, Komdigi telah mempertemukan sedikitnya 20 startup unggulan Indonesia dengan investor global.

"20 perusahaan rintisan unggulan itu mencerminkan kreativitas dan ketangguhan generasi terbaru inovator Indonesia. Mereka membawa semangat global, namun tetap berakar pada solusi bagi masyarakat," ujar mantan reporter Metro TV itu dalam keterangan resminya kami lansir pada Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Komdigi x Google Cloud Hadirkan Program Akselerator bagi Perusahaan Rintisan Indonesia

HUB.ID, lanjutnya, pertama kali diluncurkan pada 2022 lalu yang telah menghubungkan sebanyak 240 startup dengan lebih dari 80 investor global serta mitra korporasi. Program ini juga sudah memfasilitasi lebih dari 2.600 pertemuan terkurasi dan menghasilkan investasi serta kemitraan bisnis lebih dari US$60 juta.

Selain itu, HUB.ID juga memberi sesi mentoring dan berbagi experience dengan para pendiri usaha rintisan yang telah sukses. Pendekatan tersebut tujuannya adalah untuk membangun fondasi manajerial dan keberlanjutan bisnis di kalangan startup muda.

"Kerja sama yang sudah terbangun antara startup Indonesia x investor global menjadi tanda semakin matangnya ekosistem digital nasional," terangnya.

Komdigi juga memperkenalkan Startup Indonesia Dashboard yang merupakan basis data nasional yang terintegrasi guna memetakan dan menghubungkan usaha rintisan dengan investor di berbagai wilayah dan sektor. Pelantar ini akan membantu investor dalam menilai potensi bisnis.

Baca Juga: Fore Coffee Tarik Ratusan Ribu Investor Baru dan Kelebihan Permintaan

"Startup Indonesia Dashboard juga akan membantu pembuat kebijakan (untuk) melihat arah pertumbuhan digital nasional. Saat semuanya saling terhubung, (maka) inovasi pun bakal tumbuh," ujarnya.

Di sisi lain, menurut dokumen Rencana Strategi Komdigi 2025-2029 menunjukkan bahwa perkembangan eksositem startup enggak merata. Di dalam negeri, masih ada sekitar 64 persen usaha rintisan yang terkonsentrasi di Pulau Jawa, utamanya di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Malang.

Sementara, hanya sekitar satu sampai lima persen startup yang sukses tumbuh berkembang. Ini menandakan bahwa terjadi ketimpangan antara pusat dan daerah. Komdigi turut mencatat 48,1 persen startup masih berstatus mikro, sehingga menghadapi tantangan berupa infrastruktur yang minim dan akses ke komunitas pendukung yang masih terbatas.

Baca Juga: Imbas Tech Winter Masih Berlanjut, Pendanaan Startup Masih Dilakukan Hati-hati

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi Edwin Hidayat Abdullah menyatakan akan pentingnya penguatan seluruh komponen dalam ekosistem startup supaya risiko kegagalan bisa ditekan. Menurutnya, pemerintah perlu mengorkestrasi ekosistemnya. "Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci (mengatasi permasalahan tersebut)," tambah Erwin.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)