Techverse.asia - Bang Jamin baru saja mengantongi pendanaan pra-seri A senilai kurang lebih Rp65 miliar atau setara dengan US$4 juta yang dipimpin perusahaan modal ventura asal Singapura seperti SBI Ventures dan Braxton Capital Ventures, serta dukungan dari investor lokal yaitu BRI Ventures, BNI Ventures, dan Northstar Ventures.
Baca Juga: CBT Pijar Mempermudah Ujian Sekolah, Jangkau Lebih Banyak Siswa
Braxton Capital Ventures dan SBI Ventures sendiri masing-masing telah mengalokasikan dana investasi sebesar US$1,5 juta atau sekitar Rp24,5 miliar dalam putaran pendanaan pra-seri A tersebut, sebagai wujud dukungan mereka kepada pengembangan solusi digital di sektor kesehatan, asuransi, dan dampak sosial.
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Bang Jamin Indra Baruna menyatakan, pendanaan tersebut akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, menguatkan platform teknologinya, dan membangun peran yang lebih mendalam tentang modernisasi infrastruktur asuransi di Asia Tenggara.
"Asuransi itu sifatnya harus cepat, sederhana, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Kami akan memperluas teknologi dan jaringan distribusi kami, sehingga asuransi bisa diakses oleh banyak warga Indonesia khususnya," ujarnya.
Baca Juga: Sukses Jual Polis di Thailand dan Vietnam, PasarPolis akan Ekspansi ke Singapura
Hingga kini, Bang Jamin sendiri mengaku telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 30 mitra penyedia asuransi, menawarkan platform Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) yang dapat memproses lebih dari 100 ribu polis setiap harinya.
Adapun produk-produk yang disediakan antara lain asuransi perjalanan, kesehatan, hewan peliharaan, kendaraan roda dua, hingga kendaraan roda empat. Penawaran Bang Jamin ini mencakup asuransi kendaraan yang berbasis waktu, jarak tempuh, perilaku berkendara, dan layanan kesehatan serta kredit yang terintegrasi langsung dengan layanan keuangan.
Selain itu, Bang Jamin juga menawarkan pencairan komisi secara waktu nyata atau real-time, perjanjian layanan yang cepat, dukungan pelanggan selama 24/7, beragam alat analitik, serta Software-as-a-Service (SaaS) untuk diler kendaraan, pengelola armada, maupun perusahaan pembiayaan.
Sekadar informasi, Bang Jamin didirikan pada 2022 lalu oleh tiga orang yang terdiri dari Indra Baruna sebagai CEO, Morgan Andre Barry sebagai Chief Product Officer (CPO), dan Maruly Octavianus Sinaga sebagai Chief Operation Officer (COO) - mereka sebelumnya adalah mantan pegawai di Tugu Insurance yang sudah memiliki pengalaman 30 tahun lebih di bidang asuransi.
Baca Juga: Igloo Bentuk Joint Venture dengan JMT Network Services, Transformasi Insurtech di Thailand
Perusahaan rintisan di bidang asuransi berbasis teknologi yang sebelumnya bernama PT Arkana Advance Technology ini punya misi memberdayakan konsumen dengan menyediakan layanan daring yang bisa diakses, menawarkan rekomendasi solusi asuransi yang terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
"Kami ingin menjadi platform daring untuk informasi dan perbandingan asuransi yang komprehensif, menyederhanakan proses dalam menemukan produk asuransi yang tepat," ujar Morgan.
Menurut Braxton Capital Ventures, mereka melihat potensi pertumbuhan yang relatif signifikan di pasar asuransi Tanah Air yang nilainya ditaksir mencapai US$17 miliar.
Mereka turut menyoroti perubahan aturan, termasuk UU No.4/2023 tentang kewajiban asuransi kendaraan bermotor dan persyaratan ekuitas baru untuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menciptakan momentum yang kuat bagi startup seperti Bang Jamin tersebut.
Baca Juga: Kisah Startup Gotong Royong Digital Kitabisa Ekspansi ke Sektor Asuransi
"Kami berkomitmen untuk mendukung perusahaan yang memiliki fundamental bisnis kuat dan model pertumbuhan yang jelas menuju profitabilitas. Bang Jamin kekinian sedang membangun platform masa depan untuk perlindungan digital, mulai dari kredit, asuransi kendaraan, kesehatan, dan lain-lain," kata Managing Partner di Braxton Ventures Capital Doug Hudson.
Pada 2023, Bang Jamin telah memperoleh suntikan modal tahap awal sebesar US$2 juta dari Venturra Capital, BRI Ventures, dan Northstar Ventures.

















