Techverse.asia - Grab resmi melansir program percepatan Grab Ventures Velocity (GVV) Batch ke-8 yang menghadirkan tema 'Driving Sustainable Future: Helping MSMEs to Adopt Greener Operations'. Program ini ditujukan bagi para perusahaan rintisan di tahap post-seed.
Post-seed adalah perusahaan rintisan yang sudah mendapat pendanaan awal, punya produk yang beroperasi, dan sedang bersiap untuk melakukan ekspansi pasar (scale-up).
Baca Juga: Superbank Terintegrasi dengan Grab, Simak Apa Saja Keuntungannya?
Didukung oleh Superbank serta Genesis Alternatives Ventures, GVV kali ini fokus terhadap pertumbuhan bisnis startup yang memiliki solusi di sektor ekonomi digital dan keberlanjutan lingkungan, utamanya yang bergerak di ekonomi sirkular serta energi terbarukan.
Director of Digital and Sustainability Grab Indonesia Rivana Mezaya menyampaikan, GVV Batch ke-8 tersebut merupakan bentuk komitmen jangka panjang penyedia layanan ride hailing ini dalam menjajaki peluang bisnis startup, baik lewat peningkatan efisiensi operasional sampai peningkatan kapasitas daya saing dengan praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab.
"Inisiatif tersebut juga kami harapkan jadi solusi inovatif yang bisa diterapkan guna menjawab kebutuhan konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan," ujarnya, Selasa (24/6/2025).
Baca Juga: Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun
Lewat program ini, sambungnya, perusahaan rintisan yang terpilih bakal memperoleh akses mentorship secara langsung dari para praktisi industri dan tim Grab, akses ke ekosistem dan infrastruktur digital Grab, membuat pitching di hadapan investor dan mitra strategis, hingga berpeluang buat menjalankan pilot project bersama unit bisnis perusahaan.
GVV Batch ke-8 ini menekankan akan pentingnya bisnis yang berkelanjutan, mulai dari pemakaian kemasan yang ramah lingkungan, operasional yang lebih hijau dan efisien, dan kolaborasi yang memperluas dampak positif ekonomi maupun sosial.
Dan dalam kurun waktu delapan tahun terakhir, GVV menjadi katalis untuk beragam inisiatif kolaboratif dan penguatan model bisnis perusahaan rintisan. Salah satu contoh suksesnya ialah perusahaan rintisan Arummi yang tak lain jebokan GVV Batch ke-7.
Arummi merupakan startup yang bergerak di bidang produk alternatif susu dan protein berbasis nabati. Ia sukses memperluas cakupan pasarnya lewat kolaborasi dengan merchant GrabFood, seperti Golden Black Coffee.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Masuk Kampus Luar Negeri Versi EduALL
Chief Executive Officer (CEO) Arummi Nacita Kanyandara mengungkapkan bahwa bisnis yang berkelanjutan artinya membuat dampak positif yang seimbang enggak cuma dari segi profitabilitas - namun juga untuk lingkungan dan komunitas.
Turut berpartisipasi dalam GVV memberikan dampak baginya, melalui koneksi yang terkurasi, pandangan para ahli ihwal tantangan scale-up, pilot program bersama mitra Grab Food guna mencari tahu preferensi konsumen, dan Tech in Asia Conference yang memperluas jejaring regional sekaligus mengakselerasi strategi go-to-market.
"Kolaborasi kami bersama mitra seperti Golden Black Coffee pun meyakinkan bahwa produk seperti susu kacang mede bisa berkembang secara berkelanjutan dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi," kata Nacita.
Baca Juga: Komdigi x Google Cloud Hadirkan Program Akselerator bagi Perusahaan Rintisan Indonesia
Selain itu, perusahaan rintisan Sayurbox juga telah menjadi contoh sukses dari program GVV ini. Membawa model farm-to-table, perusahaan rintisan ini sukses memvalidasi pendekatan Direct-to-Consumer (D2C) yang sebelumnya tak tergarap secara optimal, memperluas jangkauan serta meningkatkan efisiensi hasil distribusi pertanian lokal.
GVV pertama kali diluncurkan pada 2017 silam, yang sejauh ini sudah memberdayakan lebih dari 40 perusahaan rintisan dari beberapa sektor. Pada 2025 ini, Grab pun mengajak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan para mitra dari sektor publik ataupun swasta lainnya guna memperkuat upaya akselerasi pertumbuhan startup berbasis keberlanjutan di Tanah Air.
"Program GVV Batch ke-8 sendiri bakal berlangsung mulai Juni-Desember 2025," tambah Rivana.
Baca Juga: Grab Lakukan Rebranding untuk Dine In Deals Kini Menjadi Dine Out Deals